Gilda (perhimpunan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 78:
Dua tokoh yang paling keras mengecam sistem gilda adalah [[Jean-Jacques Rousseau]] dan [[Adam Smith]]. Selain itu, timbul pula kecenderungan di seluruh Eropa untuk menentang kendali pemerintah atas dunia usaha. Keinginan akan terwujudnya suatu sistem [[pasar bebas]] yang berhaluan ''[[laissez-faire]]'' bertumbuh dengan cepat, dan merembet sampai ke ranah politik dan hukum. Revolusi Prancis menganggap gilda sebagai sisa-sisa terakhir [[feodalisme]]. [[Undang-undang Le Chapelier]] tahun 1791 meniadakan gilda di Prancis.<ref>{{cite journal |first=Liana |last=Vardi |title=The abolition of the guilds during the French Revolution |journal=French Historical Studies |volume=15 |issue=4 |pages=704–717 |year=1988 |jstor=286554}}</ref> <!--Dalam bukunya, ''[[An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations|Penyelidikan Hakikat dan Sebab-Sebab Kemakmuran Bangsa-Bangsa]]'' alias ''Kemakmuran Bangsa-Bangsa'' (Buku I, Bab X, alinea 72), Adam Smith menulis sebagai berikut:
 
{{quote|It is to prevent this penurunan harga, dan dengan demikian juga demi mencegah penurunan upah dan laba, bydengan restraining thatmembatasi persaingan bebas yang which would most certainly occasion it, bahwa semua badan usaha, and the greater part of corporationhukum-hukum laws,badan have been establishedusaha. (...) anddan whenbilamana anyada particular class ofkelas pengrajin atau pedagang thoughttertentu propermerasa tosudah actsepatutnya asbertindak alaksana suatu badan usaha tanpa piagam, goldagilda-gilda haram semacam ini, asdemikian theymereka weredisebut calledorang, were nottidak alwaysselalu disfranchised upon that account, tetapi wajib to fine annually kepada raja dalam rangka mendapatkan izin untuk melaksanakan hak-hak istimewa yang mereka .}}-->
 
Dalam ''[[Manifesto Komunis]]'', [[Karl Marx]] juga mengecam sistem gilda karena gradasi jenjang sosialnya yang kaku dan hubungan penindas - tertindas yang diberlakukan oleh sistem ini. Dari kurun waktu inilah muncul pandangan miring terhadap gilda yang masih dianut sebagian orang sampai sekarang. Nasib baik akhirnya berpaling dari gilda. Salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan gilda-gilda itu sendiri untuk mengendalikan perilaku [[perusahaan|korporat]] yang angin-anginan.