Televisi berlangganan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 26:
=== Kekurangan ===
Ketersediaan layanan ini sangat bergantung pada berapa banyak kabel yang dimiliki oleh ''provider'' dan wilayah mana saja yang akan menjadi target pemasarannya. Ketika suatu [[wilayah]] belum terdapat jaringan kabel, maka wilayah tersebut belum mampu menerima layanan dari provider.
Mekanisme pendistribusian pada layanan kabel sebenarnya sederhana tetapi membutuhkan dana yang besar untuk [[biaya operasional]]. Suatu [[perusahaan]] atau ''provider'' harus membentangkan, menanam
== Media satelit ==
Baris 46:
{{Utama|Antena parabola}}
Untuk mengakses beberapa bahkan sampai ratusan saluran televisi, kita harus memiliki alat-alat penangkap sinyal satelit. Beberapa Peralatan tersebut antara lain
* ''Satellite dish (Out Door Unit)'': Merupakan antena yang berfungsi untuk memantulkan signal dari satelit menuju titik fokus dan diterima oleh LNB.
* ''Decoder'': Alat yang berfungsi untuk mengkonversi signal yang diterima dari LNB menjadi Audio dan Video untuk disalurkan ke Televisi/ Monitor.
Baris 56:
== Lembaga penyiaran berlangganan di Indonesia ==
Di [[Indonesia]], industri televisi berlangganan beroperasi dengan menggunakan media penyaluran yang beragam, mulai dari [[satelit]], [[kabel]], dan terestrial. Namun, hanya media penyiaran melalui satelit dan kabel saja yang memiliki pangsa pasar yang besar. Berikut beberapa lembaga media penyiaran yang ada di Indonesia beserta media penyalurannya
* PT. [[MNC Sky Vision]] ([[MNC Vision]]), satelit
|