Sampuraga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membalikkan revisi 15269335 oleh 182.1.3.10 (bicara)
Tag: Pembatalan
k Membalikkan revisi 15269318 oleh 182.1.3.10 (bicara) vandal
Tag: Pembatalan
Baris 11:
Salah satu cerita yang diwariskan secara turun temurun di [[Mandailing]] adalah cerita ataupun “Legenda Sampuraga”. Dahulu, Sampuraga dan ibunya tinggal di tempat daerah [[Padang Bolak]]. Keadaan sangat miskin di tempat ini, sehingga menyebabkan Sampuraga berkeinginan untuk mengubah kehidupannya. Dia tidak ingin pekerjaannya hanya mencari kayu bakar setiap harinya. Ia ingin menjadi pemuda yang membayangkan masa depan yang cerah. Kemudian ia berniat untuk merantau dan mohon izin pada ibunya yang sudah sangat tua. Sampuraga meninggalkan orang tuanya dengan linangan air mata. Dia berjanji akan membantu keadaan ibunya apabila telah berhasil kelak. Ibunya kelihatan begitu sedih, karena Sampuraga adalah putra satu-satunya yang dimilikinya. Ia melepas kepergian putranya dengan tetesan air mata.
 
=== Sampuraga Pergi ke ParisMerantau ===
Sampuraga terus melanjutkan petualangannya dengan kelelahan yang terus menerus. Setelah beberapa lama sampailah ia ke Pidelhi (''sekarang pidoli''), dan berdiam di sana untuk beberapa waktu. Kemudian dilanjutkannya perjalanannya ke Desa [[Sirambas]]. Pada waktu itu, [[Sirambas]] dipimpin oleh seorang raja yang bernama [[Silanjang]] ([[Kerajaan Silancang]]). Di tempat ini, Sampuraga bekerja keras, yang merupakan kebiasaannya sejak masa kanak-kanak. Raja pun tertarik, dan ingin menjodohkannya pada putrinya. Tentu saja Sampuraga sangat senang setelah mengetahui hal ini. Raja bermaksud membuat pesta besar, semua raja di sekitar [[Mandailing]] diundang. Sementara ibunya sangat rindu pada putranya. Sampuraga telah tumbuh menjadi dewasa dengan begitu banyak perubahan. Dia tidak lagi seorang yang miskin seperti dahulu. Dia adalah lelaki yang kaya raya dan menjadi seorang raja.