Romawi Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Me iwan (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetika
Baris 53:
 
[[Berkas:Capitoline she-wolf Musei Capitolini MC1181.jpg|jmpl|kiri|Menurut legenda, [[berdirinya Roma|kota Roma didirikan]] pada tahun 753 SM oleh [[Romulus dan Remus]], dua bersaudara kembar yang dibesarkan oleh seekor serigala betina]]
Raja Numitor dimakzulkan saudara kandungnya, [[Amulius]]. Karena khawatir suatu ketika nanti Romulus dan Remus akan merebut kembali singgasana, Amulius menyuruh orang menenggelamkan kedua bayi kembar itu.<ref name=livy8 /> Seekor [[serigala betina (mitologi Romawi)|serigala betina]] (atau seorang istri gembala menurut sejumlah riwayat lain) menyelamatkan dan membesarkan mereka. Sesudah beranjak dewasa, si kembar merebut dan menyerahkan kembali singgasana Alba Longa kepada Numitor.<ref name=livy8 /><ref name="Caesarandchrist" >{{cite book|last1=Durant|first1=Will|last2=Durant|first2=Ariel|title=The Story of Civilization – Volume III: Caesar and Christ|date=1944|publisher=Simon and Schuster, Inc.|location=|isbn=978-1567310238|pages=12–14|title-link=The Story of Civilization}}</ref><ref name=livy8 />
 
Si kembar selanjutnya mendirikan kota mereka sendiri. Malangnya Remus tewas dibunuh Romulus dalam pertengkaran mengenai letak [[Kerajaan Romawi|kerajaan]] yang akan mereka dirikan. Menurut beberapa sumber, keduanya mempertengkarkan soal siapa yang akan menjadi raja, atau siapa yang namanya akan dijadikan nama kota.<ref>Roggen, Hesse, Haastrup, Omnibus I, H. Aschehoug & Co 1996</ref> Nama Romuluslah yang akhirnya menjadi nama kota binaan si kembar.<ref name=livy8 /> Untuk memperbanyak jumlah warganya, Roma menawarkan suaka bagi kaum papa, orang-orang buangan, dan orang-orang yang keberadaannya tidak diharapkan. Kebijakan ini menimbulkan masalah, karena jumlah warga laki-laki terus meningkat, sementara warga perempuan menjadi langka. Romulus sampai harus melawat kota demi kota dan suku demi suku di sekitar Roma, dalam rangka mencarikan istri bagi sekian banyak warga Roma yang masih membujang. Akan tetapi Roma sudah telanjur dipenuhi orang-orang yang tidak disukai sehingga usaha Romulus menemui jalan buntu. Menurut legenda, orang Latini akhirnya menggunakan tipu muslihat demi mendapatkan istri. Mereka mengundang [[Sabine|orang Sabini]] menghadiri suatu perayaan meriah, lalu [[Pemerkosaan Wanita Sabine|melarikan anak-anak gadis mereka]], sehingga orang Latini dan orang Sabini akhirnya berbaur.<ref>[http://ancienthistory.about.com/cs/grecoromanmyth1/a/mythslegends_3.htm Myths and Legends- Rome, the Wolf, and Mars]. Diakses 8 Maret 2007.</ref>
Baris 112:
Pada abad ke-4 SM, Roma diserang [[orang Galia]], yang kala itu telah memperluas wilayah kekuasaannya ke Jazirah Italia melintasi [[Lembah Po]] dan menerobos masuk ke Etruria. Pada tanggal 16 Juli 390 SM, bala tentara Galia di bawah pimpinan [[Brennus (abad ke-4 SM)|Brennus]], salah seorang kepala suku mereka, [[Pertempuran Allia|menggempur orang Romawi]] di tepi Sungai Allia, hanya sepuluh mil ke utara dari kota Roma. Orang Romawi dapat dikalahkan, dan orang Galia pun langsung bergerak menuju Roma. Sebagian besar warga Roma telah mengungsi, tetapi ada sejumlah warga yang masih bertahan di Bukit Capitolium, dan bertekad melawan musuh sampai titik darah penghabisan. Orang Galia menjarah dan membumihanguskan kota Roma, lalu mengepung Bukit Capitolium. Aksi pengepungan berlangsung selama tujuh bulan sampai orang Galia bersedia berdamai dengan imbalan {{convert|1000|lb}} emas.<ref>secara harfiah, "libra" Romawi, cikal bakal dari satuan berat pon.</ref> Menurut legenda yang baru muncul di kemudian hari, konon petugas Romawi yang mengawasi kegiatan penimbangan emas mendapati orang Galia menggunakan dacin yang sudah diakali. Orang Romawi pun naik pitam, segera menghunus senjata, dan berhasil mengalahkan orang Galia. Semangat juang orang Romawi dipuji panglima mereka, [[Marcus Furius Camillus]], dengan kalimat "Roma membeli kemerdekaannya dengan besi, bukan dengan emas."<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Camillus*.html] Plutarch, ''Parallel Lives'', ''Life of Camillus'', XXIX, 2.</ref>
 
Suku-suku bangsa lain di Jazirah Italia, termasuk [[Etruskan|orang Etruski]], [[Ekspansi bangsa Romawi di Italia|satu demi satu ditundukkan oleh orang Romawi]].<ref name="haywood">{{cite book|last1=Haywood|first1=Richard|title=The Ancient World|date=1971|publisher=David McKay Company, Inc.|location=United States|pages=350–358}}</ref> Ancaman terakhir terhadap [[hegemoni]] Romawi di Jazirah Italia muncul tatkala [[Taranto|Tarentum]], salah satu koloni [[Yunani Kuno|orang Yunani]] yang cukup besar, mendatangkan [[Pyrrhos dari Epiros|Piros asal Epiros]] ({{lang-la|Pyrrhus Epirotes}}; {{lang-el|Πύρρος της Ηπείρου, Piros tis Ipeirou}}) pada tahun 281 SM untuk melawan orang Romawi, tetapi berakhir dengan kegagalan.<ref name=haywood /><ref>[http://www.livius.org/ps-pz/pyrrhus/pyrrhus02.html Pyrrhus of Epirus (2)] dan [http://www.livius.org/ps-pz/pyrrhus/pyrrhus03.html Pyrrhus of Epirus (3)] oleh Jona Lendering. Livius.org. Diakses 21 Maret 2007.</ref><ref name=haywood /> Orang Romawi mengekalkan keberhasilan aksi-aksi penaklukan mereka dengan mendirikan [[Koloni pada zaman kuno|koloni-koloni Romawi]] di tempat-tempat strategis, sehingga terbentuk suatu rentang kendali yang kukuh mencengkeram daerah-daerah taklukan mereka di Jazirah Italia.<ref name=haywood/>
 
=== Perang Punik ===
Baris 197:
Wangsa Iulia-Claudia tetap menguasai tampuk pemerintahan Roma sepeninggal Augustus, dan terus berkuasa sampai dengan wafatnya Nero pada tahun 68 M.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=140|edition=Third}}</ref> Semua anak emas Augustus yang ia gadang-gadangkan menjadi penggantinya sudah lebih dahulu wafat pada masa tua Augustus, yakni kemenakannya, [[Marcus Claudius Marcellus (wangsa Iulia-Claudia)|Marcellus]], yang wafat pada tahun 23 SM, perwira sahabatnya, [[Marcus Vipsanius Agrippa|Agrippa]], yang wafat pada tahun 12 SM, dan cucunya, [[Gaius Caesar]], yang wafat pada tahun 4 M. Atas bujukan istrinya, [[Livia Drusilla]], Augustus menetapkan anak tirinya, [[Tiberius]], anak Livia Dusilla dari suami terdahulu, menjadi ahli warisnya.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', LXIII.</ref>
 
''Senatus'' menyetujui keputusan Augustus, dan melimpahi Tiberius dengan gelar-gelar dan kehormatan-kehormatan yang pernah mereka berikan kepada Augustus, yakni gelar ''princeps'' dan ''[[Pater patriae|pater patriae]]'' (Bapa Tanah Air), serta ''[[corona civica]]'' (mahkota warga teladan). Kendati demikian, Tiberius bukanlah seorang pemerhati urusan politik. Sesudah bermufakat dengan ''senatus'', ia berlibur panjang ke [[Capri (kota)|pulau Capri]] pada tahun 26 M,<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/57*.html#ref4] Cassius Dio, ''Roman History'', LVII, 12.</ref> dan membebankan urusan pemerintahan kota Roma ke pundak para ''[[praefectus praetorio|Praefectus Praetorio]]'' (hulubalang ''Praetoriani''), yakni [[Lucius Aelius Seianus|Seianus]] (sampai tahun 31 M) dan [[Naevius Sutorius Macro|Macro]] (dari tahun 31 sampai tahun 37 M). Tiberius dipandang sebagai seorang durjana pemurung, dan dicurigai sebagai dalang pembunuhan kerabatnya yang dicintai rakyat, Senapati [[Germanicus]] pada tahun 19 M,<ref name=tarver1902>{{cite book|author=John Charles Tarver|title=Tiberius, the tyrant|url=https://books.google.com/books?id=3MHPAAAAMAAJ&pg=PA342|accessdate=31 May 2012|year=1902|publisher=A. Constable|pages=342–428}}</ref> serta anak kandungnya sendiri, [[Drusus Iulius Caesar]] pada tahun 23 M.<ref name=tarver1902/>
 
Tiberius wafat (atau tewas dibunuh)<ref name=tarver1902/> pada tahun 37 M. Ahli waris laki-laki wangsa Iulia-Claudia kala itu adalah [[Claudius]] (kemenakan Tiberius), [[Tiberius Gemellus]] (cucu Tiberius), dan [[Caligula]] (anak dari kemenakan Tiberius). Karena Tiberius Gemellus masih kanak-kanak, Caligula pun terpilih menjadi kepala negara yang baru. Ia adalah penguasa yang dicintai rakyat selama paruh pertama masa pemerintahannya, tetapi berubah menjadi tiran yang kasar dan sinting saat menguasai pemerintahan.<ref>{{cite book|author1=Johann Jakob Herzog|author2=John Henry Augustus Bomberger|title=The Protestant Theological and Ecclesiastical Encyclopedia: Being a Condensed Translation of Herzog's Real Encyclopedia|url=https://books.google.com/books?id=VOkXAAAAYAAJ&pg=PA99|accessdate=31 Mei 2012|year=1858|publisher=Lindsay & Blakiston|pages=99–}}</ref><ref>{{cite book|title=The Chautauquan|url=https://books.google.com/books?id=g8fmAAAAMAAJ&pg=PA445|accessdate=31 Mei 2012|year=1881|publisher=M. Bailey|pages=445–}}</ref> Menurut sejarawan [[Suetonius]], Caligula melakukan [[hubungan sedarah]] dengan saudari-saudari kandungnya, membunuh sejumlah orang hanya untuk bersenang-senang, dan mengangkat [[Incitatus|seekor kuda]] menjadi ''consul''.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Caligula*.html#ref101] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Caligula'', LV, 3.</ref> Laskar Praetoriani membunuh Caligula empat tahun sesudah Tiberius wafat,<ref>{{cite book|author=Compendium|title=A compendium of universal history. Ancient and modern, by the author of 'Two thousand questions on the Old and New Testaments'.|url=https://books.google.com/books?id=d4ADAAAAQAAJ&pg=PA109|accessdate=31 Mei 2012|year=1858|pages=109–}}</ref> dan dengan dukungan para senator, mereka mengelu-elukan paman Caligula, [[Claudius]], sebagai kaisar yang baru.<ref>{{cite book|author=Sir William Smith|title=Abaeus-Dysponteus|url=https://books.google.com/books?id=ok4pAAAAYAAJ&pg=PA776|accessdate=31 Mei 2012|year=1890|publisher=J. Murray|pages=776–}}</ref> Claudius bukanlah penguasa yang sewenang-wenang seperti Tiberius dan Caligula. Ia menaklukkan [[Lykia|Likia]] dan [[Trake]]. Tindakannya yang paling penting adalah merintis usaha [[Penaklukan Britania oleh Romawi|penaklukan Britania]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Claudius*.html#ref74] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Claudius'', XVII.</ref> Claudius tewas diracun istrinya, [[Agrippina Muda]] pada tahun 54 M.<ref>Claudius By Barbara Levick. hlm. 77.</ref> Ahli waris Claudius adalah anak tirinya, [[Nero]], putra Agrippina Muda dari suami terdahulu, karena anak kandung Claudius, [[Britannicus]], belum cukup umur saat ditinggal mati ayahnya.
Baris 231:
==== Hadrianus sampai Commodus====
[[File:Hadrians Wall map.png|thumb|300px|Peta lokasi [[Tembok Hadrianus]] di kawasan utara Inggris, dan [[Tembok Antoninus]] di Skotlandia]]
Banyak orang Romawi bermigrasi ke Hispania ([[Spanyol]] dan [[Portugal]] sekarang ini), turun-temurun menetap di negeri itu, dan adakalanya berkawin campur dengan [[orang Iberia]]. Kaisar [[Hadrianus]] berasal dari salah satu keluarga Romawi semacam ini.<ref>{{cite book |title=Encyclopedia of European Peoples |date=2006 |publisher=Infobase Publishing |page=406}}</ref> Hadrianus menarik mundur seluruh pasukan yang ditempatkan di Partia dan Mesopotamia ([[Irak]] sekarang ini), dan mengabaikan hasil aksi-aksi penaklukan Traianus begitu saja. Hadrianus mengerahkan bala tentara Romawi untuk memadamkan pemberontakan rakyat di [[Mauritania]] dan [[pemberontakan Bar Kokhba|pemberontakan Bar Kohba]] di Yudea. Pemberontakan Bar Kohba adalah pemberontakan terbesar bangsa Yahudi melawan Romawi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan dengan tindak kekerasan yang merenggut korban jiwa ratusan ribu orang Yahudi. Hadrianus mengganti nama provinsi Yudea menjadi [[Syria Palaestina|''Provincia Syria Palaestina'']], meniru nama salah satu musuh bebuyutan Yudea.<ref>{{cite book |title=The Encyclopedia of Christianity, Jilid 4 |date=2005 |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing |isbn=9780802824165 |page=15}}</ref> Ia membangun benteng-benteng dan tembok-tembok pertahanan, misalnya [[Tembok Hadrianus]] yang memisahkan wilayah Britania jajahan Romawi dari wilayah [[orang barbar]] di Skotlandia sekarang ini. Hadrianus, terkenal sebagai seorang [[filhellenisme|pecinta kebudayaan Yunani ]]. Ia mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan seni budaya, teristimewa seni budaya Yunani. Ia juga mengharamkan [[siksaan|tindak penyiksaan]] dan mengubah hukum-hukum menjadi lebih manusiawi. Hadrianus membangun banyak akuaduk, rumah pemandian, perpustakaan, dan gedung pertunjukan. Selain itu, ia melakukan perjalanan keliling ke hampir setiap provinsi dalam wilayah kekaisaran guna memeriksa keadaan militer dan prasarana.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Hadrian/1*.html] Historia Augusta, ''Life of Hadrian''.</ref> Sepeninggal Hadrianus pada tahun 138 M, penggantinya, Kaisar [[Antoninus Pius]], membangun kuil-kuil, gedung-gedung pertunjukan, dan gedung-gedung makam, mendukung kegiatan-kegiatan seni budaya dan ilmu pengetahuan, serta menganugerahkan tanda jasa maupun dana kepada guru-guru [[retorika]] dan filsafat. Antoninus Pius hanya melakukan sedikit perubahan tatkala menjadi kaisar, dan sedapat mungkin mempertahankan kebijakan-kebijakan Hadrianus. Antoninus Pius memperluas wilayah Britania jajahan Romawi dengan menginvasi daerah yang kini menjadi kawasan selatan Skotlandia, dan membangun [[Tembok Antoninus]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Antoninus_Pius*.html#ref34] ''Historia Augusta'', ''Life of Antoninus Pius'', V, 4.</ref> Ia juga melnajutkan kebijakan Hadrianus untuk mengubah hukum-hukum menjadi lebih manusiawi. Kaisar Antoninus Pius mangkat pada tahun 161 M.
 
[[File:Pantheon aussen.jpg|thumb|upright=1.15|[[Pantheon, Roma|''Pantheum'']] di kota Roma, dibangun pada masa pemerintahan Kaisar [[Hadrianus]]. Kubah ''Pantheum'' masih untuh sampai sekarang, dan merupakan [[kubah]] [[beton]] tak bertulang yang terbesar di dunia]]
Baris 262:
[[File:Map of Ancient Rome 271 AD.svg|thumb|right|upright=1.6|Kekaisaran Romawi mengalami perpecahan, yang melahirkan [[Kekaisaran Tadmur]] dan [[Kekaisaran Galia]]]]
 
Malapetaka besar muncul sepeninggal [[Alexander Severus]]. Kekaisaran Romawi didera perang-perang saudara, [[invasi|invasi-invasi]] dari luar, kekacauan politik, [[Wabah Siprianus|wabah-wabah penyakit]], dan [[kemerosotan ekonomi|kelesuan perekonomian]].<ref name=haywood2 /><ref>{{cite web |url=http://history.boisestate.edu/westciv/empire/15.shtml |title=Crisis of the Third Century (235–285) |archive-url=https://web.archive.org/web/20070503114611/http://history.boisestate.edu/westciv/empire/15.shtml |archive-date=3 Mei 2007 |work=History of Western Civilization |first=E.L. |last=Skip Knox |publisher=Boise State University |access-date=20 Maret 2007}}</ref><ref name=haywood2 /> Nilai-nilai warisan leluhur sudah ditinggalkan, dan [[Mithras|kepercayaan terhadap dewa Mitra]] maupun agama Kristen mulai menyebar luas di tengah masyarakat. Kaisar-kaisar pun bukan lagi orang-orang dari kalangan ningrat, melainkan putra-putra rakyat jelata dari pelosok-pelosok wilayah kekaisaran, yang tampil menonjol setelah berjuang meniti karier dalam angkatan bersenjata dan akhirnya meraih tampuk kekuasaan melalui perang saudara.
 
Dalam kurun waktu 49 tahun saja, sudah 26 kaisar silih berganti menduduki takhta kekaisaran. Keadaan ini menunjukkan betapa goyahnya perpolitikan Kekaisaran Romawi kala itu. [[Maximinus Thrax]] adalah orang pertama yang menjadi kaisar dalam kurun waktu ini. Ia hanya mampu berkuasa selama tiga tahun. Kaisar-kaisar lain hanya mampu bertahan selama beberapa bulan saja, misalnya [[Gordianus I]], [[Gordianus II]], [[Balbinus]], dan [[Hostilianus]]. Keselamatan rakyat dan tapal batas pun terabaikan, karena kaisar-kaisar lebih mementingkan urusan menjegal saingan dan mengukuhkan kekuasaannya sendiri. Perekonomian mengalami kelesuan selama kurun waktu ini. Pengeluaran besar untuk belanja militer pada zaman [[wangsa Severana]] mengakibatkan terjadinya devaluasi uang logam Romawi. [[Hiperinflasi|Inflasi tak terkendali]] juga terjadi pada kurun waktu ini. [[Wabah Siprianus]] merebak pada tahun 250, dan merenggut nyawa banyak orang.<ref name="Gibbon10">{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|chapter-url=http://www.gutenberg.org/files/731/731-h/731-h.htm#link102HCH0001|language=English|chapter-format=Versi daring|chapter=Bab X}}</ref> Pada tahun 260 M, Provinsi [[Syria Palaestina|Suriah Palestina]], Provinsi [[Asia Kecil]], dan Provinsi [[Aegyptus (provinsi Romawi)|Mesir]] pecah dari Kekaisaran Romawi dan membentuk [[Kekaisaran Tadmur]], yang diperintah oleh Ratu [[Zenobia]] dan berpusat di kota [[Tadmur]]. Pada tahun yang sama, [[Postumus]] mendirikan [[Kekaisaran Galia]], yang meliputi wilayah Provinsi Britania dan Provinsi Galia.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Tyranni_XXX*.html] ''Historia Augusta'', ''The Lives of the Thirty Pretenders'', III et XXX.</ref> Kedua negara pecahan Kekaisaran Romawi ini terbentuk sesudah [[Valerianus (kaisar)|Kaisar Valerianus]] menjadi tawanan [[Kekaisaran Sasaniyah|wangsa Sasan]], yang berkuasa di [[Persia]] kala itu. Valerianus adalah pemimpin Romawi pertama yang ditawan musuh, sehingga menjadi aib besar bagi bangsa Romawi.<ref name="Gibbon10"/> Krisis mulai mereda pada masa pemerintahan Kaisar [[Claudius Gothicus]] (268–270), yang [[Pertempuran Naissus|berhasil mematahkan]] invasi [[Goth|orang Goth]], dan Kaisar [[Aurelianus]] (271–275), yang berhasil menaklukkan kembali Kekaisaran Galia maupun Kekaisaran Tadmur.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Aurelian/2*.html] ''Historia Augusta'', ''The Life of Aurelian'', XXXII.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Claudius*.html] ''Historia Augusta'', ''The Life of Claudius'', I.</ref> Krisis akhirnya dapat diatasi pada masa pemerintahan Kaisar [[Diocletianus]].
Baris 379:
Selepas tahun 200 SM, kondisi ekonomi di daerah pedesaan mengalami kemerosotan seiring meningkatnya kebutuhan akan tenaga manusia, sehingga tolok ukur jumlah harta kekayaan yang harus dimiliki seorang warga negara untuk dapat menjalani masa bakti militer pun lambat laun diturunkan. Mulai dari masa kepemimpinan [[Gaius Marius]] pada tahun 107 SM, rakyat yang tidak memiliki harta berupa tanah dan bangunan serta rakyat yang berdiam di kota-kota (''proletarii'') boleh diikutsertakan dan dipersenjatai, kendati sebagian besar legiuner tetap saja berasal dari daerah pedesaan. Masa bakti menjadi berkesinambungan dan diperpanjang sampai 20 tahun jika mendadak diperlukan, kendati masa bakti enam atau tujuh tahun masih tetap lazim.<ref name="keegan273">{{cite book|last1=Keegan|first1=John|title=A History of Warfare|date=1993|publisher=Alfred A. Knopf|location=New York|isbn=978-0-394-58801-8|pages=273–274}}</ref>
 
Semenjak abad ke-3 SM, para legiuner diberi ''stipendium'' (uang jasa). Jumlahnya masih diperdebatkan, tetapi kabarnya Gaius Iulius Caesar pernah "menggandakan" jumlah ''stipendium'' para legiunernya hingga mencapai 225 keping ''[[Denarius|''denarius]]'']] setahun. Mereka juga berpeluang mendapatkan harta jarahan dan ''donativum'' (uang lelah), yakni jatah pembagian hasil jarahan dari pimpinan seusai menang bertempur. Semenjak zaman Gaius Marius, mereka juga kerap dianugerahi sebidang tanah selepas masa bakti.<ref name=keegan263 /><ref>Brunt, hlmn. 259–265; Potter, hlmn. 80–83.</ref> Prajurit berkuda dan prajurit pejalan kaki bersenjata ringan tergabung dalam satu legiun, yakni ''legio auxilia'' (legiun bantu), dan seringkali direkrut dari masyarakat yang mendiami daerah-daerah tempat tugas legiun yang bersangkutan. Gaius Iulius Caesar pernah membentuk selegiun prajurit yang direkrut dari penduduk bukan warga negara Romawi yang bermukim di [[Gallia Narbonensis|Galia Transalpina]] untuk dikerahkan dalam aksi-aksi militer yang dipimpinnya di Galia. Angkatan ini diberi nama ''[[Legio V Alaudae|Legio Quinta Alaudae]]'' (Legiun ke-5, Branjangan).<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=Caesar: Life of a Colossus|date=2008|publisher=Yale University Press|location=|isbn=978-0300126891|page=391}}</ref> Pada zaman Augustus, gagasan bahwa prajurit adalah rakyat yang ikut serta dalam usaha bela negara sudah ditinggalkan, dan angkatan bersenjata pun sudah sepenuhnya bersifat profesional. Para legiuner digaji 900 keping ''[[Sestertius|''sestertius]]'']] setahun, dan berpeluang menerima uang lepas sebesar 12.000 keping ''sestertius''.<ref>Karl Christ, ''The Romans'', University of California Press (Berkeley, 1984){{ISBN|0-520-04566-1}}, hlmn. 74–76.</ref>
 
Seusai [[Final War of the Roman Republic|perang saudara]], Augustus menata ulang pasukan-pasukan angkatan bersenjata Romawi. Sejumlah besar prajurit dibebastugaskan dan banyak legiun dibubarkan, sehingga hanya tersisa 28 legiun, yang ia sebar ke seluruh provinsi kekaisaran.<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=249–250}} Mackay mencermati bahwa jumlah legiun (bukan berarti jumlah legiuner juga) bertambah menjadi 30 pada tahun 125 M, dan menjadi 33 pada zaman [[wangsa Severana]] (200–235 M).</ref> Pada [[Principatus|zaman para ''princeps'']], tatanan taktis angkatan bersenjata sedikit demi sedikit terus berkembang. ''Legio auxilia'' tetap menjadi ''[[cohort|cohors]]'' (kesatuan taktis standar) mandiri, dan pasukan-pasukan legiuner seringkali menjalankan tugas sebagai sekelompok ''cohors'', alih-alih sebagai sekelompok legiun utuh. Kesatuan jenis baru yang serbaguna, ''cohors equitata'', memadukan prajurit-prajurit berkuda dan para legiuner dalam satu kesatuan. ''cohors equitata'' dapat ditempatkan di garnisun-garnisun atau pangkalan-pangkalan pertahanan tapal batas, dan dapat bergerak sendiri selaku kesatuan kecil yang berimbang maupun digabungkan dengan kesatuan-kesatuan sejenisnya menjadi satu kesatuan bertaraf legiun. Peningkatan fleksibilitas dalam pengaturan angkatan bersenjata ini turut memastikan keberhasilan pasukan-pasukan militer Romawi dalam jangka panjang.<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC – AD 200|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|pages=36–37}}</ref>
Baris 439:
Kehidupan masyarakat Romawi Kuno berkisar di seputar kota Roma, yang luasnya mencakup [[tujuh bukit Roma|tujuh bukit]]. Ada banyak sekali [[monumen|bangunan raksasa]] di kota ini, antara lain [[Koloseum|''Amphitheatrum Flavium'']] (gelanggang pertunjukan Flavius), [[Forum Trayanus|''Forum Traiani'']] (alun-alun Traianus), dan [[Pantheon, Roma|''Pantheum'']] (kuil segala dewa-dewi). Ada pula [[Teater Romawi (bangunan)|gedung-gedung pementasan]], [[gimnasium (Yunani kuno)|gedung-gedung perguruan sekaligus pusat kebugaran]], pasar-pasar, gorong-gorong pembuangan, [[thermae|rumah-rumah pemandian]] lengkap dengan perpustakaan dan toko-toko, serta pancuran-pancuran air minum yang dialirkan beratus-ratus meter melalui [[Akuaduk|akuaduk-akuaduk]]. Jenis bangunan hunian di seluruh wilayah Romawi Kuno berkisar dari rumah-rumah tinggal sederhana sampai [[Vila Romawi|vila-vila di daerah pedesaan]].
Di ibu kota Roma, [[rumah|wisma-wisma kediaman]] [[Kekaisaran Romawi|kaisar]] berdiri megah di [[Bukit Palatium]]. [[Plebs|Kaum ''Plebs'']] dan [[Eques|kaum ''Eques'']] tinggal di pusat kota, berdesak-desakan dalam hunian-hunian susun atau ''[[Insula]]'', yang mirip sekali dengan [[ghetto|kampung-kampung kumuh]] pada Zaman Modern. Hunian-hunian yang seringkali dibangun oleh juragan-juragan tanah dari kalangan atas untuk disewakan ini kerap berpusat pada suatu [[Collegium|''[[collegium'']]'' (perhimpunan) atau ''[[taberna]]'' (kedai). Para penghuninya dijatahi [[Cura Annonae|pasokan gandum cuma-cuma]], dihibur dengan [[Gladiator|pertunjukan-pertunjukan adu ketangkasan gladiator]], dan terikat dalam hubungan [[Patronasi di Romawi Kuno|anak semang - induk semang]] dengan orang-orang [[Patrician|''Patricius'']], yakni orang-orang yang mereka mintai bantuan dan yang kepentingannya mereka junjung.
 
=== Bahasa ===
Baris 461:
 
=== Tata susila dan budi pekerti ===
Sama seperti peradaban-peradaban kuno lainnya, peradaban Romawi Kuno juga memiliki konsep-konsep tata susila dan budi pekerti yang jauh berbeda dari anutan masyarakat Zaman Modern, kendati ada pula unsur-unsur yang sama. Peradaban-peradaban masa lampau seperti Romawi Kuno senantiasa dibayang-bayangi ancaman serangan suku-suku perampok, sehingga wajar jika peradaban-peradaban ini memiliki budaya kewiraan, dan sangat menghargai kecakapan bertempur.<ref name="HuffPo: Bread">{{cite news | title=Bread and Circuses in Rome and America | author=Astore, William | url=http://www.huffingtonpost.com/william-astore/bread-and-circuses-in-rom_b_3414248.html | accessdate=11 Agustus 2017}}</ref> Jika masyarakat Zaman Modern menganggap [[belas kasihan]] sebagai kebajikan, maka masyarakat Romawi Kuno justru menganggapnya sebagai kebejatan akhlak. Malah salah satu tujuan utama digelarnya pertunjukan laga gladiator adalah untuk membuat rakyat kebal terhadap kelemahan ini.<ref name="HuffPo: Bread"/><ref>{{cite book | title=Annual Editions: Western Civilization | volume=1 | edition=12 | publisher=McGraw-Hill/Dushkin | year=2002 | url=https://books.google.com/books?id=87_ImL1ryQ8C | page=68 | quote=... di mana belas kasihan dianggap sebagai suatu kebejatan akhlak ...}}</ref><ref name="HuffPo: Bread"/><ref>{{cite book | title=Look Back to Get Ahead: Life Lessons from History's Heroes | author=Jackson, Michael Anthony | publisher=Arcade Publishing | year=2004| url=https://books.google.com/books?id=ZkU9IuW1IuAC | page=174 | quote=Laga gladiator populer karena sesungguhnya bangsa Romawi yakin bahwa belas kasihan adalah suatu kebejatan dan kelemahan| isbn=9781559707275 }}</ref> Kendati demikian, bangsa Romawi Kuno sangat menghargai keberanian dan ketabahan (''virtus''), rasa tanggung jawab terhadap sesama, ugahari dan irit (''moderatio''), pengampunan dan tenggang rasa (''clementia''), sifat tegas (''severitas''), serta sifat berbakti (''pietas'').<ref>{{cite book | title=Daily Life in Ancient Rome: A Sourcebook | editor=Harvey, Brian K. | publisher=Hackett Publishing Company | year=2016 | url=https://books.google.com/books?id=agyhCwAAQBAJ | pages=21–28| isbn=9781585107964 }}</ref>
 
Bertolak belakang dari anggapan umum, masyarakat Romawi Kuno sesungguhnya memiliki norma-norma penertib berahi yang tegas dan berakar kuat, kendati seperti banyak masyarakat lain, kaum perempuanlah yang lebih banyak dibebani aturan. Kaum perempuan pada umumnya diharapkan untuk bersuami hanya sekali seumur hidup (''univira''), kendati norma ini tidak begitu dipatuhi oleh perempuan-perempuan kalangan atas, terutama pada zaman kekaisaran. Kaum perempuan diharapkan untuk tampil santun di muka umum, menghindari dandanan yang mencolok, setia berbakti kepada suami (''pudicitia''), dan diharapkan mengenakan kerudung demi menjaga sopan santun. Sanggama di luar ikatan perkawinan pada umumnya dipandang keji, baik bagi laki-laki maupun perempuan, bahkan diharamkan pada zaman kekaisaran.<ref>{{cite book | title=Sexual Morality in Ancient Rome | author=Langlands, Rebecca | year=2006 | publisher=Cambridge University Press| url=https://books.google.com/books?id=GBLnttutuOMC | pages=3–20| isbn=9780521859431 }}</ref> Kendati demikian, praktik pelacuran diperbolehkan dan diatur dengan undang-undang.<ref name=Dillon>{{cite book | author=Mathew Dillon and Lynda Garland| title=Ancient Rome: From the Early Republic to the Assassination of Julius Caesar | publisher = Taylor & Francis, 2005 | url = https://books.google.com/books?id=qMNL0jqhygoC&printsec=frontcover&dq=ISBN9780415224598 | isbn=9780415224598 |page= 382| year=2005 }}</ref>
Baris 491:
[[File:Choregos actors MAN Napoli Inv9986.jpg|thumb|[[Koregos|''Choragus'']] bersama para pelakon pertunjukan, lukisan di [[Rumah Penyair Malang]], [[Pompeii]], Italia. [[Museum Arkeologi Nasional Napoli]]]]
[[File:Villa romana bikini girls.JPG|right|thumb|[[Mosaik]] "gadis-gadis ber[[bikini]]", gambar beberapa perempuan dalam kegiatan olah raga permainan, lukisan di [[Villa Romana del Casale]], ''[[provinsi Romawi|Provincia]] [[Sisilia (provinsi Romawi)|Sicilia]]'' ([[Sisilia]]), abad ke-4 M]]
Ada bermacam-macam kegiatan olah raga bagi kawula muda kota Roma, antara lain olah raga [[lompat]], [[gulat]], [[tinju]], dan [[balap]].<ref name=Cassononsports>{{cite book|last1=Casson|first1=Lionel|title=Everyday Life in Ancient Rome|date=1998|publisher=The Johns Hopkins University Press|location=Baltimore|isbn=978-0-8018-5992-2|pages=98–108}}</ref> Di daerah-daerah pedesaan, orang-orang kaya mengisi waktu senggang dengan kegiatan memancing dan berburu.<ref name=SPQRonline>{{cite web |url=http://library.thinkquest.org/26602/entertainment.htm#leisure |title=Daily Life: Entertainment |archive-url=https://web.archive.org/web/20070430025620/http://library.thinkquest.org/26602/entertainment.htm |archive-date=30 April 2007 |work=SPQR Online |year=1998 |access-date=22 April 2007}}</ref> Bangsa Romawi juga mengenal sejumlah olah raga permainan yang menggunakan bola, antara lain permainan yang mirip dengan olah raga [[bola tangan]] Zaman Modern.<ref name=Cassononsports/> Permainan-permainan yang menggunakan [[dadu]] dan [[permainan papan|papan]], serta ber[[judi]] merupakan kegiatan-kegiatan yang digemari orang sebagai pengisi waktu senggang.<ref name=Cassononsports/> Kaum perempuan tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan semacam ini. Bagi para hartawan, pesta-pesta perjamuan merupakan kesempatan untuk menghibur diri. Pesta-pesta semacam ini adakalanya diiringi musik, tari-tarian, dan pembacaan syair.<ref name=adkins3/> [[plebs|Rakyat jelata]] kadang-kadang menikmati pesta-pesta serupa yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan atau serikat-serikat mereka, tetapi bagi sebagian besar masyarakat Romawi Kuno, perjamuan hiburan biasanya berarti acara kumpul-kumpul di [[kedai minum|kedai-kedai minum]] yang diselenggarakan oleh atasan atau induk semang mereka.<ref name=adkins3/> Kanak-kanak Romawi Kuno menghibur diri dengan mainan-mainan serta dolanan-dolanan semisal [[lompat kangkang]] melewati punggung teman.<ref name=SPQRonlineadkins3/><ref name=adkins3SPQRonline/>
 
Penyandang dana penyelenggaraan lomba-lomba untuk tontonan umum adalah tokoh-tokoh masyarakat yang ingin pamer kebaikan dengan harapan dapat menuai dukungan masyarakat. Pada zaman kekaisaran, penyandang dana lazimnya adalah kaisar. Sejumlah ajang dibangun khusus untuk dijadikan tempat penyelenggaraan lomba-lomba yang ditonton masyarakat umum. [[Koloseum]] dibangun pada zaman kekaisaran sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan, antara lain laga [[gladiator]]. Pertunjukan adu ketangkasan ini bermula sebagai bagian dari upacara pemakaman sekitar abad ke-4 SM, dan menjadi tontonan kegemaran khalayak ramai pada penghujung zaman republik sampai pada zaman kekaisaran. Para gladiator, yang diperlengkapi aneka bentuk senjata dan zirah, adakalanya bertarung sampai mati, tetapi seringkali hanya sampai dinyatakan menang, tergantung pada keputusan wasit, yang lazimnya menuruti keinginan penonton. Pertunjukan-pertunjukan satwa eksotis juga merupakan sebuah tontonan populer tersendiri, tetapi adakalanya satwa diadu dengan orang, baik petarung profesional yang diperlengkapi senjata maupun terpidana mati tanpa senjata. Sejumlah pertunjukan adu satwa dengan manusia didasarkan pada kisah-kisah dalam mitologi Romawi atau Yunani.
Baris 509:
Pada abad pertama pra-Masehi, bangsa Romawi mulai banyak memanfaatkan [[beton Romawi|beton]] dalam pengerjaan bangunan. Adonan perekat berbahan dasar [[pozolana]] yang direka cipta pada akhir abad ke-3 SM ini pun segera menggeser kedudukan [[pualam]] sebagai bahan bangunan utama bangsa Romawi, dan memungkinkan pengerjaan berbagai macam rancangan arsitektur yang terkesan berani.<ref>{{Cite journal|last=Nelson|first=Winter, Thomas|date=1979-01-01|title=Roman Concrete: The Ascent, Summit, and Decline of an Art|journal=Faculty Publications, Classics and Religious Studies Department|url=http://digitalcommons.unl.edu/classicsfacpub/1/}}</ref> Pada abad pertama pra-Masehi, [[Vitruvius]] menulis ''[[De Architectura]]'' (Perihal Wastuwidya), yang mungkin sekali merupakan karya tulis lengkap pertama mengenai arsitektur dalam sejarah. Menjelang akhir abad pertama pra-Masehi, bangsa Romawi juga mulai menerapkan teknik [[tiup kaca]], tak lama sesudah teknik ini diciptakan di [[Suriah]] sekitar tahun 50 SM. [[Mosaik|Mosaik-mosaik]] membanjiri Kekaisaran Romawi sesudah karya-karya seni mosaik Yunani Kuno ditemukan kembali semasa aksi militer [[Lucius Cornelius Sulla]] di Yunani.
 
Dengan landasan yang kukuh dan pengatusan yang baik,<ref>{{cite web|title=Roman road system|url=https://www.britannica.com/technology/Roman-road-system|website=Encyclopaedia Britannica|publisher=Encyclopaedia Britannica, Inc.|accessdate=19 Agustus 2017}}</ref> [[jalan raya Romawi|jalan-jalan raya Romawi]] dikenal tahan lama, bahkan banyak bagian dari jaringan jalan raya Romawi yang masih digunakan orang seribu tahun sesudah Roma tumbang. Pembangunan jaringan perhubungan darat yang luas, lancar, dan menjangkau seluruh wilayah kekaisaran secara dramatis meningkatkan ketahanan dan pengaruh Roma. Jaringan perhubungan darat ini mempercepat pergerakan [[legiun Romawi|legiun-legiun Romawi]] bilamana dikerahkan ke lokasi tertentu, bahkan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain pada musim apa pun dapat diperkirakan dengan jitu.<ref>{{cite book|last1=Keegan|first1=John|title=A History of Warfare|date=1993|publisher=Alfred A. Knopf|location=New York|isbn=978-0-394-58801-8|page=[https://archive.org/details/historyofwarfare00keeg/page/303 303]|url=https://archive.org/details/historyofwarfare00keeg/page/303}}</ref> Jaringan jalan-jalan raya juga memiliki andil penting dalam perekonomian, karena mengukuhkan peran Roma sebagai salah satu titik persimpangan jalur-jalur niaga, yang menjadi cikal bakal dari peribahasa "semua jalan menuju ke Roma". Pemerintah Romawi memantau dan merawat stasiun-stasiun perhentian yang disebut ''[[cursus publicus]]''. Stasiun-stasiun ini dibangun dengan jarak yang teratur dari stasiun ke stasiun di sepanjang jalan-jalan raya, dan dimanfaatkan sebagai tempat istirahat para kurir. Pemerintah Romawi juga menciptakan sistem ganti kuda di tiap stasiun sehingga kurir dapat menempuh jarak sampai dengan 80 &nbsp;km (50 mil) dalam sehari.
 
Bangsa Romawi membangun banyak [[akuaduk]] untuk menyalurkan air bersih ke kota-kota serta lokasi-lokasi industri, dan sebagai prasarana penunjang [[Pertanian Romawi|usaha pertanian]] mereka. Pada abad ke-3 M, air bersih untuk kota Roma dipasok oleh [[Daftar akuaduk di kota Roma|11 akuaduk]], rata-rata panjangnya mencapai 450 &nbsp;km (280 mil). Kebanyakan akuaduk dibina di bawah permukaan tanah. Hanya sebagian kecil yang berada di atas permukaan tanah, ditopang barisan tiang berpelengkung.<ref name="HDCLA Aqueduct">{{cite encyclopedia |editor-last=Peck |editor-first=Harry Thurston |editor-link=Harry Thurston Peck |title=Harper's Dictionary of Classical Literature and Antiquities |date=1963 |entry=Aquae Ductus |pages=104–106 |location=New York |publisher=Cooper Square Publishers |title-link=Harper's Dictionary of Classical Literature and Antiquities }}</ref><ref name=EB11Aqueduct>{{cite encyclopedia |editor-last=Chisholm |editor-first=Hugh |author-last1=Murray |author-first1=Alexander Stuart |authorlink1=Alexander Stuart Murray |author-last2=Mitchell |author-first2=John Malcolm |authorlink2= |title=Encyclopædia Britannica |entry=Aqueduct |url=https://archive.org/stream/encyclopaediabri02chisrich#page/240/mode/2up/search/aqueduct |date=1911 |edition=11 |volume=2 |pages=240–244 |access-date=31 Oktober 2017|publisher=New York : Encyclopaedia Britannica }}</ref> Adakalanya, jika kedalaman lembah yang harus dilewati akuaduk melebihi 500 m (1.640 kaki), konstruksi [[pipa pindah|pipa pindah terbalik]] digunakan untuk mengalirkan air melintasi lembah.{{ref|waterhistory}}
 
Urusan [[sanitasi]] juga sudah sangat maju. Bangsa Romawi terkenal dengan [[mandi|rumah-rumah pemandiannya]] (''[[therma]]''), yang dimanfaatkan sebagai tempat membersihkan diri maupun ajang pergaulan. Banyak rumah orang Romawi diperlengkapi dengan [[kloset siram|jamban guyur]], [[air keran|jaringan pipa leding]] dalam ruangan, dan jaringan [[selokan sanitasi|selokan]]. ''[[Cloaca Maxima]]'' adalah gorong-gorong utama pembuangan air genangan [[rawa-rawa]] dan limbah rumah tangga ke Sungai Tiber.
Baris 798:
{{Topik Romawi kuno}}
{{Kaisar Romawi}}
 
[[Kategori:Romawi Kuno| ]]
[[Kategori:Peradaban]]