Kristologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 17:
 
=== Mesias dalam Perjanjian Baru ===
Dari berbagai istilah tentang Kristus pada orang-orang pada masa Awal Masehi sudah beragam.<ref name="Johnson" /> Informasi lain, Yesus disebut sebagai Mesias dari [[Israel]], [[Mesias]] adalah Kristus disebutkan [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] sebanyak 270 kali dan variasi nama Yesus Kristus atau Kristus Yesus sebanyak 109 kali.<ref name="Hengel" /> Nama itu menunjuk pada : Allah, Tuhan atau kata ganti yang menjurus pada Allah.<ref name="Hengel" />
 
{{cquote|Ia bertanya pada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Baris 32:
Kristologi yang ditemukan dari [[Injil]] berpusat pada sejarah kehidupan Yesus dalam tindakan-tindakannya.<ref name="Johnson" /><ref name="Hengel" /> Hal tersebut dapat dilihat melalui beberapa pernyataan tokoh-tokoh di dalam kitab-kitab Perjanjian Baru: .<ref name="Johnson">{{en}}Johnson. Elizabeth., Kristologi di Mata Kaum Feminis,Yogyakarta: Kanisius, 2003</ref><ref name="Hengel" />
Jawaban-jawaban tentang siapa Yesus, adalah sebagai berikut:<ref name="Hengel" />
* Paulus : Yesus adalah Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan.<ref name="Hengel" />
* Markus : Yesus adalah Mesias.<ref name="Hengel" />
* Matius : Yesus adalah Musa baru, pengajar hukum baru.<ref name="Hengel" />
* Lukas : Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, adalah Juru Selamat semua orang.<ref name="Hengel" />
* Yohanes - Yesus adalah Sabda Allah yang menjelma sebagai manusia.<ref name="Hengel" />
 
Baris 139:
=== Karl Rahner (1904-1984) ===
'''Karl Rahner''' dilahirkan di keluarga Katolik Bavaria - Jerman Barat, terdidik dalam ketaatan.<ref name="Kilby">{{en}}Karen Kylbi., Karl Rahner - terjemahan, Yogyakarta: Kanisius, 2001</ref> Pada [[Perang Dunia II]] tidak dikenal, tetapi tahun 1960 pada [[Konsili Vatikan II]] menjadi pusat perhatian dalam teologi modern.<ref name="Kilby" /> Teologinya dianggap sebagai aliran neo-[[skolastisisme]] yang dipengaruhi Aquinas.<ref name="Kilby" />
'''[[Karl Rahner]]''' dalam berkristologi ingin menekankan pada "sesuatu" yang berasal dari dialektis (perjumpaan) antara simbol dan penyimbolan, terkhusus pada simbol Yesus.<ref name="Clifford" /> Simbol menurut Rahner adalah "sesuatu yang menjadi perantara sesuatu lain dari dirinya sendiri, petunjuk penting bahwa Yesus adalah benar-benar dari Allah untuk dunia.<ref name="Clifford" /> ''Kristologi [[Thomas Aquinas]]'' yang berpusat pada [[inkarnasi]] Allah pada diri Yesus.<ref name="Davies">{{en}}Brian Davies., The thought of Thomas Aquinas,New York: Oxford University Press, 1992</ref> [[Karl Rahner]] menyebutnya, Yesus sebagai "Tuhanku dan Allahku".<ref name="Davies" /> Melalui teori simbol (Yunani : ''σύμβολο'') bahwa melalui yang ada saat ini, maka ia merasa bisa mendapati yang lain.<ref name="Barth" /> Melalui kemanusiaan Kristus yang terbatas, Allah yang tak terbatas bisa didapat.<ref name="Kilby" /> Bagi Rahner, Kedatangan Kristus bukan karena semata-mata harus mengampuni dosa manusia, melainkan karena rahmat.<ref name="Barth" /> Seandainya [[Adam]] tidak berdosa, Rahner mengandaikan Kristus tetap akan datang kedunia, meninggal, dan bangkit kembali.<ref name="Barth" /> Rahner tidak menolak kenyataan atau daya tarik dosa dan kejahatan, ia juga tidak menyangkal bahwa inkarnasi, salib, dan kebangkitan kembali berkaitan dengan pengampunan dosa.<ref name="Kilby" /> Tetapi itu semua bukanlah pokok persoalannya; Kristus tidak bisa dilihat '''hanya''' sebagai obat bagi [[Dosa (Kristen)|dosa-dosa]] manusia.<ref name="Barth" /> Dosa, seperti yang dilihat oleh Rahner, tidak bisa menjadi motor penggerak cerita tentang keterlibatan Allah dengan [[dunia]].<ref name="Kilby" />
 
Kristologi Rahner sebenarnya bertolak dari [[Konsili Khalsedon]].<ref name="Kilby" /> Kristologi yang dirumuskan pada akhir masa perjuangan [[politik]], [[gereja]] sehingga dapat diterima sebagian besar perserta Konsili, di mana dalam [[Kristus]] ada kemanusiaan dan keilahian secara bersamaan.<ref name="Kilby" /> Kristus dan rahmat menjadi pemikiran mendasar dari Karl Rahner, Allah bisa dilihat dari kemanusiaan Kristus dan bermula dari kemanusiaan masing-masing orang.<ref name="Barth" /> Di sinilah perbedaan kristologinya [[Karl Barth]].<ref name="Kilby" /> Menurut Barth, Allah tidak bisa dikenal dari sekadar membicarakan manusia.<ref name="Barth">{{en}} Karl Barth., ''The Word of God and The Word of Man'', USA: Peter Smith Publisher Inc 1958</ref>