Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 38:
Untuk menegaskan prinsip dasar organisasi ini, maka K.H. [[Hasjim Asy'ari]] merumuskan [[kitab Qanun Asasi]] (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan [[kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah]]. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam [[khittah NU]], yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
== Paham
NU menganut paham [[Ahlussunah waljama'ah]], merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu sumber hukum Islam bagi NU tidak hanya [[al-Qur'an]], [[sunnah]], tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti [[Abu al-Hasan al-Asy'ari]] dan [[Abu Mansur Al Maturidi]] dalam bidang [[teologi]]/Tauhid/ketuhanan. Kemudian dalam bidang [[fiqih]] lebih cenderung mengikuti mazhab: Imam [[Syafi'i]] dan mengakui tiga madzhab yang lain: Imam [[Hanafi]], Imam [[Maliki]],dan Imam [[Hanbali]] sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang [[tasawuf]], mengembangkan metode [[Al-Ghazali]] dan [[Syeikh Juneid al-Bagdadi]], yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan [[syariat]].
Baris 66:
# Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. NU berusaha mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi masyrakat.
=== Struktur
[[Berkas:Hasyim Asy'ari.jpg|jmpl|125px|K.H. Hasyim Asyhari, ''Rais Akbar'' (ketua) pertama NU.]]
# Pengurus Besar (tingkat Pusat).
Baris 112:
# [[Lajnah Pendidikan tinggi (LPT-NU)]] menjadi Lembaga Pendidikan Nahdlatul Ulama (LPTNU)
=== Badan
'''Badan Otonom'''<ref>http://www.nu.or.id/about/badan+otonom</ref> adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.
Badan Otonom dikelompokkan dalam katagori Badan Otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu, dan Badan Otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya.
Jenis
# [[Muslimat Nahdlatul Ulama|Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU)]]
# [[Gerakan Pemuda Ansor|Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama (GP Ansor NU)]]
Baris 126:
# [[Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh an-Nahdliyah (MATAN)]]
Badan
# [[Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN)]]
# [[Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQH NU)|Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU)]]
Baris 137:
# [[Ansor Banser Cyber Nahdlatul Ulama (ABCNU)]]
== NU dan
Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti [[pemilu 1955]]. NU cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa [[Demokrasi Terpimpin]] NU dikenal sebagai partai yang mendukung [[Soekarno]], dan bergabung dalam NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). Nasionalis diwakili Partai Nasional Indonesia (PNI), Agama Partai Nahdhatul Ulama dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baris 144:
Namun setelah [[reformasi 1998]], muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah [[Partai Kebangkitan Bangsa]] yang dideklarasikan oleh [[Abdurrahman Wahid]]. Pada [[pemilu 1999]] PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan [[Abdurrahman Wahid]] sebagai [[Presiden RI]]. Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR.
== Partai
* [[Partai Kebangkitan Bangsa]]
* [[Partai Persatuan Pembangunan]]
|