Muhammad II dari Granada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
HaEr48 (bicara | kontrib)
copyedit
Baris 36:
[[File:Reino de Granada.svg|thumb|upright=1.5|Peta [[Keamiran Granada]] Nasrid. Garis-garis depan berubah sepanjang waktu dan peta ini mungkin tak mewakili kawasan yang dikuasai pada masa pemerintahan Muhammad II. {{background|#32CD32|Hijau}}/{{background|#90EE90|Hijau muda}}: Granada.]]
[[File:Spain and Western North Africa 1360.jpg|upright=1.5|thumb|Granada (''perbatasan coklat dengan selatan Iberia'') dan negara-negara tetangganya pada 1360 (perbatasan dapat saja sangat berbeda dengan perbatasan pada masa pemerintahan Muhammad II).]]
Granada terletak di antaradiapit dua negara tetangga yang lebih besar: kerajaan Kristen [[Takhta Kastilia|Kastilia]] di utara dan negara Muslim [[Mariniyah]] yang terpusat di selatan Maroko modern. Kastilia berniatberusaha untuk mempertahankanmembendung Granada dengan cara mencegahnya darimelakukan penyerbuanserangan dan memastikannya tetap membayar upeti.{{sfn|Kennedy|2014|p=280}} Upeti yang dibayarkan berjumlah 300.000 [[maravedí]] (sekitar separuh pendapatan Granada) dan mewakilimerupakan sumber pemasukan penting bagi Kastilia, meskipun Granada seringkali menunda pembayaran.{{sfn|O'Callaghan|2011|p=11}}{{sfn|O'Callaghan|2013|p=456}} Di sisi lain, seperti halnya para pendahulunya [[Almohad]] dan [[Almoravid]], Mariniyah memberikan perlindungan kaum Muslim di semenanjung Iberia, serta ikut serta dalam [[jihad]] melawan ekspansi Kristen disana yang disebut sebagai "''[[Reconquista]]''" sebagai tugas mereka sebagai kaum Muslim dan sebagai cara untuk meningkatkan legitimasi mereka.{{sfn|Kennedy|2014|p=281}}{{sfn|Carrasco Manchado|2009|p=401}} Pada masa pemerintahan Muhammad II, tujuan utama Granada adalah untuk menyatakan kemerdekaan dari dua kekuatan tersebut, menghimpun keseimbangan kekuatan, menghindari aliansi di antara mereka, dan menguasai kota-kota di garis depan Kastilia serta pelabuhan-pelabuhan di [[Selat Gibraltar]], seperti [[Algeciras]], [[Tarifa, Spanyol|Tarifa]], dan [[Gibraltar]].{{sfn|Kennedy|2014|p=280}}{{sfn|Harvey|1992|p=151}} Perebutan atas kekuasaan pelabuhan-pelabuhan penting tersebut, yang mengkontrol perlintasan dari dan menuju Afrika Utara,{{sfn|O'Callaghan|2011|p=3}} yang berlangsung sampai pertengahan abad ke-14, dalam sebuah peristiwa yang disebut sebagai "[[Pertempuran Selat]]" (''Batalla del Estrecho'') oleh para sejarawan modern.{{sfn|Carrasco Manchado|2009|p=401}}
 
Selain dua kekuatan asing tersebut, Granada juga berhadapan dengan [[Banu Ashqilula]], klan Arjona lain yang awalnya bersekutu dengan Nasrid, dan memiliki kekuatan militer yang membantu pendirian kerajaan tersebut. Mereka memberontak melawan Muhammad I sejak setidaknya 1266, dan meraih bantuan dari Kastilia, saat itu berada di bawah kekuasaan [[Alfonso X dari Kastilia|Alfonso X]], yang ingin mempertahankan kekuasaannya di Granada. Alfonso mengirim pasukan yang berada di bawah kepemimpinan [[Nuño González de Lara (wafat 1275)|Nuño González de Lara]] untuk membantu Banu Ashqilula, namun kalangan bangsawan Kastilia berbeda pendapat dengan Alfonso;{{sfn|Harvey|1992|pp=38–39}} Nuño González mengakhiri pemberontakan melawan rajanya, dan disambut oleh Muhammad I.{{sfn|Harvey|1992|p=151}} Pada permulaan masa pemerintahan Muhammad II, wilayah kekuasaan Banu Ashqilula meliputi [[Málaga]] (kota terbesar kedua di keamiran tersebut setelah Granada dan pelabuhan penting di Laut Tengah) serta [[Guadix]].{{sfn|O'Callaghan|2011|p=65}}{{sfn|Harvey|1992|p=158}}