Romawi Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 270:
=== Diocletianus ===
[[File:DiocletianusFollis-transparent.png|thumb|Sekeping [[follis]] bergambar [[Diokletianus|Kaisar Diocletianus]]]]
Pada tahun 284 M, Diocletianus dimasyhurkan sebagai ''imperator'' oleh angkatan bersenjata kawasan timur. Diocletianus memulihkan kekaisaran dari krisis, melalui perubahan haluan politik dan ekonomi. Suatu bentuk pemerintahan yang baru pun dibentuk, yakni [[tetrarki|''tetrarchia'']] (kepemimpinan empat serangkaicaturtantra). Wilayah Kekaisaran Romawi dibagi menjadi empat bagian, dua di kawasan barat dan dua di kawasan timur, masing-masing diperintah oleh seorang kaisar. Keempat serangkai yang pertama adalah Diocletianus (di timur), [[Maximianus]] (di barat), serta dua orang kaisar-muda, yakni [[Galerius]] (di timur) dan [[Constantius Chlorus|Flavius Constantius]] (di barat). Demi memperbaiki perekonomian negara, Diocletianus melakukan sejumlah pembaharuan perpajakan.<ref>[http://people.ucalgary.ca/~vandersp/Courses/texts/lactant/lactpers.html#VII] Lactantius, ''De Mortibus Persecutorum'', VII.</ref>
 
Diocletianus mengusir bangsa Persia yang merajalela di Suriah, dan menaklukkan sejumlah suku barbar bersama Maximianus. Diocletianus meniru banyak perilaku raja-raja Dunia Timur, misalnya mengenakan perhiasan dari mutiara serta berjubah dan berterompah kencana. Setiap orang yang menghadap kaisar pun diwajibkan bersujud menyembah seturut adat Dunia Timur, yang belum pernah dipraktikkan di Roma sebelumnya.<ref>Joannes Zonaras, ''Epitome: From Diocletian to the death of Galerius''</ref> Diocletianus tidak lagi berpura-pura bahwa negara masih berbentuk republik, sebagaimana yang dilakukan kaisar-kaisar pendahulunya semenjak [[Augustus]] berkuasa.<ref>[http://www.roman-emperors.org/dioclet.htm Diocletian (284–305 AD)] oleh Ralph W. Mathisen. De Imperatoribus Romanis. 17 Maret 1997. Diakses 20 Maret 2007.</ref> Antara tahun 290 dan tahun 330, setengah lusin kota ditetapkan menjadi ibu kota baru oleh kaisar-kaisar empat serangkai, baik secara resmi maupun tidak, yakni Antiokhia, Nikomedia, Tesalonika, Sirmium, Milan, dan Trier.<ref>{{cite book|last1=Ward-Perkins|first1=John Bryan|title=Roman Imperial Architecture|date=1994|publisher=Yale University Press|location=New Haven, CT|isbn=978-0-300-05292-3}}</ref> Diocletianus juga bertanggung jawab atas aksi aniaya besar-besaran terhadap umat Kristen pada masa pemerintahannya. Pada tahun 303, Diocletianus dan [[Galerius]] memulai aksi aniaya tersebut, memerintahkan penghancuran rumah-rumah ibadat dan kitab-kitab agama Kristen, serta mengharamkan peribadatan Kristen.<ref>[http://people.ucalgary.ca/~vandersp/Courses/texts/lactant/lactpers.html#X] Lactantius, ''De Mortibus Persecutorum'', X–XVI.</ref> Diocletianus turun takhta pada tahun 305 M bersama-sama dengan [[Maximianus]]. Dengan demikian, ia adalah Kaisar Romawi pertama yang melepaskan jabatannya. Masa pemerintahannya menyudahi era pemerintahan kaisar-kaisar pendahulunya, yakni [[Principatus|pemerintahan para ''princeps'']] (ketua), dan mengawali era pemerintahan yang baru, [[Dominatus|pemerintahan para ''dominus'']] (tuan besar).