Siti Hartinah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Jasa-Jasa Bagi Bangsa Indonesia: pembetulan salah tulis
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh BONA TUMPUBOLON) dan mengembalikan revisi 15213335 oleh 140.213.48.148
Baris 57:
 
Sedangkan sebelumnya saat pelepasan almarhumah, bertindak sebagai inspektur upacara, Letjen TNI (Purn) [[Achmad Tahir]] dan Komandan Upacara Kolonel Inf [[Sriyanto]], Komandan Grup 2 Kopassus Kartasura zaman itu.
 
== Jasa-Jasa Bagi Bangsa Indonesia ==
Menemani sang suami Presiden RI ke-2 HM Soeharto, Ibu Tien banyak memberikan tauladan bagi bangsa Indonesia, khususnya kaum perempuan, juga bagi generasi penerus bangsa. Berbagai jasa dan peninggalan tersebut hingga kini masih ada dan menjadi khasanah kekayaan bangsa Indonesia. Baik itu dalam bidang emansipasi wanita, sosial kemasyarakatan, pelestarian budaya nasional maupun pendidikan.
Beberapa peninggalan Ibu Tien Soeharto antara lain:
 
 
'''1) Taman Mini Indonesia Indah (TMII)'''
 
Indonesia terdiri dari 17.504 buah pulau, 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki [[Daftar pulau di Indonesia menurut provinsi|nama]]. Keberadaan mereka bersama dengan budaya serta keanekaragamannya membuat Indonesia negeri yang indah dan kaya akan budaya, tidak kalah dengan negara lain. Ibu Tien terinspirasi untuk melestarikan budaya dan keindahan Indonesia dalam sebuah miniatur taman yang menyajikan keindahan budaya dan lingkungan alam Indonesia.
 
Gagasan ini merupakan cita-cita luhurnya akan rasa bangga dan kecintaan yang tinggi terhadap tanah air dan bangsa Indonesia. Semangat Ibu Tien makin makin menguat tatkala melakukan kunjungan ke Disneyland di Amerika Serikat dan taman budaya Timland di Thailand. Proyek miniatur Indonesia dan keragamannya pun akhirnya terwujud berupa pembangunan [[Taman Mini Indonesia Indah]] yang diresmikan pada tanggal 20 April 1975.
 
 
'''2) Perpustakaan Nasional'''
 
Ibu Tien memiliki keprihatinan dengan masih rendahnya pendidikan masyarakat di Indonesia setelah masa Orde Lama. Hal ini ditambah lagi dengan kondisi ekonomi masyarakat yang belum baik karena negara lagi berjuang memperbaiki perekonomian dan meratakan kemakmuran di seluruh penjuru negeri.
 
Ditambah lagi dengan minat baca yang kurang, hal ini menjadi ancaman bagi generasi penerus bangsa ke depan.
 
Hal ini mendorong Ibu Tien Soeharto menggagas untuk membangun perpustakaan nasional, agar masyarakat mudah mendapatkan informasi. Maka pada tanggal 8 Desember 1985 pembangunan gedung Perpustakaan Nasional dimulai dalam dua tahap. Pada tahap pertama diselesaikan pada Desember 1986 dan tahap kedua selesai Oktober 1988.
 
[[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia]] menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Masyarakat juga tersenyum karena memiliki gedung perpustakaan nasional yang membanggakan.
 
 
'''3) Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita'''
 
Perhatian Ibu Tien terhadap masalah kesehatan sangat besar. Hal ini karena Indonesia pada saat itu menghadapi permasalah yang besar yakni tingginya angka kelahiran namun juga disertai dengan tingginya tingkat kematian ibu-anak pada saat persalinan.
 
Hal ini membuat Ibu Tien tergerak untuk melakukan sesuatu agar kelahiran anak menjadi 'harapan baru' dan bukannya menjadi 'momok baru' bagi keluarga.
 
Ini membuat Ibu Tien mempelopori berdirinya rumah sakit khusus bagi ibu dan anak.
 
Pada tahun 1974 dimulailah langkah pembangunan Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB)<ref>{{Cite web|url=https://www.rsabhk.co.id/|title=Beranda - RSAB Harapan Kita|website=www.rsabhk.co.id|access-date=2019-08-09}}</ref> yang terletak di Jalan S Parman Jakarta. Peresmian RSAB juga dikemas sedemikian rupa dan diluncurkan tepat pada peringatan Hari Ibu tahun 1979.
 
 
'''4) Taman Buah Mekarsari'''
 
Taman Wisata Mekarsari adalah salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan tropika terbesar di dunia. Khususnya jenis buah-buahan varietas unggul yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Taman ini sekaligus menjadi sarana penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan pembanyakan bibit unggul yang seterusnya untuk disebarluaskan ke petani dan masyarakat.
 
Taman Wisata Mekarsari ini digagas oleh Ibu Tien Soeharto yang memiliki kecintaan pada pelestarian alam serta keanekaragaman hayati di nusantara. Atas dasar itu taman ini mulai dibangun pada tahun 1990 dan resmi dibuka pada tahun 1995.
 
Pada awalnya, taman ini memiliki konsep hanya untuk konservasi tumbuhan, namun kemudian bertambah lengkap dengan menjadi areal konservasi, reboisasi, edukasi, dan rekreasi.
 
Dengan luas sekitar 264 hektar, Taman Wisata Mekarsari<ref>{{Cite web|url=https://mekarsari.com/web/tentang-mekarsari/|title=Tentang Mekarsari {{!}} Mekarsari Taman Buah|language=en-US|access-date=2019-08-09}}</ref> memiliki 1.470 varietas tanaman buah dan 100.000 pohon. Di antaranya adalah tanaman rempah, biofarmaka, tanaman pangan, tanaman hias, tanaman sayur, tanaman industri, dan tanaman pelindung.
 
Terdapat pula laboratorium untuk persilangan beberapa varietas tumbuhan yang menghasilkan Barbados cherry, jambu air irung petruk, jambu air cengkih, nenas arnis, jambu air toon klow, serta persilangan buah cempedak dan nangka yang dinamakan pedakka, cempeka, dan nangkadak. Selain itu, juga untuk pelestarian aneka tanaman-tanaman langka seperti bunga bangkai, sawo kecik, kesemek, serta tanaman-tanaman tropis seperti salak, nangka, jeruk, rambutan, belimbing, melon, dan lain-lainnya.
 
 
'''5) Menata Ulang Istana Negara'''
 
Seperti diketahui, Istana Negara adalah bangunan peninggalan kolonial Belanda, karenanya hiasan dan lukisan yang ada di Istana Negara mayoritas berasal dan bernuansa Belanda.
 
Ibu Tien lantas mengubah hiasan bangunan istana peninggalan zaman Belanda dan mengisinya dengan berbagai perangkat yang menonjolkan keindonesiaan. Seperti, ukiran jati Jepara dalam ukuran besar mengisi ruang-ruang istana juga lukisan dan warna merah untuk Istana Merdeka dan warna hijau untuk Istana Negara.
 
 
'''6) Cinta Tanah Air & Budaya Nusantara'''
 
Kecintaan Ibu Tien akan tanah air dan bangsa Indonesia terlihat salah satunya dari pemberian souvenir kepada tamu negara dan juga hidangan yang disediakan. Dalam jamuan makan tamu negara, menu akan diseimbangkan antara menu Indonesia dan menu dari asing.
 
Ibu Tien juga memutuskan agar cendera mata haruslah benda-benda hasil kerajinan asli Indonesia. Misalnya, ukiran Jepara, keris emas buatan Bali, liontin emas atau sendok garpu perak buatan Yogyakarta.
 
Begitupun dalam HUT kemerdekaan, pada awalnya dilakukan perayaan dengan melakukan pemotongan kue tart. Hal ini menurut Ibu Tien tidaklah sesuai dengan budaya Indonesia. Lantas diganti hal itu dengan pemotongan tumpeng, yang berlaku hingga saat ini.<ref>{{Cite web|url=https://www.kaskus.co.id/thread/523ad68a0e8b460a7100000a/ibu-tien-soeharto-sang-ibu-negara-sejati|title=IBU TIEN SOEHARTO, SANG IBU NEGARA SEJATI…|last=i12f4n4ry4|date=2013-09-19|website=KASKUS|access-date=2019-08-09}}</ref>
 
 
 
== Referensi ==