Shorinji Kempo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
| website =
}}
'''Shorinji Kempo''' (少林寺拳法) adalah salah satu dari [[seni bela diri]] yang berasal dari [[Jepang]]. Di [[Indonesia]] biasa disebut dengan [[Kempo]] saja. Shorinji Kempo diciptakan oleh Doshin So<ref>{{cite web|url=http://www.blackbeltmag.com/daily/traditional-martial-arts-training/kung-fu/shorinji-kempo-shaolin-kung-fu%E2%80%99s-kicking-cousin|title=Shorinji Kempo: Shaolin Kung Fu’s Kicking Cousin|author=Blue Johnson|publisher=blackbeltmag.com|accessdate=3 July 2012}}</ref> (宗 道臣) pada tahun [[1947]] sebagai sistem pelatihan dan pengembangan diri (行: gyo atau disiplin dalam bahasa jepang).<ref>{{cite web|url=http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/wh-shorinji/p-01.html|title=The fundamental approach and goals in creating Shorinji Kempo Creation|publisher=shorinjikempo.or.jp|accessdate=3 July 2012}}</ref> Kata Shorinji Kempo sendiri berasal dari kata sho = kecil, rin = hutan, ji = kuil, ken = kepalan tangan/tinju, po = metoda <ref>{{cite web|url=http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/wh-shorinji/p-02.html|title=Principle of Shorinji Kempo|publisher=shorinjikempo.or.jp|accessdate=3 July 2012}}</ref>. Kata Shorinji merujuk pada kuil Shaolin di CinaTiongkok (yang bernama dengan huruf Kanji yang sama 少林寺 namun dilafalkan sebagai Shaolinsi dalam bahasa CinaTionghoa). Shorinji Kempo secara umum dipandang sebagai versi modifikasi dari seni bela diri Shaolinsi Kung Fu.
 
Metode latihannya berdasarkan pada filosofi "jiwa dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan"(心身一如: ''shinshin ichinyo'') dan "melatih tubuh dan jiwa" (拳禅一如: ''kenzen ichinyo''). Dengan cara tersebut Shorinji Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: "pelatihan dan pertahanan diri"(護身錬鍛: ''goshin rentan''), "pelatihan mental" (精神修養: ''seishin shuyo'') dan "meningkatkan kesehatan"(健康増進: ''kenko zoshin'').
Baris 23:
== Sejarah Shorinji Kempo — 1947 ==
[[Berkas:Do sinsho.jpg|jmpl|ka|175px|Doshin So<br>Pencipta Shorinji Kempo]]
Menurut tradisi,yang membawa teknik-teknik bertarung (kempo India, ''tenjiku nara no kaku'', atau ''ekkin gyo'') adalah [https://en.wikipedia.org/wiki/Bodhidharma Bodhidharma] (leluhur [https://en.wikipedia.org/wiki/Zen Zen]) ke CinaTiongkok 1500 tahun yang lalu setelah ia meninggalkan India untuk menyalurkan pengajaran sejarah Buddha yang benar dan mengakhiri perjalanannya di https://id.wikipedia.org/wiki/Vihara_Shaolin Kuil Shaolin Songshan] yang kini dikenal sebagai Propinsi Hainan. Kemudian, teknik-teknik ini melahirkan beragam seni bela diri yang tersebar ke seluruh daratan CinaTiongkok.
 
Pada tahun 1928, Kaiso melakukan perjalanan ke CinaTiongkok dengan tujuan yang kuat, dan ia mempelajari teknik-teknik esoterik dari berbagai guru yang ia temui sehubungan dengan ”pekerjaannya yang tidak biasa”.
 
== Kempo setelah [[Perang Dunia II]] ==
Pada tahun 1945, dalam keadaan perang di daerah timur laut CinaTiongkok, Kaiso menyaksikan realita politik internasional yang keras dimana kepentingan-kepentingan negara dan ras mengambil tempat utama, dan hanya yang kuat yang benar. Ditengah situasi ini, Kaiso menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sangat dipengaruhi oleh karakter dan cara berpikir orang-orang yang memiliki pengaruh. Kaiso menyatakan realita ini sebagai ”Manusianya, manusianya, manusianya - segala sesuatu tergantung pada sifat-sifat orangnya”. Ia memperhatikan bahwa “apabila masyarakat diatur oleh orang-orang, maka kedamaian sesungguhnya hanya dapat datang dari pengembangan rasa kasih sayang, keberanian dan rasa keadilan dalam diri sebanyak mungkin orang.” Kemudian Ia memutuskan “mengumpulkan anak-anak muda dengan tujuan yang baik, untuk menerangkan sikap ini kepada mereka, dan menarik pengertian mereka kurang rasa keadilan, menanamkan kepercayaan diri, keberanian dan semangat mereka, serta mendidik orang-orang yang ingin berjuang untuk kebangkitan tanah airnya.
 
Kembali dari CinaTiongkok, Kaiso mendapatkan kacaunya Jepang karena kekalahan. Nilai moralitas dan kemanusiaan telah hilang, dan masyarakat Jepang saling bermusuhan karena ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan secara terbuka di mata umum. Dalam masyarakatnya ini, mayoritas besar anak-anak muda dan dewasa tidak memiliki harapan akan masa depan dan mengisi hidup dari hari ke hari saja, seperti gembala yang kebingungan. Menanggapi hal ini, Kaiso mememerintahkan dan menyusun teknik teknik yang telah ia pelajari selama berada di CinaTiongkok, dengan menerapkan sentuhan kreasinya sendiri untuk membuat suatu sistem teknik yang baru yang dapat dinikmati para individu untuk dipelajari. Ia mengubah rumahnya menjadi tempat latihan, dan mengajarkan teknik-teknik serta kata-kata nasihat mengenai pandangan hidupnya dan mengenai dunia. Demikianlah pengembangan individu dimulai melalui teknik-teknik bela diri Dengan bertujuan memperbaiki individu secara fisik dan mental dan mengubah masyarakat melalui cara yang damai. Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan mengembangkan individu, serta mewujudkan masyarakat yang damai baik secara materi dan spiritual.
 
Pada bulan Oktober 1947, di kampung halamannya di Tadotsu,[[Prefektur Kagawa|Daerah Kagawa]], Kaiso mengatur dan menyusun teknik-teknik yang ia pelajari selama berada di CinaTiongkok, yang ditambah dengan sentuhan kreatifnya sendiri, dan dengan menamakan sistem tersebut '''Shorinji Kempo''' . Tahun berikutnya, Kaiso secara bersamaan membentuk ''Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai ''dan ''Komanji Kyodan'', dan pada bulan Desember 1951, a membentuk ''Kongo Zen Sohonzan Shorinji''. Pada tahun 1956, Kaiso membentuk ''Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko ''(Akademi Budo Shorinji Jepang), dan pada tahun 1957, ''Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei ''(Federasi Shorinji Kempo Jepang). Kemudian, pada tahun 1963, ia membentuk organisasi ''Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Remmei ''(Yayasan Federasi Shorinji Kempo Jepang), yang secara khusus menerapkan usaha untuk pelatihan bagi orang-orang muda.
 
Pada tahun 1980, Kaiso setelah menghabiskan 33 tahun sejak menciptakan Shorinji Kempo mengajak sejumlah besar anak-anak muda untuk menguatkan tubuh dan pikiran melalui pendekatan ''ken zen ichinyo ''dalam latihan. Namun, pada tangga 12 Mei 1980, Kaiso meninggal dunia karena serangan jantung.
Baris 52:
Nama Shorinji Kempo timbul dari kenyataan bahwa suhu Kaiso, Tai Zong Wen, biarawan Kuil Shaolin, menyalurkan warisan Giwamon ken(義和門拳) kepada Kaiso di Kuil Shaolin.
Kaiso ingin melanjutkan nama Shorinji dan kaitan-kaitannya dengan suhu penemu Zen- Boddhidharma serta menghormati pembentukan kembali latihan teknik bela diri sebagai
gyo. Sejak zaman dahulu di CinaTiongkok dan Jepang, seni bela diri yang mekar di Kuil Shaolin Songshan di PropinsiProvinsi [[Hainan]] CinaTiongkok telah dikenal sebagai seni bela diri Shaolin (shorin
bujutsu), di antara gaya-gaya tanpa senjata ini dikenal sebagai Pukulan Shaolin (shorin ken) atau Seni Pukulan Shaolin (shorin Kenjutsu).
Sebaliknya, '''”Shorinji Kempo” merupakan versi bela diri baru sejak pasca perang Jepang.''' Ia dibentuk oleh Kaiso berdasarkan teknik-teknik yang ia pelajari pada masa