Rumpun bahasa Kalimantan Utara Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Swarabakti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 17:
}}
 
'''Rumpun bahasa Borneo Utara Raya''' ([[bahasa Inggris]]: ''Greater North Borneo languages'') adalah subkelompok yang diusulkan dalam [[rumpun bahasa Austronesia]]. Subkelompok ini mencakup bahasa-bahasa yang dituturkan di sebagian besar Pulau Kalimantan (terkecuali daerah tenggara yang ditempati penutur [[rumpun bahasa Barito Raya|bahasa-bahasa Barito Raya]]), sebagian [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Asia Tenggara Daratan]]. Hipotesis Borneo Utara Raya pertama kali diajukan oleh [[Robert Blust]] (2010) dan dikembangkan lebih jauh oleh Alexander Smith (2017a, 2017b).{{sfn|Blust|2010|pp=44, 47}}{{sfn|Smith|2017a|p=346–364}}{{sfn|Smith|2017b|p=459–460}} Bukti yang diberikan untuk usulanteori ini sepenuhnya merupakan bukti leksikal (inovasi kosa kata).{{sfn|Blust|2010|p=68}}
 
Ssubkelompok yang diajukan ini mencakup beberapa bahasa utama di [[Asia Tenggara]], termasuk [[bahasa Melayu]] ([[bahasa Malaysia]] dan [[bahasa Indonesia]]) dan [[rumpun bahasa Melayik|bahasa-bahasa Melayik]] yang berkerabat dengannya, seperti [[bahasa Minangkabau]], [[bahasa Banjar]] dan [[bahasa Iban]]; serta [[bahasa Sunda]] dan [[bahasa Aceh]]. Di Kalimantan sendiri, bahasa Borneo Utara Raya non-Melayik terbesar dalam hal jumlah penutur adalah [[bahasa Dusun Tengah|bahasa Dusun Tengah]], yang lazim dituturkan di [[Sabah]].{{sfn|Blust|2013|p=65}}