Bandar Udara Internasional Kemayoran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Sejarah: Menambahkan informasi tentang sejarah bandara di Indonesia dari masa pemerintah Belanda.
Baris 42:
== Sejarah ==
=== Era Pemerintahan Hindia Belanda ===
Jauh sebelum didirikan bandar udara, daerah [[Kemayoran, Jakarta Pusat|Kemayoran]] merupakan sebuah tanah yang dimiliki oleh Komandan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]], [[Isaac de l'Ostal de Saint-Martin]] (1629–1696). Sekitar akhir abad ke-17, Issac memiliki tanah di Pulau Jawa yang meliputi daerah Kemayoran, [[Ancol, Pademangan, Jakarta Utara|Ancol]], [[Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat|Krukut]], dan [[Cinere, Cinere, Depok|Cinere]]. Nama "Mayoran" pertama muncul pada tahun 1816 di dalam iklan Java Government Gazette sebagai "tanah yang terletak di dekat [[Weltevreden]], [[Batavia]]". Setelah itu, daerah tersebut dikenal dengan sebutan "Kemayoran".<ref name="Seputar Kemayoran">{{cite web|url=http://seputarkemayoran.blogspot.com/2009/05/asal-usul-kemayoran.html|title=Tuan Tanah Kemayoran|work=seputarkemayoran|publisher=seputarkemayoran.blogspot.com|accessdate=2010-02-26}}</ref> Hingga awal abad ke-20, daerah Kemayoran masih berupa [[rawa]], areal [[sawah|persawahan]], serta pemukiman penduduk. Kemudian pada tahun 1934, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan sebuah Bandar udara di daerah tersebut dan diresmikan pada tanggal 8 Juli 1940. Menjadikan Kemayoran sebagai Bandar Udara Internasional pertama di Indonesia. Pengelolaan Bandar udara ini oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] dipercayakan kepada [[KNILM|Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij]] sampai masa pendudukan [[Jepang]].<ref>{{Cite web|url=https://www.zhinkadiary.com/2019/09/sejarah-bandar-udara-di-indonesia.html|title=Sejarah Bandar Udara di Indonesia dari Masa ke Masa|last=Diary|first=Zhinka|website=Zhinka Diary|access-date=2019-09-16}}</ref>
 
Dua hari sebelum peresmiannya ([[6 Juli]], [[1940]]), pesawat pertama yang mendarat adalah [[DC-3]] milik KNILM yang diterbangkan dari [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma|Lapangan Terbang Tjililitan]]. Pesawat sejenis, yakni [[DC-3]] berregistrasi PK-AJW juga yang pertama bertolak dari Kemayoran menuju [[Australia]], sehari kemudian<ref name="JKTGOID"/>.