PS Barito Putera: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wiraarea (bicara | kontrib)
k Update official website klub
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 49:
|topscorer =
|fansgroup = [[Barito Mania]]
|website = httphttps://baritoputera-fc.co.id
|honours = <!--
|American = -->
Baris 58:
== Sejarah ==
=== Masa Awal ===
[[Berkas:Persinus Banjarmasin 1988.jpeg|kiri|jmpl|320px|Persinus Banjarmasin|pra=Special:FilePath/Persinus_Banjarmasin_1988.jpeg]]
Barito Putera dibentuk dengan harapan memajukan sepak bola Kalimantan Selatan. Lahir dari inisiatif [[Abdussamad Sulaiman HB|H. Abdussamad Sulaiman HB]], yang saat itu sedang mempertaruhkan nyawa di RS Pondok Indah Jakarta karena dihadapkan pada operasi besar. Kerangka awal tim berasal dari Persinus Banjarmasin klub lokal Kalimantan Selatan dan dari tim persiapan PON [[Kalimantan Selatan]] tahun 1988 seperti, Radiani, Tarmizi ([[Barabai]]), Masransyah ([[Rantau]]), Abdillah, Sultan ([[Martapura]]), dua bersaudara M.Yusuf dan M.Riduan, Sear Yusuf Huwae, Enong Noordiansyah, dan Marjono ([[Banjarmasin]]). M. Yusuf ditunjuk menjadi kapten pertama Barito. Karena ingin berbicara banyak di Kompetisi Galatama Barito Putera mendatangkan pemain-pemain Nasional seperti Agus Salim, Muchtar, dan Abunawas dari [[Makassar|Ujung Pandang]], kemudian dari Jawa Barat didatangkan M.Yunus, Nadir Salasa dari Surabaya, Sugiarto dari Malang dan Priyo Haryadi dari Jakarta. Awal berdirinya langsung mengikuti Galatama, dengan manajer M Hatta dan Arsitek Andi Lala<ref name="sejarah">[http://isl.baritomania.com/index.php/team-profile/history History], baritomania.com. Diakses 2 Januari 2014.</ref>.
Pada Kompetisi Galatama 1988 tersebut Barito hanya dapat bertengger di urutan 18. Barito kalah bersaing dengan tim - tim besar yang sudah matang sebelumnya semacam Kramayudha Tiga Berlian yang saat itu diperkuat Herri Kiswanto, Kemudian [[Pelita Jaya]] yang saat itu keluar sebagai juara dan diperkuat oleh I Made Pasek Wijaya, Bambang Nurdiansyah, Alexander Saununu, Noah Meriam. Lalu ada Makassar Utama, [[Niac Mitra]] dan [[Arema Malang]]<ref name="sejarah" />.