Patrice Rio Capella: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 36.65.8.17 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrophinBot. (TW) Tag: Pembatalan |
k beberapa bagian yang subjektif |
||
Baris 45:
}}
'''Patrice Rio Capella''' ({{lahirmati|[[Lebong]]|16|04|1969}}Bengkulu, ) saat ini adalah
== Karier ==
Pendidikan terakhirnya adalah S-1 Hukum dari [[Universitas Brawijaya]] [[Malang]]. Dia pernah menjadi Ketua DPD KNPI Bengkulu periode 1997-2000 dan ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Bengkulu periode 2002-2004. Di tingkat nasional, Rio Capella pernah menjadi Wasekjen DPP KNPI periode 1999-2002.
Karier politik eks aktivis mahasiswa ini bermula ketika ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk wilayah Bengkulu, sekaligus menjadi
Pada 2005, Rio Capella menjadi calon
Pada Pemilu 2009, dia dicalonkan oleh PAN sebagai calon [[DPR RI|Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat RI]] Daerah Pemiihan Bengkulu. Memperoleh suara sangat signifikan dan dipercaya memperoleh satu dari empat jatah DPR RI, namun secara dramatis kemenangan di depan mata itu sirna oleh sebuah proses yang belakangan dikenal sebagai skandal/mafia Pemilu. Rio Capella yang bernomor urut 1 dari PAN tereliminasi oleh nomor urut 2 dari partai yang sama. Disebut-sebut ada intrik internal di PAN yang ingin menjegal laju
Sebagai seorang politikus, mati berkali-kali adalah hal biasa untuk hidup berkali-kali pula. Setelah tragedi Pemilu 2009, bersama rekan-rekan seperjuangan lintas partai, Rio Capella ikut men''declare'' Gerakan Restorasi Indonesia melalui Ormas Nasdem. Belakangan gerakan tersebut, oleh karena tuntutan segenap aktivis politik dan masyarakat segera berkembang menjadi Partai Nasdem. Patrice Rio Capella tercatat sebagai Ketua Umum pertama partai kuning-biru tersebut. Pada Pemilu 2014, Rio Capella kembali dicalonkan sebagai Anggota DPR RI Dapil Bengkulu. Seolah membuktikan skandal di Pemilu 2009, kali ini dia memperoleh suara terbanyak hingga lebih dari 120.000 ribu suara dan menempati peringkat pertama dari empat jatah Bengkulu untuk DPR RI. Selain itu dia juga sukses memenangkan pasangan Jokowi-JK di Bengkulu dalam Pilpres 2019. Sempat digadang-gadang sebagai salah satu menteri dari Nasdem, justru Rio Capella lebih "asyik" dan vokal di parlemen.
Pada [[15 Oktober]] [[2015]], Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Rio Capella sebagai tersangka<ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/15/063709719/kpk-patrice-rio-tersangka-kasus-korupsi KPK: Patrice Rio Tersangka Kasus Korupsi] Tempo.co, 15 Oktober 2015. Diakses tanggal 19 November 2015.▼
== Proses Politik ==
</ref>. Ia diduga menerima sejumlah uang terkait penanganan perkara di Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Agung.<ref>[https://news.detik.com/berita/3044736/kpk-sekjen-nasdem-rio-capella-tersangka KPK: Sekjen NasDem Rio Capella Tersangka].Detikcom</ref> KPK menjerat Patrice terkait kasus dugaan gratifikasi dalam proses penanganan perkara bantuan daerah, tunggakan dana bagi hasil, dan penyertaan modal sejumlah badan usaha milik daerah di Provinsi Sumatra Utara. Kasus ini merupakan pengembangan dari kasus yang menimpa Gubernur Sumatra Utara nonaktif [[Gatot Pujo Nugroho]] dan istrinya, Evy Susanti. Pasca ditetapkan sebagai tersangka, Ia menyatakan mundur dari posisi Sekretaris Jenderal Partai NasDem sekaligus anggota DPR RI.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/10/15/16291901/Jadi.Tersangka.Korupsi.Patrice.Rio.Capella.Mundur.dari.Nasdem.dan.DPR Jadi Tersangka Korupsi, Patrice Rio Capella Mundur dari NasDem dan DPR].Kompas.com</ref><ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/19/078710957/eksklusif-begini-detik-detik-rio-capella-pamit-dari-nasdem EKSKLUSIF: Begini Detik-detik Rio Capella Pamit dari NasDem] Tempo.co, 19 Oktober 2015. Diakses tanggal 19 November 2015.▼
▲
▲</ref>. Ia
</ref>
|