Stasiun Ketapang (Banyuwangi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Ref baru (1)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 47:
Pembukaan pelabuhan baru di Ketapang dilatarbelakangi dengan adanya pendangkalan di [[Pantai Boom Banyuwangi|pelabuhan kota Banyuwangi]] (sekarang Pantai Boom) sehingga menyebabkan kapal-kapal angkutan barang akan sukar untuk bersandar di dermaga.<ref>{{Cite thesis|last=Suryansyah|first=R.|title=Dampak Sosial Ekonomi Perpindahan Kawasan Pelabuhan Banyuwangi dari Mandar ke Ketapang|date=2015|degree=S1|publisher=Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang|url=|doi=}}</ref> Pada tanggal 1 Januari 1974, aktivitas pelabuhan ini ditiadakan dan dipindah ke pelabuhan baru di Meneng (sekarang bernama Tanjungwangi).<ref>{{Cite web|url=http://www.majalahdermaga.co.id/post/319/ketika_pelabuhan_banyuwangi___digusur__ke_meneng|title=Ketika Pelabuhan Banyuwangi Digusur ke Meneng|website=Majalah Dermaga|access-date=2019-07-24}}</ref>
 
Karena kebutuhan atas penyeberangan semakin meningkat, maka perlu diadakan integrasi moda. Stasiun Banyuwangi Baru dibangun bersamaan dengan pembangunan jalur baru dari stasiun non aktif [[Stasiun Kabat|Kabat]] menuju Pelabuhan Ketapang pada tahun 1984-1985; difungsikan untuk menggantikan [[Stasiun Banyuwangi|Stasiun Banyuwangi Lama]] yang ada di wilayah kota [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]]. Pada tanggal 7 September 1985, stasiun ini dibuka bersamaan dengan pembukaan jalur tersebut serta [[Stasiun Karangasem]] dan [[Stasiun Argopuro|Argopuro]].<ref>{{Cite book|edition=Cet. 1|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|publisher=Angkasa|date=1997-|location=Bandung|isbn=9796651688|oclc=38139980|last=Tim Telaga Bakti Nusantara.|last2=Asosiasi Perkeretaapian Indonesia.}}</ref><ref name="Prasasti"/>
 
== Bangunan dan tata letak ==