Stasiun Babadan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24:
'''Stasiun Babadan (BBD)''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀ꦧꦧꦢꦤ꧀}}, ''Sêtasiyun Babadan'') adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Dimong, Madiun, Madiun]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +63 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi VII Madiun]] dan merupakan stasiun kereta api aktif yang letaknya paling barat di [[Kabupaten Madiun]].
Seperti [[Stasiun Gedangan]], [[Stasiun Cilame|Cilame]], dan [[Stasiun Lemahabang|Lemahabang]], tepat di sebelah barat daya stasiun ini terdapat [[perlintasan sebidang]] Jalan [[Tulungrejo, Madiun, Madiun|Tulungrejo]] yang menghubungkan Desa [[Dimong, Madiun, Madiun|Dimong]] dengan jalan raya [[Caruban]]-[[Kota Madiun|Madiun]]. Sebelumnya perlintasan tersebut berada di tengah emplasemen stasiun. Sebagai akibatnya, ketika ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, sebagian rangkaiannya menutupi jalan tersebut sehingga perlintasan harus tetap ditutup, tidak peduli berapa lama kereta api berhenti sampai akhirnya kereta berangkat kembali dan tidak menutupi jalan tersebut lagi.
Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] pada segmen lintas antara stasiun ini dan [[Stasiun Nganjuk]] resmi dioperasikan per 30 April 2019, emplasemen stasiun ini digeser dan diperpanjang ke arah timur laut sehingga kereta api yang berhenti di stasiun ini tidak lagi menutupi perlintasan jalan tersebut. Terdapat satu jalur baru yang dibangun tepat di sebelah timur laut bangunan lama stasiun sebagai jalur 4. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Madiun|Madiun]] saja, jalur 2 dijadikan sebagai sepur raya [[jalur tunggal]] dari arah Madiun dan juga sepur lurus jalur ganda hanya untuk arah [[Stasiun Kertosono|Kertosono]], serta jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 1. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik. Kini stasiun ini menggunakan bangunan baru yang lebih besar; terletak di seberang bangunan lama. Bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan ''[[Staatsspoorwegen]]'' masih tetap dipertahankan.
Saat ini stasiun ini hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja, tidak untuk melayani kedatangan dan keberangkatan penumpang. Persilangan dan persusulan yang dilayani secara resmi berdasarkan Gapeka 2017 revisi 30 April 2019 adalah:
* [[Kereta api Malioboro Ekspres|KA Malioboro Ekspres]] tujuan [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] (KA 95) bersilang dengan [[Kereta api Singasari|KA Singasari]] tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]] (KA 156A) yang melintas langsung
* [[Kereta api Pasundan|KA Pasundan]] tujuan [[Stasiun Kiaracondong|Bandung]] (KA 179) bersilang dengan [[Kereta api Malioboro Ekspres|KA Malioboro Ekspres]] tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] (KA 94) yang melintas langsung
* [[Kereta api Pasundan|KA Pasundan]] tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] (KA 180) disusul [[Kereta api Argo Wilis|KA Argo Wilis]] dengan tujuan sama (KA 6) yang melintas langsung
* [[Kereta api Mutiara Selatan|KA Mutiara Selatan]] tujuan [[Stasiun Bandung|Bandung]] (KA 114/111) bersilang luar biasa dengan [[Kereta api Wijayakusuma|KA Wijayakusuma]] tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Banyuwangi Baru|Banyuwangi]] (KA 7092/7093) yang melintas langsung
Rencananya setelah proyek pembangunan [[jalur ganda]] lintas selatan [[Jawa]] selesai,
== Galeri ==
|