D.N. Aidit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Khanzaaulia (bicara | kontrib)
Membatalkan suntingan berniat baik oleh Khanzaaulia (bicara): Bukan sumber tepercaya. (Notto Disu Shitto Agen ⛔)
Tag: Pembatalan
Baris 46:
Pemerintah [[Orde Baru]] di bawah Jenderal [[Soeharto]] mengeluarkan versi resmi dia bahwa PKI-lah pelakunya, dan sebagai pimpinan partai, Aidit dituduh sebagai dalang peristiwa ini. Tuduhan ini tidak sempat terbukti, karena Aidit meninggal dalam pengejaran oleh militer ketika ia melarikan diri ke [[Yogyakarta]] dan dibunuh di sana oleh militer.
 
=== Kematian DNdan Aiditkontroversi ===
Ada beberapa versi tentang kematian DN Aidit ini. Menurut versi pertama, Aidit tertangkap di [[Jawa Tengah]], lalu dibawa oleh sebuah batalyon [[Kostrad]] ke [[Boyolali]]. Kemudian ia dibawa ke dekat sebuah sumur dan disuruh berdiri di situ. Kepadanya diberikan waktu setengah jam sebelum "diberesi". Waktu setengah jam itu digunakan Aidit untuk membuat pidato yang berapi-api. Hal ini membangkitkan kemarahan semua tentara yang mendengarnya, sehingga mereka tidak dapat mengendalikan emosi mereka. Akibatnya, mereka kemudian menembaknya hingga mati. versi yang lain mengatakan bahwa ia diledakkan bersama-sama dengan rumah tempat ia ditahan. Betapapun juga, sampai sekarang tidak diketahui di mana jenazahnya dimakamkan.
[https://www.blogmasadi.com/2019/07/Mengungkap-Misteri-Kematian-DN-Aidit.html DN Aidit ditembak mati] oleh Kolonel Jasir Hadibroto di sebuah sumur tua di wilayah Kabupaten [[Kabupaten Boyolali|Boyolali ,]] [[Jawa Tengah]] atas perintah dari Pangkostrad, [[Soeharto|Mayor Jendral Soeharto]] untuk "membereskan" Ketua PKI/ wakil ketua MPRS tersebut.
 
Pada saat menjelang kematiannya DN Aidit diberikan kesempatan untuk melakukan pidato singkat selama kurang lebih 10 menit di hadapan Kolonel Jasir Hadibroto dan 3 orang pengawalnya. DN Aidit ditembak setelah menutup pidatonya dengan meneriakkan hidup PKI sebanyak 3 kali. Jenasah DN Aidit kemudian dimasukkan ke dalam sumur tua dan ditimbun dengan potongan pohon pisang yang ada di kebun tersebut.
 
Selain kematiannya, kelahiran Aidit pun bermacam-macam versi. Beberapa mengatakan Aidit kelahiran [[Medan]], [[30 Juli]] [[1923]] dengan nama lengkap Dja'far Nawi Aidit. Keluarga Aidit konon berasal dari [[Maninjau]], [[Sumatra Barat]] yang pergi merantau ke Belitung.<ref>{{cite book|author=Dusky Pandoe, Marthias|title=Jernih Melihat, Cermat Mencatat|publisher= Kompas, Jakarta|year=2010|id= }} Halaman 43.</ref> Namun banyak masyarakat Maninjau tidak pernah mengetahui dan mengakui hal itu.
Baris 124 ⟶ 122:
* {{cite book |title=A History of Modern Indonesia Since c. 1200 |first=M.C. |last=Ricklefs |year=2001 |publisher=Palgrave Macmillan |location= |edition=3rd |isbn=9781403990242 |ref=harv}}
* {{cite book |editor-last1=Zulkifli |editor-first1=Arif |editor-last2=Hidayat |editor-first2=Bagja |title=Aidit, Dua Wajah Dipa Nusantara |series=Seri Buku Tempo |publisher=Kepustakaan Populer Gramedia |year=2010 |location=Jakarta |isbn=9789799109187 |ref=harv}}
*Team Penyusun Sejarah Kesatuan Brigif-4 (1979) Brigade Infanteri-4 dan Pengabdiannya,
 
== Pranala luar ==
Baris 130 ⟶ 127:
* {{id}} [http://www.lallement.com/sobron/serba03.htm/ Serba-serbi kehidupan DN Aidit]
* {{id}} [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2007/10/01/LU/ Kisah Aidit oleh TempoInteraktif]
*[https://www.blogmasadi.com/2019/07/Mengungkap-Misteri-Kematian-DN-Aidit.html Mayjend TNI Jasir Hadibroto - Mengungkap Misteri Kematian DN. Aidit]
 
{{Pergolakan politik Indonesia 1965}}