Serat Kalatidha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
 
== Latar belakang ==
''Kalatidha'' bukanlah karya Rangga Warsita yang terpanjang. Syair ini hanya terdiri dari 12 bait dalam metrum [[Macapat|Sinom]] dan seluruhnya ditulis menggunakan [[aksara Jawa]] (Hanacaraka) gagrak Surakarta. ''Kala tidha'' secara harafiah artinya adalah "zaman gila" atau ''zaman édan'' seperti ditulis oleh Rangga Warsita sendiri. Konon Rangga Warsita menulis syair ini ketika pangkatnya tidak dinaikkan seperti diharapkan. Lalu ia menggeneralisir keadaan ini dan ia anggap secara umum bahwa zaman di mana ia hidup merupakan zaman gila di mana terjadi krisis. Saat itu Rangga Warsita merupakan pujangga kerajaan di Keraton Kasunanan Surakarta. Ia adalah ''pujangga panutup'' atau "pujangga terakhir". Sebab setelah itu tidak ada "pujangga kerajaan" lagi.
 
== Arti singkat ==