Suriansyah dari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 209:
 
== Sistem Pemerintahan ==
Ketika Pangeran Samudera pertama kali mengatur kerajaan terpilih Patih Masih menjabat sebagai mangkubumi yang lebih tinggi tarafnya daripada [[Menteri Berempat]] atau dalam bahasa Banjar disebut '''[[Mantri Ampat]]''' yaitu 4 orang deputi yaitu :
# Pangiwa dijabat Patih [[Belandean, Alalak, Barito Kuala|Balit]]
# Panganan dijabat Patih [[Belitung Selatan, Banjarmasin Barat, Banjarmasin|Balitung]]
Baris 216:
Dibawah Gampiran dan Panumping terdapat 30 wilayah Mantri (captain). Keempat deputi ini juga berwenang sebagai hakim.
 
Sesudah lenyapnya Negara Daha, patih tertua, Aria Taranggana dari [[Negera Daha]] diangkat sebagai Mangkubumi dengan wewenang :
# menangani masalah administrasi negara dari seluruh wilayah negara
# menentukan keputusan terakhir terhadap seseorang yang dijatuhi hukuman mati.
Baris 223:
Keempat deputi berwenang juga sebagai jaksa dan hakim, tetapi segala keputusan mereka berdasarkan sebuah kodifikasi hukum yang disebut Kutara (Kutara Manawa?), yang disusun oleh Aria Taranggana ketika menjabat Mangkubumi Kerajaan Negara Daha.
 
Kementerian :
* Mantri Bandar (Kiai Palabuhan) mempunyai anak buah 100 (seratus) orang untuk menjalankan kegiatan pemungutan bea cukai pelabuhan.
* Mantri Tuhabun, dengan gelar pangkatnya : Andakawan (The Captain of The Tuhabun corps) mempunyai anggota 40 orang. Tugasnya untuk melayani raja, para famili raja seperti antara lain sebagai regu pengayuh perahu ketangkasan raja.
* Singabana, untuk menjaga keamanan terdapat dua orang kepala :
** Singantaka
** Singapati.
Baris 262:
}} ISBN 978-979-407-409-1</ref>
 
Hikayat Banjar menyebutkan :
 
{{cquote|''Sudah itu maka orang [[Sebangau Kuala, Pulang Pisau|Sebangau]], [[orang Mendawai]], [[orang Sampit]], orang [[Seruyan|Pembuang]], orang [[Kerajaan Kotawaringin|Kota Waringin]], orang [[Kerajaan Tanjungpura|Sukadana]], orang [[Kabupaten Melawi|Lawai]], [[orang Sambas]] sekaliannya itu dipersalin sama disuruh kembali. Tiap-tiap musim barat sekaliannya negeri itu datang mahanjurkan upetinya, musim timur kembali itu. Dan orang [[Takisung, Takisung, Tanah Laut|Takisung]], orang [[Kuala Tambangan, Takisung, Tanah Laut|Tambangan Laut]], orang [[Kintap, Kintap, Tanah Laut|Kintap]], orang [[Asam Asam, Jorong, Tanah Laut|Asam-Asam]], orang [[Pulau Laut|Laut-Pulau]], orang [[Pamukan]], [[orang Paser]], [[orang Kutai]], [[orang Berau]], orang [[Suku Suluk|Karasikan]], sekaliannya itu dipersalin, sama disuruh kembali. Tiap-tiap musim timur datang sekaliannya negeri itu mahanjurkan upetinya, musim barat kembali.''<ref name="hikayat banjar"/>