Muhamad Effendi Al-Eydrus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k karir → karier
Baris 65:
Ayah dari Al Habib Muhamad Effendi Al-Eydrus adalah Habib Hasan Badri yang juga seorang tentara pada masanya. Dalam riwayatnya, Habib Hasan Badri adalah seorang pejuang yang berada di garis depan medan tempur yang membaktikan diri bagi bangsa dan negara.
 
Habib Hasan Hadri bahkan dalam karirkarier militernya pernah mendapat anugerah dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Medali [[Satyalancana Wira Dharma|Satyalencana Wira Dharma.]] Satyalencana Wira Dharma  adalah medali tanda kehormatan bagi perwira militer yang telah mengabdikan diri dan berjuang di medan tempur garis depan dalam hal mempertahankan garis batas negara Indonesia. Satyalencana Wira Dharma diberikan kepada anggota TNI / [[ABRI]] yang aktif dalam konfrontasi dengan malaysia selama minimal 2 bulan berturut-turut. Adapun Habib Hasan Badri aktif di medan tempur selama kurang lebih 2 (dua tahun) dalam mempertahankan garis batas Indonesia. Selama dua tahun yakni antara 1964-1966, Habib Hasan Badri ikut aktif di garis depan medan tempur dalam [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia|konfrontasi]] dengan Malaysia. Atas kiprah dan bakti di garis depan medan tempur itulah Jendral Soeharta yang juga Menteri/Panglima Angkatan Darat Republik Indonesia menganugerahi Satyalencana Wira Dharma.
 
Selain Satyalencana Wira Dharma, Habib Hasan Badri juga banyak dianugerahi medali penghormatan dari Pemerintah Republik Indonesia sebagai tanda bakti perjuangannya selama karirkarier di militer.
 
Habib Hasan Badri adalah putera dari Habib Hasyim bin Asy-Syarif Al-Habib Mustafa bin Sultan Sabamban Asy-Syarif Al-Habib Ali Al-Eydrus. Asy-Syarif Al-Habib Mustafa (putra mahkota Kerajaan Sabamban yang tidak mau menjabat sebagai Raja) dari [[Pangeran Sjarif Ali Al Aidroes|Sultan Sabamban Asy-Syarif Al-Habib Ali Al-Eydrus]]. Kerajaan Sabamban berdiri di Kalimantan Selatan (Kabupaten Tanah Bumbu).