Maria Magdalena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 44:
Keterangan bahwa Maria Magdalena pernah dirasuki tujuh roh jahat diriwayatkan kembali dalam {{Alkitab|Markus 16:9}},{{sfn|Ehrman|2006|page=207}} yakni dalam [[Injil Markus#Bagian penutup Injil Markus|"tambahan pada bagian penutup"]] Injil Markus, yang tidak terdapat dalam naskah-naskah terdahulu. Bagian ini sesungguhnya adalah ayat-ayat yang baru ditambahkan pada abad ke-2, dan mungkin sekali didasarkan pada Injil Lukas.{{sfn|Ehrman|2006|page=207}}{{sfn|May|1977|page=91}} Pada abad pertama, roh jahat diyakini sebagai biang keladi sakit lahiriah maupun batiniah.{{sfn|Casey|2010|pages=192–193}}{{sfn|Ehrman|2006|pages=206–207}}{{sfn|Kelly|2006|page=95}} [[Bruce Chilton]], salah seorang pengkaji sejarah Gereja Perdana, berpendapat bahwa penyebutan angka "tujuh" sebagai jumlah roh jahat yang diusir dari dalam diri Maria Magdalena berarti bahwa ia harus menjalani ''tujuh kali pengusiran roh jahat'', yang mungkin saja berlangsung dalam jangka waktu yang lama, karena enam kali pengusiran yang terdahulu ternyata gagal atau belum tuntas.{{sfn|Chilton|2005|pages=25–28}} [[Bart D. Ehrman]], salah seorang pengkaji Perjanjian Baru sekaligus ahli sejarah Gereja Perdana, menyimpulkan bahwa "tujuh" mungkin hanyalah angka simbolis.{{sfn|Ehrman|2006|pages=206–207}} Dalam tradisi Yahudi, angka tujuh adalah angka sempurna,{{sfn|Ehrman|2006|pages=206–207}} sehingga keterangan bahwa Maria Magdalena pernah dirasuki tujuh roh jahat hanya berarti bahwa ia pernah sepenuhnya kerasukan roh jahat.{{sfn|Ehrman|2006|pages=206–207}} Dari sudut pandang lain, Maria Magdalena kemungkinan mengalami trauma emosional atau kejiwaan yang berat, sehingga dianggap perlu menjalani "tujuh kali pengusiran roh jahat".{{sfn|Casey|2010|pages=192–193}}{{sfn|Ehrman|2006|pages=206–207}} Kemungkinan kesembuhan karena dilepaskan dari kuasa tujuh roh jahat inilah yang membuat Maria Magdalena menjadi sedemikian setianya berbakti pada Yesus.{{sfn|Casey|2010|page=193}}{{sfn|Chilton|2005|pages=28–30}}{{sfn|Schaberg|2004|pages=79–80}} Para penulis injil lazimnya gemar meriwayatkan keseruan pengusiran roh jahat yang dilakukan Yesus di muka umum, lengkap dengan kisah orang yang meraung-raung, memukul-mukul, dan mencabik-cabik pakaian di depan mata khalayak ramai.{{sfn|Chilton|2005|page=26}} Kenyataan bahwa tindakan pengusiran roh jahat yang merasuki Maria Magdalena tidak diriwayatkan secara panjang lebar mungkin menyiratkan bahwa tindakan itu tidak dilakukan di muka umum, atau dianggap tidak cukup menarik untuk diceritakan.{{sfn|Chilton|2005|page=26}}
 
Karena Maria Magdalena adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang menyokong pewartaan Yesus dengan kemampuan finansial, maka dapat disimpulkan bahwa ia tergolong relatif kaya.{{sfn|Casey|2010|page=193}}{{sfn|Ehrman|2006|pages=195, 198}} Tempat-tempat di mana dia dan perempuan-perempuan lainnya disebutkan dalam injil-injil, benar-benar menunjukkan bahwa peran serta mereka sangat penting bagi pewartaan Yesus,{{sfn|Casey|2010|pages=192–195}}{{sfn|Ehrman|2006|page=196}}{{sfn|Sanders|1993|pages=124–125}}{{sfn|Haag|2016}} dan kenyataan bahwa nama Maria Magdalena selalu didahulukan bilamana disebut bersama nama-nama sekelompok perempuan dalam ketiga injil sinoptik menunjukkan bahwa ia dihargai sebagai orang yang terpenting di antara mereka.{{sfn|Casey|2010|pages=194–195}}{{sfn|Sanders|1993|page=124}}{{sfn|Ricci|1994|pages=51–161}} Carla Ricci mengemukakan bahwa, di kalangan pengikut Yesus, Maria Magdalena menduduki tempat pertama di antara murid-murid perempuan, sebagaimana Simon Petrus menduduki tempat pertama di antara murid-murid lelaki.{{sfn|Ricci|1994|pages=51–161}} Kenyataan bahwa kaum perempuan memainkan peranan yang sedemikian pentingnya dalam pewartaan Yesus bukanlah suatu perkara yang sungguh-sungguh radikal atau belum pernah terjadi sebelumnya;{{sfn|Ehrman|2006|page=196}}{{sfn|Haag|2016}} prasasti-prasasti semasa dari sebuah rumah ibadat Yahudi di [[Afrodisias]], [[Asia Kecil]], membuktikan bahwa banyak donatur utama rumah ibadat itu adalah kaum perempuan.{{sfn|Ehrman|2006|page=196}} Selain itu, sangat tidak mungkin [[Yesus historis|Yesus dalam sejarah]] pernah mengajarkan kesetaraan penuh antara perempuan dan laki-laki,{{sfn|Ehrman|2006|pages=199–200}}{{sfn|Schaberg|2004|page=84}} malah salah satu kenyataan tersahih dari riwayat hidup Yesus adalah kenyataan bahwa kedua belas murid utamanya dipilih dari antara kaum lelaki.{{sfn|Ehrman|2006|page=200}} Meskipun demikian, pewartaan Yesus memang memberi keleluasaan yang lebih besar kepada kaum perempuan dibanding keleluasaan yang mereka nikmati dalam keseharian masyarakat Yahudi kala itu.{{sfn|EhrmanHaag|2006|pages=195–1962016}}{{sfn|HaagEhrman|20162006|pages=195–196}} Yesus mengajarkan bahwa di dalam Kerajaan Allah, yang kedatangannya sudah di ambang pintu itu, akan terjadi penjungkirbalikan peranan, dan orang-orang yang tertindas akan ditinggikan ({{Alkitab|Matius 19:30, 20:16}}).{{sfn|Ehrman|2006|pages=196–200}} Menurut Bart D. Ehrman, gagasan ini kemungkinan dapat memikat dan menggugah kaum perempuan pada zaman itu, misalnya saja Maria Magdalena, yang mungkin merasa tertindas oleh [[patriarki|pandangan tradisional mengenai peran gender]] dalam masyarakat.{{sfn|Ehrman|2006|pages=196–205}}
 
=== Saksi mata penyaliban dan penguburan Yesus ===