Nira: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Menambahkan penjelasan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
 
Nira dari aren mengandung gula antara 10-15%. Cairan ini dapat diolah menjadi minuman segar, di[[fermentasi]] menjadi [[tuak nira]], dijadikan sirup aren, atau diolah lebih lanjut menjadi [[gula aren]], [[gula semut]] dan sebagainya.<ref>Warintek: [http://www.warintek.ristek.go.id/pangan/tanaman%20penghasil%20gula/nira.pdf ''Nira'']</ref>
 
Gula utama yang terkandung dalam nira adalah [[sukrosa]]. Nira juga mengandung [[glukosa]] dan [[fruktosa]] dalam jumlah yang kecil saat nira baru disadap. Nira dari bunga sebenarnya steril, namun sagera setelah disadap seringkali terkontaminasi oleh [[Mikroorganisme|mikroba]] yang dapat menhidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Proses [[hidrolisis]] akan merugikan dari segi jumlah rendemen gula merah, bahkan seringkali gula merah tidak terbentuk (tetap berbentuk cairan kental).
 
Untuk penyadapan secara tradisional, petani nira biasanya menambah kapur ke dalam lumbung penampung nira saat penyadapan. Seringkali relatif banyak sehingga pH nira tinggi (pH>7) menyebabkan gula merah berwarna gelap (coklat gelap). Untuk mencegah keasaman [https://airnira.balbol.com/2019/08/apa-itu-nira-kelapa.html nira kelapa] dapat ditambahkan sodium benzoate 0,05–0,2% atau kapur 0,7– 1,2%.
 
Nira yang sudah mengalami fermentasi (pH< 5,5) atau kadar gula reduksinya lebih dari 8% tidak dapat digunakan untuk membuat gula merah. Nira yang sesuai untuk membuat gula merah cetak adalah nira denga kisaran pH 5,5– 7.
 
== Catatan kaki ==