Pinang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 187:
<br />
 
== Potensi Pinang di Jawa Barat ==
Di Jawa Barat sendiri, pinang merupakan salah satu komoditas unggulan spesies lokal. Budidaya pinang dapat menjadi salah satu kontributor utama dalam perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat. Hal ini didukung dari sisi geografisnya sendiri dimana perkebunan di Provinsi Jawa Barat memiliki luas 488.168 hektar, yang terdiri dari perkebunan besar negara seluas 68.850 hektar, perkebunan besar swasta 54.633 hektar dan perkebunan rakyat seluas 364.685 hektar. Selain itu, sumber daya manusia petani yang terlibat dalam pembangunan perkebunan di Jawa Barat sebanyak 1.381.775 kepala keluarga, 5.543 kelompok tani dan 10 asosiasi komoditas perkebunan<ref>Pikiran Rakyat. 2017. ''Potensial, Jabar Miliki 488 Ribu Hektare Perkebunan''. [online]. <nowiki>https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2017/03/07/potensial-jabar-miliki-488-ribu-hektare-perkebunan-395497</nowiki>. Diakses pada 2 April 2019 pukul 15.40 WIB</ref>. Produksi pinang pada tahun 2017 sekitar 186 ton dengan rata-rata produksi 404 kg/Ha. Ditilik dari potensinya yang cukup besar, maka diperlukan inovasi untuk memanfaatkan biji pinang dalam pengolahan berbagai produk pangan sehingga mudah dikonsumsi sehingga akan lebih banyak konsumen yang merasakan manfaat biji pinang terutama untuk kesehatan. Terlebih harga pinang sendiri mengalami penurunan yang sangat drastis sejak tahun 2018 di wilayah Sumatera Barat. Harga jual buah pinang hanya mencapai angka Rp 7.100,00/kg. Padahal, di tahun 2017, harga jual pinang sempat melejit hingga Rp 18.300,00/kg. Dari catatan Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo), harga pinang di Sumbar sendiri menunjukkan ''trend'' peningkatan sejak 2015. Pada 2015, harga pinang tercatat Rp11.600/kg. Tahun 2016 harganya naik menjadi Rp13.200/kg dan puncaknya pada 2017 mencapai Rp18.300/kg. Ketua Gapperindo Sumatera Barat Irman mengatakan, salah satu faktor yang menjatuhkan harga pinang disebabkan karena minimnya permintaan pinang dari negara yang menjadi tujuan ekspor pinang yakni India dan Pakistan<ref name=":3" />. Berdasarkan hal tersebut, potensi pengembangan produk berbahan dasar pinang ini dapat menjadi peluang yang sangat besar, terlebih kandungan pinang yang kaya akan manfaat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, diperlukan peningkatan kualitas tiap produk pinang agar dapat meningkatkan nilai ekonominya serta meningkatkan pula kesejahteraan masyarakat pelopor produsen produk pinang ini.
<br />