Kejatuhan Konstantinopel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak 4 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 15083130 oleh NawanPangestu95
Baris 125:
[[Berkas:Siege of Constantinople.jpg|jmpl|upright=1.2|Pengepungan Konstantinopel, dibuat 1499.]]
 
Persiapan untuk serangan terakhir dimulai pada petang 26 Mei dan berlanjut keesokan harinya.<ref name="Norwich 378"/> Selama 36 jam setelah dewan perang memutuskan untuk menyerang, Utsmaniyah secara besar-besaran menggerakkan tentara mereka untuk melancarkan serangan umum.<ref name="Norwich 378">{{cite book|last=Norwich|first=John Julius|title=A Short History of Byzantium|location=New York|publisher= Vintage Books|year=1997|page=378}}</ref> Tentara diberi kesempatan untuk berdoa dan beristirahat pada tanggal 28. DipihakDi pihak Bizantium, suatu armada kecil Venesia dengan 12 kapal, setelah menyusuri Aigeia, tiba di Ibu kotaIbukota pada 27 Mei dan melaporkan kepada Kaisar bahwa tidak ada armada bantuan Venesia yang besar yang akan datang.<ref>{{cite book|last=Norwich|first=John Julius|title=A Short History of Byzantium|location=New York|publisher= Vintage Books|year=1997|page=377}}</ref> Pada 28 Mei, ketika Utsmaniyah bersiap untuk serangan terakhir, prosesi keagamaan berskala besar digelar di dalam kota. Saat petang suatu upacara khidmat digelar di Hagia Sophia, di mana Kaisar dan perwakilan gereja Latin dan Yunani ikut serta, bersama-sama dengan kaum bangsawan dari kedua pihak.<ref>Vasiliev 1952, hlm. 651–652</ref>
 
Tidak lama setelah tengah malam pada 29 Mei serangan mati-matian dimulai. Pasukan Kristen Kekaisaran Utsmaniyah menyerang pertama kali, diikuti oleh gelombang serangan berturut-turut oleh [[azap]] ireguler, yang miskin pelatihan dan perlengkapan, serta pasukan [[Anatolia]] yang berfokus pada bagian dinding [[Blachernai]] di barat laut kota, yang telah rusak oleh meriam. Bagian ini dibuat lebih tua, pada abad kesebelas, dan jauh lebih lemah. Pasukan Anatolia berhasil menembus bagian dinding ini dan memasuki kota namun dengan cepat dihalau keluar oleh pasukan bertahan. Akhirnya, seiring pertempuran terus berlanjur, gelombang terakhir, yang terdiri atas Yanisari elit, menyerang dinding kota. Jenderal Genoa yang memimpin serangan darat,<ref name="Pertusi"/><ref name=Isidoro/><ref name=LeonardoChio/> [[Giovanni Giustiniani]], terluka parah selama serangan, dan evakuasinya dari benteng memicu kepanikan di kalangan pasukan bertahan.<ref>Sources hostile towards the Genoese (such as the Venetian Nicolò Barbaro), however, report that Longo was only lightly wounded or not wounded at all, but, overwhelmed by fear, simulated the wound to abandon the battlefield, determining the fall of the city. These charges of cowardice and treason were so widespread that the [[Republic of Genoa]] had to deny them by sending diplomatic letters to the Chancelleries of England, France, the Duchy of Burgundy and others. See C. Desimoni, ''Adamo di Montaldo'', in Atti della Società Ligure di Storia Patria, X, 1874, pp. 296–7.</ref> Giustiniani dibawa ke [[Khios]], di mana dia meninggal akibat lukanya beberapa hari kemudian.
Baris 135:
Beberapa penduduk sipil yang beruntung berhasil melarikan diri. Ketika orang Venesia melarikan diri ke kapal-kapal mereka, Utsmaniyah telah merebut dinding Tanduk Emas, namun tentara Ustmaniyah tidak membunuh mereka karena lebih tertarik untuk menjarah rumah-rumah di kota. Akibatnya, Tanduk Emas diabaikan sehingga orang Venesia berhasil selamat. Kapten Venesia memerintahkan anak buahnya untuk mendobrak gerbang Tanduk Emas, lalu mengisi kapal dengan tentara Venesia dan pengungsi dari kota. Segera setelah mereka pergi, beberapa kapal Genoa dan bahkan kapal-kapal kekaisaran mengikuti mereka keluar dari Tanduk Emas. Tak lama setelah itu, Angkatan Laut Utsmaniyah kembali menguasai Tanduk Emas pada tengah hari.<ref name="coursesa.matrix.msu.edu"/>
 
Pasukan Utsmaniyah mendatangi [[Augusteum]], lapangan luas di depan gereja [[Hagia Sophia]] yang gerbang perunggunya dihalangi oleh kerumunan penduduk sipil di dalam bangunan yang mengharapkan bantuan dari Tuhan. Setelah pintunya didobrak, tentara Utsmaniyah memisahkan orang-orang berdasarkan kemungkinan harga mereka di pasar budak. [[Mehmed II]] mengizinkan pasukannya menjarah kota selama tiga hari sesuai adat.<ref name="runcimanfall">{{cite book |last=Runciman |first=Steven |authorlink=Steven Runciman |title=The Fall of Constantinople, 1453 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge|year=1965|page=145|edition=Canto|isbn=9780521398329}}</ref><ref>Smith, Michael Llewellyn, ''The Fall of Constantinople'', History Makers magazine No. 5, Marshall Cavendish, Sidgwick & Jackson (London).</ref> Para tentara memperebutkan sejumlah [[rampasan perang]].<ref name="Reinert283">{{cite book|last=Reinert|first=Stephen|title=The Oxford History of Byzantium|location=New York|publisher= Oxford UP|year=2002|page=283}}&nbsp;..."the conquering sultan would quickly turn his attention to the more difficult task of rebuilding, repopulating and revitalizing the city."</ref> Menurut ahli bedah Venesia Nicolò Barbaro "sepanjang hari [[Bangsa Turki|pasukan Turk]] membantai banyak sekali orang Kristen di seluruh kota". Menurut Philip Mansel, ribuan penduduk sipil dibunuh dan 30.000 penduduk sipil [[perbudakan di Kesultanan Utsmaniyah|diperbudak]] atau diusir banyak yang berspekulasi seperti itu,tetapi nyatanya para penduduk di perlakukan baik oleh sultan dan bebas memeluk agamanya masing masing.<ref name="mansel">{{cite book|last=Mansel|first=Philip|title=Constantinople: City of the World's Desire|year=1995|publisher=Hachette UK|isbn=0-7195-5076-9|page=79}}</ref><!--
Suatu catatan saksi mata, yang muncul di buku ''They Saw It Happen in Europe 1450-1600 (1965)'' karya C.R.N. Routh, menceritakan sebagai berikut:
{{quotation|Tidak akan ada yang mampu menyamai horror dari tontonan yang mengerikan dan menakutkan ini. Orang-orang yang ketakutan oleh jeritan berlarian dari rumah mereka dan dibunuhi oleh pedang sebelum mereka tahu apa yang sedang terjadi. Dan beberapa dibantai di dalam rumah mereka di mana mereka berusaha bersembunyi, dan beberapa di gereja di mana mereka mencari perlindungan.
Baris 147:
 
== Pasca penaklukan ==
Sultan berdiam di Konstantinopel selama 23 hari lamanya pasca penaklulan, menyelesaikan segala urusan-urusannya, dan mengatur pengelolaan kota yang baru ditakluk itu. Dalam pada tempoh itu, ia membuka satu permulaan daripada dekritnya soal kota itu, bahwa Konstantinopel dijadikannya sebagai ibu kotaibukota. Tak hanya sekedar ibu kotaibukota negaranya, tapi ibu kotaibukota Islam yang akbar. Untuk itu, dirobahlah nama kota Konstantinopel menjadi "Islambul" awalnya pada [[bahasa Turki]], atau kalau di-Indonesiakan bermakna "Takhta Islam" atau "Negeri Islam".<ref>[[Ahmed Karamanli|Karamanli, Ahmed]] (1985). ''Tarikh Salathin Aalu 'Utsman'' <u>dalam</u> [[bahasa Arab]]. [[tahqiq|Ditahqiq]] oleh Bassam Abdul Wahhab al-Jābi. Hlm.26-27. [[Damaskus]]: Dar al-Basha'ir.</ref> Sesudahnya ia mengambil gelar "al-Fātih" ([[bahasa Arab|Arab]]:Penakluk), dan "Abul-Fath" (Arab:Bapak Penakluk),<ref>Zadeh, 'Āsyiq Pasha (1332 [[Hijriah|H]]). ''Āsyiq Pasha Zadeh Tarikhi'' <u>dalam</u> [[bahasa Turki]]. Hlm.141-142. [[Istambul]]: Maktabah 'Amirah.</ref> karenanya ia dikenal dengan nama "Muhammad al-Fātih". Dalam [[bahasa Turki Utsmaniyah]]: ia ditulis فاتح سُلطان مُحمَّد خان ثانى atau "Fatih Sultan Muhammad Khan Tsani". Di [[bahasa Turki|bahasa Turki modern]] ia ditulis dengan sebutan "Fâtih Sultan Mehmed Han II".
 
== Lihat pula ==