Douglas C-47 Skytrain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaidNdeso (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
NaidNdeso (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 54:
 
===== Operasi militer penumpasan pemberontakan organisasi Republik Maluku Selatan (RMS) =====
{{main|RMS}}
 
Pesawat ini juga pernah mendukung operasi militer penumpasan [[RMS|Organisasi Republik Maluku Selatan]] ([[RMS]]). Salah satu tugasnya adalah mempersiapkan Pangkalan Udara Kendari sebagai pangkalan aju, dimana untuk itu diterbangkan pesawat ini dengan nomor ekor T-457 dari [[Bandar Udara Halim Perdana Kusuma|Pangkalan Udara Cililitan]] menuju [[Kendari]]. Pesawat ini dipiloti LU I Sudarjono dan LU I Sutardjo Sigit, yang bertujuan membantu pergeseran pasukan dan logistik. Pesawat ini mendarat pertama kali pada [[14 Juli]] [[1950]] di Pulau [[Buru]] dimana 2 hari kemudian [[Namlea, Buru|Namlea]] berhasil diduduki oleh [[Panglima Tentara Nasional Indonesia|Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat]] ([[Panglima Tentara Nasional Indonesia|APRIS]]), yaitu gabungan antara [[Angkatan Perang Republik Indonesia]] dengan [[Knil|K]]NIL.{{Sfn|Saragih|2019|p=33}} Dengan direbutnya [[Namlea, Buru|Namlea]], maka [[Panglima Tentara Nasional Indonesia|APRIS]], memiliki pangkalan udara yang bisa dipakai sebagai pangkalan aju. Pada [[September]] [[1950]], diadakan uji coba pendaratan dengan C-47 Dakota untuk memastikan kelayakan pangkalan, dimana pesawat ini diterbangkan oleh [[Kapten Udara]] Noordraven. Setelah kondisi aman, barulah mendarat pesawat-pesawat pembom [[B-25 Mitchell]]. Pangkalan ini menjadi sangat penting sebagai pangkalan aju atau pangkalan terdepan, karena dari tempat ini, akan lebih mudah untuk mengepung kota [[Kota Ambon|Ambon]] dari pelbagai arah. Dalam hal ini pesawat ini bertugas untuk mendukung pasokan logistik dan pasukan.{{Sfn|Saragih|2019|p=33}}