Bumi Manusia (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 123:
Pada Februari 2018, Salman memastikan seorang pemeran yang dikatakannya sebagai pemain baru.<ref>{{cite news|last=Wirastama|first=Purba|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/Rkjj7lGk-film-bumi-manusia-sudah-temukan-satu-pemain|title=Film Bumi Manusia Sudah Temukan Satu Pemain|website=Medcom|date=26 Februari 2018|accesdate=26 Juni 2019}}</ref> Tiga bulan kemudian, dipastikan Minke akan diperankan oleh [[Iqbaal Dhiafikri Ramadhan]]. Sebelum akhirnya diperankan Iqbal, Hanung awalnya berpikir [[Reza Rahadian]] cocok memerankan Minke, tetapi mengingat perbedaan usia 8 tahun antara Reza yang saat itu berusia 27 tahun dan Minke yang berusia 19 tahun membuat Hanung batal memilih Reza.<ref>{{cite news|last=Sembiring|first=Ira Gita Natalia|editor-last=Dewi|editor-first=Bestari Kumala|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/06/19/195119210/hanung-bramantyo-sempat-terpikir-reza-rahadian-untuk-jadi-pemeran|title=Hanung Bramantyo Sempat Terpikir Reza Rahadian untuk Jadi Pemeran Minke|website=Kompas|date=19 Juni 2019|accessdate=26 Juni 2019}}</ref> Pemilihan Iqbaal sebagai pemeran Minke menuai tanggapan negatif dari [[warganet]] yang menganggap Iqbal sudah terlanjur melekat dengan Dilan dari ''[[Dilan 1990]]'' (2018).<ref>{{cite news|last=Santhika|first=Eka|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180525140915-192-301251/netizen-nyinyir-iqbaal-dilan-main-film-bumi-manusia|title=Netizen Nyinyir Iqbaal 'Dilan' Main Film Bumi Manusia|website=CNN Indonesia|date=25 Mei 2018|accessdate=26 Juni 2019}}</ref>
 
[[Pengambilan gambar utama]] dilakukan pada Juli 2018. Lokasi pengambilan gambar meliputi [[Studio Alam Gamplong]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]; [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]; dan [[Belanda]].<ref name="Antara1"/>
 
Dalam proses produksi, Iqbaal awalnya mengalami kesulitan dalam mendalami tokoh yang diperankannya karena film ini berlatarkan akhir abad ke-18. Iqbal mengaku tidak ada siapapun yang bisa diajak berbincang terkait gambaran kehidupan saat itu, yang akhirnya diakali dengan menonton video bertema berkaitan dan membaca ''[[Max Havelaar]]'' karangan Multatuli, nama pena [[Eduard Douwes Dekker]] yang disukai Pramoedya. Mawar mengaku gembira tatlala terlibat dalam produksi ini karena bisa mendapatkan pengalaman baru serta bisa beradu peran dengan Iqbaan dan Sha.<ref name="CNNIndonesia1">{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190619163549-220-404694/berdurasi-3-jam-bumi-manusia-tayang-15-agustus-2019|title=Berdurasi 3 Jam, 'Bumi Manusia' Tayang 15 Agustus 2019|website=CNN Indonesia|date=20 Juni 2019|accessdate=22 Juni 2019}}</ref> Hanung menyebut salah satu faktor produksi film yang lebih lama adalah karena pengerjaan efek [[pencitraan hasil komputer]] yang memakan waktu. Penggunaan efek ini diperlukan untuk menyatukan adegan-adegan yang diambil di lokasi yang berbeda-beda. Lokasi produksi film sendiri terpecah-pecah menjadi beberapa tempat karena lokasi produksi di [[Gamplong]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]], [[Yogyakarta]] dinilai Hanung tidak mencukupi bagi produksi film ini. Hanung sendiri menginginkan lokasi yang semirip mungkin dengan deskripsi Pramoedya dalam novelnya. Disebutkan sekitar 45 persen dari isi film itu sendiri melibatkan efek ini. Pengerjaan efek ini sendiri hanya melibatkan pekerja asal Indonesia. Hanung mengaku film ini adalah film tersulit dalam kariernya karena pengerjaan efek pencitraan hasil komputer itu.<ref>{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190227142728-220-373114/hampir-50-persen-bumi-manusia-garapan-hanung-pakai-cgi|title=Hampir 50 Persen 'Bumi Manusia' Garapan Hanung Pakai CGI|website=CNN Indonesia|date=27 Februari 2019|accessdate=22 Juni 2019}}</ref>