Maria Magdalena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k agar tidak "choppy"
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 57:
Keempat injil kanonik maupun [[Injil Petrus]] yang apokrif sama-sama meriwayatkan bahwa jenazah Yesus diturunkan dari salib dan dikuburkan oleh seorang lelaki bernama [[Yusuf dari Arimatea]].{{sfn|Ehrman|2006|page=223}} Menurut {{Alkitab|Markus 15:47}}, Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses adalah saksi-saksi mata peristiwa penguburan Yesus.{{sfn|Ehrman|2006|page=223}}, sementara berdasarkan {{Alkitab|Matius 27:61}}, saksi-saksi mata peristiwa itu adalah Maria Magdalena dan "Maria yang lain".{{sfn|Ehrman|2006|page=223}} Menurut {{Alkitab|Lukas 23:55}}, saksi-saksi mata penguburan Yesus adalah "perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea", tetapi tidak menyebutkan nama-nama mereka.{{sfn|Ehrman|2006|page=223}} {{Alkitab|Yohanes 19:39–42}} tidak meriwayatkan kehadiran saksi mata perempuan ketika Yusuf dari Arimatea menguburkan jenazah Yesus,{{sfn|Ehrman|2006|page=223}} dan malah meriwayatkan kehadiran [[Nikodemus]], seorang alim Farisi yang diriwayatkan pernah bertukar pikiran dengan Yesus dalam Injil Yohanes.{{sfn|Ehrman|2006|page=223}} Bart D. Ehrman, yang pernah menerima riwayat penguburan Yesus sebagai sebuah fakta sejarah, kini menganggapnya sebagai sebuah kisah karangan yang baru ditambahkan di kemudian hari, dengan alasan bahwa para pembesar Romawi nyaris tidak pernah mengizinkan jenazah pelaku kriminal dikuburkan dalam bentuk apa pun,{{sfn|Ehrman|2014|pages=151–161}} dan Ponsius Pilatus bukanlah "jenis pembesar Romawi yang akan sudi melanggar tradisi dan aturan bilamana diminta secara baik-baik oleh seorang anggota majelis ulama Yahudi agar membenarkan jenazah orang yang mati disalib untuk dikubur secara layak."{{sfn|Ehrman|2014|page=163}}
 
[[John Dominic Crossan]] malah berpendapat bahwa jenazah Yesus mungkin sekali musnah dimakan anjing-anjing liar.{{sfn|Ehrman|2014|page=163}}{{sfn|Casey|2010|page=448}} Bart D. Ehrman mencermati bahwa memang nasib seperti inilah yang paling lazim dialami para korban penyaliban,{{sfn|Ehrman|2014|pages=156–164}} tetapi ia berpendapat bahwa nasib jenazah Yesus tidak mungkin dapat diketahui secara pasti begitu diturunkan dari salib.{{sfn|Ehrman|2014|pages=156–169}} Maurice Casey berpendapat bahwa jenazah Yesus benar-benar dikubur secara layak oleh Yusuf dari Arimatea,{{sfn|Casey|2010|pages=448–453}} karena kendati sangat langka terjadi, para pembesar Romawi pernah memperbolehkan orang untuk mengubur jenazah para terpidana yang dieksekusi mati.{{sfn|Casey|2010|pages=449–450}} Kendati demikian, ia menolak riwayat-riwayat injil yang menggambarkan jenazah Yesus disemayamkan di dalam sebuah kubur mewah berpintu batu gelindingan,{{sfn|Casey|2010|pages=449–453}} sehingga ia akhirnya berkesimpulan bahwa Maria Magdalena dan perempuan-perempuan lain kemungkinan tidak pernah benar-benar melihat kubur Yesus.{{sfn|Casey|2010|pages=449–453}} Namun demikian, E. P. Sanders menegaskan bahwa penguburan Yesus oleh Yusuf dari Arimatea dengan disaksikan oleh Maria Magdalena dan murid-murid perempuan lain sepenuhnya adalah fakta sejarah.{{sfn|Sanders|1993|pages=274–276}}
 
=== Kebangkitan Yesus ===