Kampus ITB Ganesha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 190:
Penggunaan gedung sebagai laboratorium penelitian bahan yang berlangsung dalam tiga zaman - Belanda, Jepang, dan zaman kemerdekaan ini berakhir dengan dipindahkannya "Balai Penelitian Bahan-Bahan" ke Jl. Sangkuriang, Bandung yang berada di sebelah utara kampus ITB sekitar tahun 1961.<ref name=bbt/>
 
Pada tahun 1950-1960an ruangan bagian utaranya pernah digunakan sebagai '''Ruang Kuliah Umum'''<ref name=aura>Moostavan, A., Ismunandar, Sudjudi, I., & Kombaitan, B. (ed) (2009). ''Aura biru: Catatan para pelaku sejarah ITB.'' Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{Rp|530}} yang dinamakan '''"Zaal III"''' kemudian menjadi '''"Ruang III"'''. Ruang bagian timurnya pernah digunakan sebagai '''Ruang Kuliah Umum''' yang dinamakan '''"Zaal X"''' kemudian menjadi '''"Ruang X"'''.
 
Gedung ini kemudian beralih fungsi menjadi Perpustakaan Pusat ITB (1961 - 1987). Selasar keliling gedung disekat-sekat dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ruang penyimpanan buku dan perkantoran. Setelah [[#Perpustakaan Pusat|Perpustakaan Pusat]] yang baru (1987) didirikan di sisi utara kampus, ''Barakgebouw'' B ini beralih fungsi lagi dari "Perpustakaan Pusat" menjadi "Aula Timur". Gedung ini direnovasi, sekat-sekat ruangan, rak-rak buku, dan loteng untuk ruang baca dibongkar untuk disesuaikan seperti pada tahun 1920an. Gedung ini kemudian dialihfungsikan menjadi ruang pertemuan, pameran, dan acara lainnya, sehingga pada tahun 1987an inilah penggunaan istilah "Aula Timur" mulai dikenal.