Teungku Chik di Tiro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 26:
Dengan perang sabilnya, satu persatu benteng [[Belanda]] dapat direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, pasukan Muhammad Saman dapat merebut benteng Belanda Lam Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda akhirnya terjepit di sekitar kota Banda Aceh dengan mempergunakan taktik lini konsentrasi (''concentratie stelsel'') yaitu membuat benteng yang mengelilingi wilayah yang masih dikuasainya.
Teungku Chik di Tiro adalah tokoh yang kembali menggairahkan Perang Aceh pada tahun 1881 setelah menurunnya kegiatan penyerangan terhadap Belanda.<ref>[http://acehbooks.org/pdf/ACEH_00266.pdf Tengku Tjhik Di-Tiro (Muhammad Saman)
* [[Abraham Pruijs van der Hoeven]] (1881-1883)
* [[Philip Franz Laging Tobias]] (1883-1884)
Baris 50:
== Pranala luar ==
* Yakub, Ismail. 1960. [http://acehbooks.org/pdf/ACEH_00266.pdf Tengku Tjhik Di-Tiro (Muhammad Saman)
* Ishak, Jauhari. 1984. [http://acehbooks.org/pdf/ACEH_02556.pdf Pahlawan-pahlawan nasional dari Aceh
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/294-pahlawan/3526-cik-di-tiro "Panglima Perang Aceh" Bio Teungku Cik Di Tiro di Ensiklopedi Tokoh Indonesia]
|