Maria Magdalena: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 72:
Peran Maria Magdalena dalam peristiwa kebangkitan Yesus sangat ditonjolkan dalam Injil Yohanes.{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|page=253}} Menurut {{Alkitab|Yohanes 20:1–10}}, Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus seorang diri ketika hari masih gelap, dan mendapati bahwa batu penyumbat sudah tergelinding dari pintu kubur.{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Casey|2010|page=464}}{{sfn|Ehrman|2006|pages=227, 253}} Ia tidak bertemu dengan siapa pun, tetapi langsung bergegas memberi tahu Petrus dan "[[murid yang dikasihi Yesus]]".{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|pages=227, 253}} Kedua murid ini kemudian pergi menengok kubur Yesus bersama Maria Magdalena, dan memastikan bahwa tempat itu memang sudah kosong,{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|page=253}} tetapi keduanya kemudian pulang tanpa bertemu dengan Yesus yang sudah bangkit.{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|page=253}} Menurut {{Alkitab|Yohanes 20:11–18}}, Maria Magdalena, yang tetap tinggal seorang diri di taman pekarangan kubur, melihat dua sosok malaikat duduk di bekas tempat jenazah Yesus dibaringkan.{{sfn|Hinkle|2003|page=446}} Yesus kemudian menampakkan diri kepadanya.{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|pages=253, 228}} Mula-mula ia menyangka bahwa Yesus adalah pengurus taman,{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|page=253}} tetapi sesudah mendengar Yesus menyebut namanya, ia mengenali Yesus dan berseru "rabuni!" (kata [[bahasa Aram|Aram]] yang berarti "guruku").{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|page=253}} Ia hendak menyentuh Yesus, tetapi Yesus berkata kepadanya, "janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa."{{sfn|Ehrman|2006|page=228}} Yesus kemudian menyuruhnya memberitakan kabar baik kebangkitannya kepada para rasul.{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|page=253}} Dengan demikian Injil Yohanes menampilkan Maria Magdalena sebagai rasul perdana, yakni rasul yang diutus kepada para rasul.{{sfn|Hinkle|2003|page=446}}{{sfn|Ehrman|2006|page=253}}
Karena para penyalin naskah merasa tidak puas melihat bagian penutup Injil Markus tampak seperti riwayat yang mendadak terputus begitu saja, mereka menambahkan sejumlah ayat penutup yang berbeda-beda dari satu salinan ke salinan yang lain.{{sfn|Casey|2010|page=477}} Dalam "[[Injil Markus|bagian penutup yang ringkas]]", yakni bagian penutup yang hanya didapati dalam segelintir naskah, perempuan-perempuan yang pergi ke kubur Yesus bergegas menemui "orang-orang
Dalam bukunya yang terbit pada tahun 2006, Bart D. Ehrman mengemukakan bahwa "tampaknya nyaris pasti" bahwa kisah-kisah tentang kubur yang kosong, tanpa memandang akurat tidaknya kisah-kisah itu, dapat ditelusuri kembali sampai pada sosok Maria Magdalena dalam sejarah.{{sfn|Ehrman|2006|page=229}} Mengingat bahwa dalam masyarakat Yahudi, kaum perempuan dianggap sebagai saksi yang tidak andal dan tidak dibenarkan untuk bersaksi di hadapan mahkamah,{{sfn|Ehrman|2006|page=255}} kemungkinan besar umat Gereja Perdana tidak punya motif untuk mengarang-ngarang sebuah cerita bahwa orang pertama yang mendapati kubur Yesus sudah kosong adalah seorang perempuan.{{sfn|Ehrman|2006|page=255}} Andaikata kisah ini memang karangan belaka, umat Gereja Perdana akan sangat terdorong untuk menampilkan Petrus, murid terdekat Yesus semasa hidupnya, sebagai orang pertama yang mendapati kubur Yesus sudah kosong.{{sfn|Ehrman|2006|page=255}} Bart D. Ehrman juga menjelaskan bahwa kisah tentang Maria Magdalena mendapati kubur Yesus sudah kosong diriwayatkan secara berlainan dalam injil-injil sinoptik, Injil Yohanes, dan Injil Petrus.{{sfn|Ehrman|2006|pages=226–227, 255–256}} [[N. T. Wright]] berpendapat bahwa "jujur saja, sukar dibayangkan [perempuan-perempuan yang pergi ke kubur] dimasukkan ke dalam tradisi (khazanah riwayat, amalan, aturan, dan ajaran Kristen yang tidak termaktub dalam Kitab Suci) sesudah zaman Paulus."{{sfn|Wright|2003|page=607}}{{sfn|Casey|2010|page=475}}
|