Musyrik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
Dalam [[Islam]], syirik adalah [[dosa]] yang tak bisa diampuni kecuali dengan pertobatan dan meninggalkan kemusyrikan sejauh-jauhnya.
 
Kemusyrikan secara personal dilaksanakan dengan mengikuti ajaran2ajaran-ajaran selain ajaran Allah secara sadar dan sukarela (membenarkan ajaran syirik dalam [[qalbu]], menjalankannya dalam tindakan dan berusaha menegakkan atau menjaga ajaran syirik tersebut).
 
Kemusyrikan secara sosial/komunal (jama'ah atau [[bangsa]]) dijelaskan pada [[Surah Ar-Ruum]] 31-32:
Baris 11:
Jadi fanatisme golongan/sektarian dengan berpecah belah dari ajaran Allah merupakan kemusyrikan yang besar karena melibatkan [[manusia]] secara sosial, antara lain dengan membuat aliran atau golongan yang bertentangan dengan sumber hukum Islam ([[Quran]] dan [[Hadits]]) dengan tujuan kepentingan [[kelompok]] mereka sendiri dan menciptakan aturan-aturan sendiri(yang berlandaskan kepentingan kelompok tersebut). Keadaan ini menyebabkan disintegrasi antar manusia, kalaupun terjadi perdamaian yang ada adalah perdamaian semu, sehingga kehendak Allah pada manusia tidak bisa terlaksana karena kekacauan.
 
Tujuan diutusnya para [[Rasul]] adalah untuk mengintegrasikan kembali manusia dari kondisi berpecah belah, kembali menjadi Ummat yang bersatu dalam satu Asas/Prinsip (Rubbubiyah), satu kekuasaan (''Mulkiyah'') dan satu ketaatan (''Uluhiyah''). Adapun Azas2asas-asas atau prinsip-prinsip tersebut telah ada pada alam semesta dan [[Kitab]]-kitab Allah yang pernah diturunkan sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam.
 
== Referensi ==