Pesantren: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naferene (bicara | kontrib)
Suntingan berupa: (1) konsistensi penggunaan kata "kiai", alih-alih "kyai" agar sesuai KBBI; (2) perbaikan kesalahan tulis dan tanda baca; (3) kesalahan penamaan orang. Suntingan ini masih awal. Perlu perluasan suntingan substansi dan tambahan data untuk artikel Wikipedia tentang pesantren ini.
k perbaikan kecil
Baris 5:
 
== Sejarah umum ==
Umumnya, suatu pondok pesantren berawal dari adanya seorang [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kiai kiai] di suatu tempat, kemudian datang santri yang ingin belajar agama kepadanya.<ref>[http://www.mohlimo.com/sejarah-pengertian-pondok-pesantren/ Sejarah Pengertian Pondok Pesantren]</ref> Setelah semakin hari semakin banyak santri yang datang, timbullah inisiatif untuk mendirikan pondok atau asrama di samping rumah kiai. Pada zaman dahulu kiai tidak merencanakan bagaimana membangun pondoknya itu, namun yang terpikir hanyalah bagaimana mengajarkan ilmu agama supaya dapat dipahami dan dimengerti oleh santri. Kiai saat itu belum memberikan perhatian terhadap tempat-tempat yang didiami oleh para santri, yang umumnya sangat kecil dan sederhana. Mereka menempati sebuah gedung atau rumah kecil yang mereka dirikan sendiri di sekitar rumah kiai. Semakin banyak jumlah santri, semakin bertambah pula gubuk yang didirikan. Para santri selanjutnya memopulerkan keberadaan pondok pesantren tersebut, sehingga menjadi terkenal ke mana-mana, contohnya seperti pada pondok-pondok yang timbul pada zaman [[Walisongo|Wali Songo]].<ref>Wahab, Rochidin. ''Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia'' (Bandung: Alfabeta, CV, 2004) hal. 153,154</ref>
 
Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan catatan yang ada, kegiatan pendidikan agama di [[Nusantara]] telah dimulai sejak tahun 1596. Kegiatan agama inilah yang kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren. Bahkan dalam catatan [[Howard M. Federspiel]]- salah seorang pengkaji keislaman di Indonesia, menjelang abad ke-12 pusat-pusat studi di Aceh (pesantren disebut dengan nama [[dayah]] di Aceh) dan Palembang (Sumatra), di Jawa Timur dan di [[Gowa]] (Sulawesi) telah menghasilkan tulisan-tulisan penting dan telah menarik santri untuk belajar.<ref>Hielmy, Irfan. ''Wancana Islam'' (ciamis:Pusat Informasi Pesantren,2000), hal. 120</ref>
Baris 100:
* [[Hasan Mutawakkil 'Alallah]]
* [[Nurcholish Madjid]]
* Noer Muhammad[[Nur Iskandar]]
 
== Lihat pula ==