Arsitektur Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Me iwan (bicara | kontrib)
k WPCleaner v2.02b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa - DEFAULTSORT dengan huruf kecil)
Me iwan (bicara | kontrib)
k →‎Tata ruang: Perubahan kosmetika
Baris 120:
Dalam pepatah-petitih Minangkabau, terdapat ungkapan yang menjelaskan ukuran rumah gadang, yakni ''salanja kudo balari, sapakiak budak maimbau, sajariah kubin malayang.'' Artinya, jarak antara tiang satu ke tiang dalam satu ruang bisa ditempuh oleh "seekor kuda yang berlari kencang dalam satuan waktu yang pendek". Di antara dua ruang yang terjauh, masih dapat didengar "teriakan seorang anak". Di dalam ruangan, masih dapat terbang "seekor burung kubin (sejenis burung yang dapat terbang cepat) dengan sekencang-kencangnya".{{sfn|Syafwandi|1993|pp=22–23}}{{sfn|Andri Nur Oesman|2014|pp=8}} Tidak adanya ukuran yang pasti dalam pembangunan rumah gadang membuat tidak ada rumah gadang yang sama persis antara satu dengan lainnya.{{sfn|Katherine Steffi Halim & Eveline C.S.|2009|pp=230}} Walaupun demikian, terdapat satuan yang dipakai dalam menentukan ukuran ruang, yakni "''eto''" atau hasta.{{sfn|Gemala Dewi|2010|pp=64}} Kadang-kadang untuk mencari bentuk yang baik, ukuran eto ditambah atau dikurangi satu jengkal. Menurut ukuran eto, panjang untuk satu ruang rumah gadang kira-kira 5 sampai 7 eto. Jika satu eto dikonversikan menjadi 0,5 meter, maka panjang untuk satu ruang yakni 2,5 meter sampai 3,5 meter. Rumah gadang terpendek yang memiliki lima ruang memiliki panjang sekitar 15 meter, sedangkan rumah gadang terpanjang yang memiliki 20 ruang panjangnya sekitar 60 meter. Adapun lebar rumah gadang bergantung jumlah lanjar, yang lebarnya dapat berkisar 10 meter sampai 14 meter.{{sfn|Syafwandi|1993|pp=23}}
 
[[Berkas:Istana Pagaruyung 2018 (10).jpg|kiri|jmpl|260x260px|Deretan tiang-tiang yang membagi lanjar. Seluruh lanjar dalam rumah gadang merupakan ruangan lepas, kecuali lanjar bilik yang digunakan untuk kamar tidur. ]]
 
Tata ruang ruang rumah gadang dibagi menurut lanjar yang terkait dengan pola kegiatan sehari-hari di rumah gadang. Rumah gadang yang ideal memiliki empat lanjar, yakni: lanjar balai, lanjar labuah, lanjar bandua, dan lanjar bilik. Tiga lanjar diperuntukkan sebagai tempat berkumpul bersama, sisanya satu lanjar diperuntukkan sebagai tempat tidur. Artinya, tiga per empat dari luas keseluruhan rumah gadang diperuntukkan sebagai ruangan komunal, dan hanya seperempat yang diperuntukkan sebagai ruang privat.{{sfn|Gemala Dewi|2010|pp=40}} Hal ini menunjukkan bahwa rumah gadang lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Ruang terbuka terletak pada bagian depan, sedangkan ruang tertutup terletak pada bagian belakang.{{sfn|Fuji Rasyid|2008|pp=67}}