Natal di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Sebagai negara dengan 16.5 juta [[KristenProtestanisme di indonesiaIndonesia|pemeluk Kristenagama Protestan]] dan 6.9 juta [[Gereja Katolik di Indonesia|pemeluk agama Katolik Roma]], hari Natal di Indonesia dirayakan dengan tradisi yang sangat berbeda-beda di berbagai daerah.<ref name="bps">{{id}} [http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=0 Sensus Penduduk 2010:Penduduk Indonesia Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut], Badan Pusat Statistik. Diakses pada 15 Desember 2014.</ref> Di daerah-daerah dengan jumlah penduduk Kristen/Katolik yang besar, perayaan Natal diwarnai dengan ritual khusus dan makanan khas daerah setempat.<ref name="jp">{{en}} [http://www.thejakartapost.com/news/2009/12/30/christmas-celebrations-indonesian-way.html Christmas celebration, the Indonesian way], ID Nugroho & Anissa S. Febrina, The Jakarta Post, Jakarta. 30 Desember 2009. Diakses pada 15 Desember 2014.</ref> Di kota-kota besar, kawasan pertokoan kerap dihiasi dengan pohon Natal plastik dan Sinterklas. Di Bali, perayaan Natal dirayakan dengan pohon Natal yang terbuat dari bulu ayam.<ref name="ci">{{id}} [http://www.ciputraentrepreneurship.com/inovatif/uniknya-pohon-natal-dari-bulu-ayam Uniknya Pohon Natal dari Bulu Ayam], Ely - Ciputra Entrepreneurship. 19 Desember 2011. Diakses pada 15 Desember 2014.</ref> Pohon Natal unik tersebut telah diimpor ke berbagai negara Eropa. Sebagian besar stasiun televisi lokal akan menyiarkan konser musik Natal dan juga perayaan Natal nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh pemerintah. Di samping berbagai makanan tradisional, Natal umumnya dilengkapi dengan sajian kue kering seperti [[nastar]], [[kastengel]], dan 'putri salju'.<ref name="why">{{en}} [http://www.whychristmas.com/cultures/indonesia.shtml Christmas in Indonesia], whychristmas.com. Diakses pada 15 Desember 2014.</ref>
 
== Natal di Papua ==
Baris 25:
Lettoan Meriahkan "Lovely December" Toraja], Aditia Maruli. AntaraNews.com - 27 Desember 2009. Diakses pada 16 Desember 2014.</ref>
 
== Natal di [[Sumatra Utara]] ==
Natal dirayakan oleh [[suku Batak]] di [[Sumatra Utara]] dengan mempersembahkan [[hewan]] yang dibeli dengan uang hasil menabung bersama warga sekitar. Tradisi yang disebut ''marbinda'' ini dilakukan dengan menyembelih [[hewan]] yang melambangkan kebersamaan dan [[gotong royong]]. Jenis [[hewan]] [[kurban]] yang dipersembahkan dapat berupa [[babi]], [[lembu]], atau [[kerbau]] dan dagingnya[[daging]]nya akan dibagi-bagikan kepada semua warga yang telah menyumbang.<ref name="tp"/><ref name="antar">{{id}} [http://tourismnews.co.id/category/art-culture/rayakan-natal-masyarakat-batak-juga-sembelih-hewan Rayakan Natal, Masyarakat Batak Juga Sembelih Hewan],TourismNews.co.id Diakses pada 16 Desember 2014.</ref>
 
== Perayaan Natal [[Nasional]] ==
Setiap tahunnya, [[Kementerian Agama Republik Indonesia]] menggelar acara '''Perayaan Natal Nasional Republik Indonesia'''. Acara ini pertama kali dilaksanakan pada tahun [[1993]] atas usulan dari [[Tiopan Bernhard Silalahi]], yang menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada [[Kabinet Pembangunan VI]], kepada [[Presiden RIRepublik Indonesia]] [[Soeharto]].<ref name="sejarah">{{id}} {{YouTube|aMNEA0ycuik|Sejarah Perayaan Natal Nasional Republik Indonesia}} Diakses pada 5 Desember 2017.</ref> Sejak saat itu, Perayaan Natal Nasional selalu digelar setiap tahun, kecuali pada [[2004]] dan [[2018]] dibatalkan sebagai bentuk belasungkawa atas [[gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]] dan [[Tsunami Selat Sunda 2018]]. Sampai dengan [[2013]], Perayaan Natal Nasional selalu digelar di [[DKI Jakarta]], tempat yang biasanya digunakan adalah ''[[Jakarta Convention Center]]''.<ref name="sejarah"/> Sejak [[2014]], kebiasaan tersebut tidak lagi dilanjutkan oleh [[Presiden RIRepublik Indonesia]] [[Joko Widodo]].<ref>[http://news.detik.com/berita/2788150/jokowi-ungkap-alasan-perayaan-natal-nasional-digelar-di-papua Joko Widodo Ungkap Alasan Perayaan Natal Nasional Digelar di Papua]. 27 Desember 2014. Diakses pada 5 Desember 2017.</ref> Berikut ini daftar tuan rumah Perayaan Natal Nasional sejak 2014:
{| class="wikitable" border="1" cellpadding="4" cellspacing="0"
!Tahun
Baris 37:
!Keterangan / Catatan
|-
| [[2014]] || [[Kota Jayapura]]<ref>[http://setkab.go.id/pidato-presiden-joko-widodo-pada-perayaan-natal-bersama-nasional-2014-di-stadion-mandala-jayapura-papua-27-desember-2014/ Pidato Presiden Joko Widodo Pada Perayaan Natal Bersama Nasional 2014, di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, 27 Desember 2014]</ref> || [[Papua]] || [[27 Desember]] [[2014]] || Provinsi pertama di luar [[DKIDaerah Khusus Ibukota Jakarta]] yang menggelar Perayaan Natal [[Nasional]]
|-
| [[2015]] || [[Kota Kupang]]<ref>[http://www2.kemenag.go.id/berita/317923/ribuan-umat-kristiani-hadiri-perayaan-natal-nasional-di-kupang Ribuan Umat Kristiani Hadiri Perayaan Natal Nasional di Kupang]</ref> || [[Nusa Tenggara Timur]] || [[28 Desember]] [[2015]] ||
Baris 43:
| [[2016]] || [[Kabupaten Minahasa]]<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/406583-warga-minahasa-antusias-hadiri-natal-nasional-2016.html Warga Minahasa Antusias Hadiri Natal Nasional 2016]</ref> || [[Sulawesi Utara]] || [[27 Desember]] [[2016]] || Pertama kalinya Perayaan Natal Nasional digelar di daerah [[kabupaten]]
|-
| [[2017]] || [[Kota Pontianak]]<ref>[http://news.okezone.com/read/2017/11/27/340/1821148/perayaan-natal-nasional-2017-dipusatkan-di-pontianak-dan-dihadiri-presiden-jokowi Perayaan Natal Nasional 2017 Dipusatkan di Pontianak dan Dihadiri Presiden Joko Widodo]</ref> || [[Kalimantan Barat]] || [[28 Desember]] [[2017]] || Pertama kalinya di luar [[ibu kota]] [[RIRepublik Indonesia]] Perayaan Natal Nasional digelar bukan di daerah berpenduduk mayoritas [[Protestan]]/[[Katolik]]
|-
| [[2019]] || [[Kota Medan]] || [[Sumatra Utara]] || [[28 Desember]] [[2019]] ||
|}