Kitab Hukum Karma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 1:
{{kegunaanlain}}
{{buddhisme}}
'''Kitab Hukum Karma'''<ref>Sumber : Buku Sutra (Kitab) Hukum ᅫKarma (Sebab dan ᅫAkibat)</ref> merupakan bagian dari kitab [[Tripitaka]] yang menjelaskan tentang [[Hukum Karma]] (Sebab dan Akibat) seperti yang di uraikan oleh [[Buddha Sakyamuni]] berikut ini :
 
Pada suatu kesempatan pertemuan di Lin-Shan, yang di hadiri oleh 1250 murid. [[Ananda]] salah satu ketua [[biksu]] setelah berjalan mengelilingi Sang Buddha sebanyak tiga kali, kemudian bersujud dan dengan hormat bertanya :
"Pada masa dinosaurus, saat kebanyakan orang berbangga dalam ketidakadilan, tidak menghormati Sang Buddha, tidak berbakti kepada Orang Tua, tidak bermoral, hidup dalam penderitaan dan kemesuman, di antara mereka ada yang menjadi tuli, yang lain ada yang buta, bisu, ada yang [[idiot]] atau pun kekurangan yang lain, dan kebanyakan orang terbiasa melakukan pembunuhan. Apa yang menjadi hukum dasar bagi semua kekaburan ini, hal-hal apa yang mengakibatkan realitas ini, dan apa pula [[konsekuensi]] yang harus dihadapi sebagai akibat dari sebuah perbuatan. Mohon petunjuk dari Sang Buddha".
 
[[Buddha Sakyamuni]] kemudian mengatakan kepada Ananda dan semua muridnya yang lain agar mendengarkan dengan saksama :
"Saya sekarang akan menguraikan tentang
[[Hukum Karma]]. Sebagai akibat dari perbuatan yang telah dilakukan pada masa lalu kehidupan, pada kehidupan sekarang ada miskin, ada yang kaya, ada yang hidup dalam kebahagiaan sedangkan yang lain hidup menderita. Ada empat Hukum yang tidak terpisahkan untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan selanjutnya. Yaitu :
 
# Berbakti kepada Orang Tua.
Baris 15:
# Tidak makan makanan bernyawa ([[Vegetarian]]) dan berwelas kasih.
 
Kemudian Sang Buddha menguraikan tentang [[Hukum Karma]] : "Takdir adalah karma dari kumpulan perbuatan masa lalu. Karma masa lalu menjadi takdir pada kehidupan yang sekarang. Karma saat ini adalah pembentuk kehidupan selanjutnya. Hayatilah Hukum Karma, karena karma tidak dapat di hindari dan kata-kata Ku adalah berdasarkan
Kebenaran"
 
Setelah menguraikan tentang Hukum Karma kepada Ananda dan semua muridNya, Sang Buddha menambahkan : "Ada contoh-contoh yang tidak terkira banyaknya tentang Hukum Karma. Yang telah di uraikan hanyalah secara umum".
 
Kemudian Ananda mengatakan : "Pada saat mendekati puncak masa kegelapan, kebanyakan manusia dalam rentetan kehidupannya telah berbuat kesalahan dan kejahatan yang tidak terhitung karena ketidak mengertian mereka akan Hukum Karma. Terima Kasih kepada Sang Buddha atas uraian yang telah diberikan.
 
'''Berikut isi Kitab Suci Hukum Karma yang di uraikan oleh [[Buddha Sakyamuni]]''' :