Partai Keadilan Sejahtera: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Partai Keadilan: Koreksi Alur kisah.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Partai Keadilan: Ralat ejaan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 109:
Partai Keadilan dideklarasikan di [[Masjid Al-Azhar]], [[Kebayoran Baru]], [[Jakarta]], pada 20 Juli 1998, dan mengangkat [[Didin Hafidhuddin]] sebagai presiden pertamanya. Di [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1999]], PK mendapat 1,436,565 suara, sekitar 1,36% dari total perolehan suara nasional dan mendapat tujuh kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat]].<ref>{{Citation | last1 = Ananta | first1 = Aris | last2 = Arifin | first2 = Evi Nurvidya | last3 = Suryadinata | first3 = Leo | lastauthoramp = yes | title = Indonesian Electoral Behaviour: A Statistical Perspective | place = Singapore | publisher = Institute of Southeast Asian Studies | year = 2004 | series = Indonesia's Population Series | url = http://books.google.com/?id=lLx3e68304wC | accessdate = 2009-06-06 | isbn = 978-981-230-224-3 | postscript = .}}</ref> Meskipun demikian, PK gagal memenuhi [[ambang batas parlemen]] sebesar dua persen, sehingga memaksa partai ini melakukan ''[[stembus accord]]'' dengan delapan partai politik berbasis Islam lainnya pada Mei 1999.<ref name="Muhtadi" /><ref>{{cite book|last=Zein|first=Fathurin|title=NU politik: Analisis wacana media|year=2004|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|location=Jakarta, Indonesia|isbn=9789793381466|pages=284|url=http://books.google.co.id/books?id=Gz8e3YwSdI0C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false}}</ref>
 
Pasca Pemilu 1999, PK mengganti Kepemimpinan Partai nya, dan menunjuk [[Nurmahmudi IslamilIslma'il]] sebagai Presiden Partai ke-2.
 
[Nurmahmudi Ismail]] kemudian, ditawarkan jabatan [[Menteri Kehutanan Republik Indonesia|Menteri Kehutanan]] di [[Kabinet Persatuan Nasional]] bentukan presiden [[Abdurrahman Wahid]] pada Oktober 1999. Ia menyetujui tawaran tersebut dan menyerahkan jabatan presiden partai kepada [[Hidayat Nur Wahid]], seorang doktor lulusan [[Universitas Islam Madinah]], sejak 21 Mei 2000.<ref name="Muhtadi" />