Ben-Hur (film 1959): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Baris 37:
Saat berpawai memasuki Yerusalem, [[Prefek|Wali Negeri]] [[Provinsi Yudea|Yudea]] yang baru, [[Valerius Gratus]] ([[Mino Doro]]), mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya. Valerius Gratus terlempar dari punggung kudanya yang tiba-tiba saja melonjak karena dikejutkan oleh genting-genting yang berjatuhan dari atap rumah Judah. Meskipun tahu betul bahwa peristiwa ini hanyalah sebuah kecelakaan biasa, Messala mempersalahkan Judah sebagai biang keladi kecelakaan dan menjadikannya [[budak galai]] sebagai hukuman. Messala juga menjebloskan Miriam dan Tirzah ke dalam penjara lantaran masih marah permintaannya ditolak Judah. Dengan menjatuhkan hukuman pada orang yang dikenal sebagai sahabatnya sendiri sekaligus seorang tokoh masyarakat, Messala berharap dapat mengintimidasi masyarakat Yahudi. Judah bersumpah untuk membalas perbuatan Messala. Dalam perjalanan menggiring Judah dan budak-budak lain ke tempat hukuman, pasukan Romawi singgah di [[Nazareth]] untuk memberi minum kuda-kuda tunggangan mereka. Judah meminta air karena sudah sangat kehausan, tetapi tidak dikabulkan oleh kepala pasukan. Judah roboh akibat kehabisan tenaga, tetapi kekuatan pulih setelah diberi minum oleh [[Yesus|Yesus dari Nazaret]] ([[Claude Heater]]). Selepas tiga tahun menjadi budak galai, Judah ditempatkan di galai bendera [[Konsul Romawi|Konsul]] [[Quintus Arrius (karakter)|Quintus Arrius]] ([[Jack Hawkins]]), yang sedang mengemban tugas memberantas armada [[bajak laut]] [[Makedonia]]. Arrius terkesan melihat kegigihan serta kedisiplinan diri Judah, dan menawarinya kesempatan untuk dilatih menjadi [[gladiator]] atau [[pacuan kereta|pembalap kereta]]. Judah menampik tawaran Arius dengan berkata bahwa Allah akan menolong mewujudkan niatnya membalas dendam. ketika armada Romawi berhadap-hadapan dengan armada bajak laut Makedonia, Arrius memerintahkan agar semua pendayung galai dirantai pada dayung masing-masing Kecuali Judah. Galai Arrius diseruduk galai musuh dan karam, tetapi Judah sempat membebaskan para pendayung yang dirantai dan menolong Arrius agar tidak mati tenggelam. Arrius, yang sudah putus asa karena mengira sudah dikalahkan musuh, berusaha bunuh diri dengan pedang sendiri sesuai kebiasaan bangsa Romawi, tetapi dicegah oleh Judah. Keduanya akhirnya diselamatkan oleh galai Romawi, dan Arrius dielu-elukan sebagai panglima yang telah berjasa memimpin armada Romawi membinasakan armada bajak laut Makedonia. Arrius berhasil mendapatkan anugerah kebebasan bagi Judah dari Kaisar [[Tiberius]] ([[George Relph]]), dan kemudian [[Adopsi di Roma kuno|mengangkat Judah menjadi putranya]].
 
Setahun kemudian, Judah sudah kembali mengenyam kehidupan yang sejahtera, menguasai [[kebudayaan Romawi kuno|adat istiadat Romawi]], dan menjadi seorang jawara balap kereta, tetapi masih tetap merindukan keluarga dan kampung halamannya. Judah pun pulang ke Yudea. Dalam perjalanan pulang, ia berjumpa dengan [[orang-orang majus dari Timur|Balthasar]] ([[Finlay Currie]]) dan seorang Arab, [[Syekh Ilderim]] ([[Hugh Griffith]]). Setelah mengetahui kepiawaian Judah sebagai seorang pembalap kereta, sang syekh memintanya memacu ''[[quadriga]]'' miliknya dalam lomba pacuan yang dihadiri Wali Negeri Yudea yang baru, [[Pontius Pilatus|Ponsius Pilatus]] ([[Frank Thring]]). Judah menolak permintaan sang syekh, bahkan sesudah diberi tahu bahwa Messala juga akan mengikuti lomba. Judah pulang ke rumahnya di Yerusalem. Ia berjumpa dengan Esther, dan diberi tahu bahwa perjodohan Esther telah berlanjut dengan perkawinan dan bahwa Esther masih cinta padanya. Ia mengunjungi Messala dan menuntut agar ibu serta adiknya dibebaskan. Tentara Romawi mendapati Miriam dan Tirzah terjangkit penyakit [[kusta]] selama mendekam dalam penjara, dan mengusir mereka ke luar kota. Miriam dan Tirzah memohon Esther untuk merahasiakan keadaan mereka dari Judah agar ia tetap mengingat mereka seperti sediakala, sehingga Esther memberi tahu Judah bahwa Miriam dan Tirzah telah wafat. Keterangan palsu ini membuat Judah berubah pikiran, dan memutuskan untuk membalas dendam terhadap Messala dengan cara bertanding melawannya dalam lomba pacuan kereta. Dalam lomba, Messala memacu [[ketera bercelurit|kereta yang diperlengkapi dengan bilah-bilah tajam pada gandar roda]] guna menghancurkan kereta lawan. Ia berusaha menghancurkan kereta Judah, tetapi justru keretanya sendiri yang hancur berantakan. Messala maengalami kecelakaan parah akibat dilanggar kereta lain, sementara Judah menjuarai lomba. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Messala berkata kepada Judah bahwa "lomba belum usai", dan sebagai tindakan paling akhir yang semata-mata dilandasi kebencian, ia memberi tahu Judah untuk mencari keluarganya di Lembah Orang Kusta.
Satu tahun berlalu, Ben-Hur belajar cara Romawi dan menjadi kusir juara, tetapi masih merindukan keluarganya dan tanah air.
 
[[Berkas:Hugh Griffith in Ben Hur (2).jpg|jmpl|ka|Hugh Griffith sebagai Sheik ArabSyekh Ilderim]]
 
Ben-Hur mengunjungi koloni penderita kusta di dekatnya, kemudian ia melihat ibu dan adiknya .
Ben-Hur kembali ke Yudea. Sepanjang jalan, ia bertemu Balthasar ([[Finlay Currie]]) dan [[syekh]] dari [[Arab]] yang bernama Ilderim ([[Hugh Griffith]]). Syekh Ilderim telah mendengar tentang kehebatan Ben-Hur sebagai kusir, dan memintanya untuk mendorong quadriga di lomba yang diselenggarakan oleh [[Pontius Pilatus]] ([[Frank Thring]]). Ben-Hur ikut loba tersebut, bahkan setelah dia mengetahui bahwa juara kusir Messala juga akan bersaing. Dalam kata perpisahannya, Ilderim mengingatkan kepadanya bahwa tidak ada hukum di arena .
 
Ben-Hur kembali ke rumahnya di Yerusalem. Ia bertemu Esther, dan belajar pernikahannya diatur tidak terjadi dan bahwa dia masih cinta padanya. Ia mengunjungi Messala dan menuntut ibunya dan kebebasan adik. Bangsa Romawi menemukan bahwa Miriam dan Tirza terkena penyakit kusta selama mendekam di penjara, dan mengusir mereka dari kota. Para wanita memohon Ester untuk menyembunyikan kondisi mereka dari Ben-Hur sehingga ia bisa mengingat mereka seperti sebelumnya, jadi ia mengatakan kepadanya bahwa ibu dan adiknya meninggal. Hal ini kemudian yang ia berubah pikiran dan memutuskan untuk membalas dendam pada Messala dengan bersaing melawannya dalam perlombaan kereta .
 
Selama perlombaan kereta, Messala memasangi kereta dengan pisau pada bagian roda untuk mengobrak-abrik kendaraan lawan. Dalam perlombaan kekerasan dan melelahkan, Messala mencoba untuk menghancurkan kereta Ben-Hur tetapi malah menghancurkan keretanya sendiri. Messala terluka parah, sementara Ben-Hur memenangkan perlombaan. Sebelum tewas, Messala memberitahu Ben-Hur bahwa "perlombaan belum berakhir" dan ia dapat menemukan keluarganya di lembah kusta jika Ben-Hur bisa mengenali mereka. Ben-Hur mengunjungi koloni penderita kusta di dekatnya, kemudian ia melihat ibu dan adiknya .
 
Esther mendengar Yesus memberitakan Khotbah di Bukit, dan memberitahu Ben-Hur tentang pesan perdamaian dan pengampunannya. Ben-Hur menyalahkan kekuasaan Romawi dan nasib keluarganya, ia menolak warisan dan kewarganegaraan Romawi. Mengetahui bahwa Tirza sedang sekarat, Ben-Hur dan Esther membawa Miriam untuk melihat Yesus, tetapi pengadilan Yesus di hadapan Pontius Pilatus telah dimulai. Yesus memulai perjalanannya ke Kalvari dan jatuh tersandung tepat di hadapan Ben-Hur. Ia menyadari Yesus dari pertemuan mereka sebelumnya, Ben-Hur mencoba untuk memberinya air tetapi penjaga memisahkan mereka.