Maria Magdalena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k di -> pada
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
'''Maria Magdalena''' ({{lang-he|מרים המגדלית}}, ''Miryám Ha-Magdalit''; {{lang-el|Μαρία ἡ Μαγδαληνή}}, ''María hē Magdalēnē''; <small>harfiah:</small> "Maria [[Magdala|asal Magdala]]"){{efn|Μαρία η Μαγδαληνή dalam {{Alkitab|Matius 27:56}}; {{Alkitab|Matius 27:61}}; {{Alkitab|Matius 28:1}}; {{Alkitab|Markus 15:40}}; {{Alkitab|Markus 15:47}}; {{Alkitab|Markus 16:1}}; {{Alkitab|Markus 16:9}} mengganti "η" dengan "τη" karena perubahan kasus. {{Alkitab|Lukas 8:1}} menyebutnya "Μαρία ... η Μαγδαληνή" dan {{Alkitab|Lukas 24:10}} menyebutnya "η Μαγδαληνή Μαρία". {{Alkitab|Yohanes 19:25}}, {{Alkitab|Yohanes 20:1}}, dan {{Alkitab|Yohanes 20:18}} menyebutnya "Μαρία η Μαγδαληνή".}} adalah seorang perempuan [[Yahudi]] pengikut Yesus yang ikut serta dalam pewartaan-pewartaan Yesus, dan pada kemudian hari menjadi saksi mata peristiwa [[penyaliban Yesus|penyaliban]], [[penguburan Yesus|penguburan]], dan [[kebangkitan Yesus]]. Namanya disebut sebanyak dua belas kali dalam injil-injil kanonik, lebih banyak dibanding kebanyakan [[para rasul|rasul]]. Mungkin sekali ia dijuluki "Magdalena" karena berasal dari [[Magdala]], kota nelayan di tepi barat [[Danau Galilea]].
 
{{Alkitab|Lukas 8:2–3}} menerangkan bahwa Maria Magdalena adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang ikut serta dalam pewartaan-pewartaan Yesus dan menyokong pewartaan Yesus "dengan kekayaan mereka". Keterangan ini menyiratkan bahwa mungkin sekali Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang relatif kaya. Nas yang sama juga menerangkan bahwa Yesus mengusir tujuh roh jahat [[Eksorsisme|dari dalam diri]] Maria Magdalena. Keterangan ini diulangi dalam [[Markus 16]]. Menurut keempat injil kanonik, Maria Magdalena adalah salah seorang saksi mata peristiwa penyaliban Yesus., Menurutdan ketigalebih lanjut juga pada penguburan Yesus berdasarkan tiga [[injil sinoptik]]. Keempat injil kanonik menyebutnya, iabaik secara pribadi maupun bersama sejumlah perempuan lain, sebagai orang yang pertama kali mendapati kubur Yesus [[makam kosong|sudah kosong]], dan juga hadirsebagai ketikaorang yang pertama kali bersaksi tentang kebangkitan Yesus. dikuburkanKarena hal-hal inilah, banyak Gereja dari berbagai mazhab menghormatinya sebagai "rasul para rasul". KeempatMaria Magdalena dijadikan tokoh utama dalam karya-karya tulis Kristen [[Gnostisisme|Gnostik]] yang apokrif (tidak sahih), antara lain [[Percakapan Juru Selamat]], ''[[Pistis Sofia]]'', [[Injil Tomas]], [[Injil Filipus]], dan [[Injil Maria]]. Karya-karya tulis yang dianggap tidak mengandung informasi sejarah yang akurat oleh para ahli ini menggambarkannya sebagai murid yang paling dekat dengan Yesus, sekaligus sebagai insan yang paling memahami ajaran-ajaran Yesus. Menurut injil-injil Gnostik, kedekatan Maria Magdalena dengan Yesus membangkitkan rasa tidak senang dari murid-murid Yesus lainnya, terutama [[Santo Petrus|Simon Petrus]].
injil kanonik menyebutnya, baik seorang sendiri maupun bersama sejumlah perempuan lain, sebagai orang yang pertama kali mendapati kubur Yesus [[makam kosong|sudah kosong]], dan sebagai orang yang pertama kali bersaksi tentang kebangkitan Yesus. Karena hal-hal inilah, banyak Gereja dari berbagai mazhab menghormatinya sebagai "rasul para rasul". Maria Magdalena dijadikan tokoh utama dalam karya-karya tulis Kristen [[Gnostisisme|Gnostik]] yang apokrif (tidak sahih), antara lain [[Percakapan Juru Selamat]], ''[[Pistis Sofia]]'', [[Injil Tomas]], [[Injil Filipus]], dan [[Injil Maria]]. Karya-karya tulis yang dianggap tidak mengandung informasi sejarah yang akurat oleh para ahli ini menggambarkannya sebagai murid yang paling dekat dengan Yesus, sekaligus sebagai insan yang paling memahami ajaran-ajaran Yesus. Menurut injil-injil Gnostik, kedekatan Maria Magdalena dengan Yesus membangkitkan rasa tidak senang dari murid-murid Yesus selebihnya, terutama [[Santo Petrus|Simon Petrus]].
 
Pada [[Abad Pertengahan]], Maria Magdalena secara keliru disamakan dengan [[Maria dari Betania]] dan "perempuan berdosa" tanpa nama yang [[Yesus diurapi|melumuri kaki Yesus dengan minyak wangi]] ({{Alkitab|Lukas 7:36–50}}). Akibatnya, muncul keyakinan keliru yang tersebar luas di kalangan umat Kristen bahwa ia adalah seorang pelacur atau pezina yang bertobat. Pada Abad Pertengahan, muncul berbagai kisah yang muluk-muluk di Eropa Barat tentang kekayaan dan kecantikan Maria Magdalena, serta kisah hijrahnya ke kawasan selatan Prancis. Anggapan yang menyamakan Maria Magdalena dengan Maria dari Betania dan "perempuan berdosa" tanpa nama merupakan salah satu kontroversi utama yang mencuat pada tahun-tahun menjelang [[Reformasi Protestan]], dan ditolak oleh sejumlah pemimpin gerakan Reformasi [[Protestanisme|Protestan]]. Pada kurun waktu [[Kontra Reformasi]], Gereja Katolik mengedepankan sosok Maria Magdalena sebagai lambang [[penitensi|pertobatan]].