Majapahit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Alitaylor id (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh CommonsDelinker
Tag: Pengembalian
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 175:
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal [[10 November]] [[1293]]. Ia dinobatkan dengan nama resmi [[Kertarajasa|Kertarajasa Jayawardhana]]. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang tepercaya Kertarajasa, termasuk [[Ranggalawe]], [[Lembu Sora|Sora]], dan [[Nambi]] memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton.<ref>{{Harvnb|Komandoko|2009|p=16}}</ref> Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih [[Mahapatih Halayudha|Halayudha]] lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir ([[Kuti]]), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati.<ref name="slametmuljana"/> Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
 
Putra dan penerus Wijaya adalah [[Jayanegara]]. [[Pararaton]] menyebutnya ''Kala Gemet'', yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta [[Italia]], [[Odorico da Pordenone]] mengunjungi keraton Majapahit di [[Jawa]]. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi [[bhiksuni]]. Rajapatni menunjuk anak perempuannya [[Tribhuwana Wijayatunggadewi]] untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk [[Gajah Mada]] sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan [[Sumpah Palapa]] yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, [[Hayam Wuruk]]. Kintil
 
=== Kejayaan Majapahit ===