Prabowo Subianto: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 45:
|nationality = {{flag|Indonesia}}
}}
[[Letnan Jenderal]] ([[Purnawirawan|Purn]].) H. '''Prabowo Subianto Djojohadikusumo''' ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|17|10|1951}}) adalah seorang [[politisi]], [[pengusaha]], dan perwira tinggi militer Indonesia. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis dan politik. Bersama [[Hatta Rajasa]], ia maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam [[pemilihan umum presiden Indonesia 2014|pemilihan umum 2014]], namun diungguli oleh pasangan [[Joko Widodo]] dan [[Jusuf Kalla]]. Ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2019]], berpasangan dengan [[Sandiaga Uno]], namun kala itu, beliau Kalah lagi dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019]].
 
Lahir di [[Jakarta]], masa kecil Prabowo sebagai putra ekonom [[Soemitro Djojohadikoesoemo]] banyak dilewatkan di luar negeri bersama orang tuanya. Minatnya pada dunia militer dipengaruhi oleh pamannya, [[Soebianto Djojohadikusumo]] yang gugur dalam [[Pertempuran Lengkong]]. Selepas lulus dari [[Akademi Militer]] di [[Magelang]] pada tahun 1974 sebagai seorang letnan dua, ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di [[Timor Timur]]. Kariernya melejit setelah menjabat sebagai [[Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror)|Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror]] di [[Komando Pasukan Khusus]] pada tahun 1983. Pada tahun 1996, Prabowo diangkat sebagai sebagai [[Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Komandan Jenderal]] pada korps tersebut. Saat menjabat, ia memimpin [[Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma|operasi pembebasan sandera di Mapenduma]]. Ketika [[Kejatuhan Soeharto|jatuhnya Presiden Soeharto]], ayah mertuanya, pada bulan Mei 1998, Prabowo sedang menjabat sebagai [[Daftar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Panglima]] [[Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Komando Cadangan Strategis]].