RHA Wiriadinata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
|religion =
}}
'''[[Marsekal Muda|Laksamana Muda]] [[Udara]] ([[Anumerta]]) Raden Atje Wiriadinata''' (lahir di [[Situraja, Sumedang|Situraja]], [[Sumedang]], [[Jawa Barat]], pada tanggal [[15 Agustus]] [[1920]]) dan mengawali karier militernya di Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) AURI dengan pangkat OMO (Opsir Muda Oedara) II.

== Karir Perjuangan ==

=== Perang Kemerdekaan ===
Saat perang kemerdekaan melawan Belanda pasukan ini begitu disegani karena hanya mereka satu-satunya yang memiliki senjata 12,7&nbsp;mm. Karena kehebatannya, Wiriadinata kemudian diangkat menjadi Komandan Pertempuran Panembahan Senopati 105 (PPS-105) yang kemudian terkenal dengan nama Pasukan Garuda Mulya yang beroperasi disekitar daerah Yogyakarta dan Surakarta (Solo).<ref>[http://www.tasikmalayatempodoeloe.com/2010/06/sejarah-singkat-lanud-wiriadinata-di.html "Wiriadinata"]</ref>
 
== Karier Militer ==
Pada tahun 1950-an, Wiriadinata yang saat itu berpangkat Kapten (U) mengikuti Sekolah Para Dasar Angkatan II di Lanud Andir, Bandung. Wiriadinata kemudian diangkat menjadi komandan PGT pertama pada tahun1952tahun 1952 sekaligus merangkap sebagai Komandan [[Pangkalan Udara Sulaiman|Lanud Andir]]. Ia juga pernah menjadi Panglima Gabungan Pendidikan Paratroops (KOGABDIK PARA) di [[Pangkalan Udara Sulaiman|Lanud Margahayu, Bandung]]. Wiriadinata terlibat langsung dalam penumpasan berbagai gerakan separatis di Indonesia seperti [[Negara Islam Indonesia|DI/TII]] di Jawa Barat dan Sul-Sel, [[Republik Maluku Selatan|RMS]] di Maluku dan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI/PERMESTA]] di Sumatra dan KalimantanSulawesi.

=== Penumpasan PRRI di Sumatera Barat ===
Saat operasi 17 Agustus di [[Kota Padang|Padang, Sumatera Barat]] pada tahun 1958, Wiriadinata yang saat itu berpangkat Letkol (U) dipercaya menjadi wakil komandan operasi bersama Letkol (L) [[John Lie]] sedangkan pimpinan operasi dipegang oleh [[Kolonel]] Inf [[Ahmad Yani]]. Berdasarkan Surat keputusan Men/Pangau Nomor: III/PERS/MKS/1963 tanggal [[22 Mei]] [[1963]], maka pada tanggal [[9 April]] [[1963]] Komodor (U) RA. Wiriadinata dikukuhkan menjadi Panglima KOPPAU dan menjabat selama 1 tahun,. kemudianKemudian pada tahun 1964 digantikan oleh Komodor (U) Ramli Sumardi. Setelah itu, Wiriadinata diberi jabatan sebagai Irjen Mabes AURI dengan pangkat Marsekal Muda (U) hingga tahun 1967.

== Menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta (1966-1977) ==
[[Berkas:Ali Sadikin (1975).jpg|jmpl|Ali Sadikin, pasangan RHA Wiriadinata ketika menjabat sebagai pejabat eksekutif tertinggi di DKI Jakarta periode 1966-1977.]]
Pada tahun 1966, Presiden Soekarno menunjuk Wiriadinata sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Letjen (KKO) [[Ali Sadikin]], yang kebetulan juga berasal dari [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] (Ali Sadikin berasal dari Cangkudu, [[Sumedang Selatan, Sumedang|Sumedang Selatan]]). Duet ini kemudian memimpin Jakarta selama dua periode hingga 1977 yang dikenal sebagai “periode emas” DKI Jakarta. Setelah itu Presiden RI kedua [[Soeharto]] mengangkat Wiriadinata sebagai Wakil ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1978-1983.
 
== Diabadikan menjadi nama Lanud ==