Kaliwungu, Kendal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 16:
 
=== Geografi ===
Secara Geografis Kecamatan Kaliwungu berada diwilayah administrasi Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah berkisar antara 6 0 55’ 30” - 6 0 59’ 10” Lintang Selatan dan 110 0 14’ 00” - 1100 18’ 00” Bujur timur. dengan ketinggian tanah 4.5 meter di atas permukaan air laut , Batas wilayah Kecamatan Kaliwungu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong sebelah selatan dengan Kecamatan Kaliwungu selatan dan sebelah timur berbatasan dengan Kota Semarang
 
Bagian selatan wilayah Kecamatan Kaliwungu sebagian merupakan tanah perbukitan yang secara umum tanah tegalan dan hutan negara yang berlokasi di desa Sumberejo dan desa Nolokerto sedangkan bagian utara sebagian besar tanah tambak dan persawahan Adapun jarak ibu kota Kecamatan Kaliwungu ke Ibu kota Kabupaten berkisar antara 7 km, untuk jarak ke ibu kota Propinsi Jawa Tengah 21 km dan Jarak ke Kecamatan Brangsong sekitar 2 km dan Kecamatan Kaliwungu Selatan sekitar 5 km Dari Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu sebesar 47,73 Km2 sebagian besar merupakan lahan tambak seluas 14,04 Km2 atau 29,42% dari total luas kecamatan urutan kedua lahan lain-lain 13,44 Km2 atau sebesar 28,16 %, dan selebihnya terdiri dari tanah sawah seluas 8,07 Km2 (16,91%), rumah dan pekarangan 7,61 km2 atau 15,95%, tanah tegalan sebesar 1,67 Km2 atau 3,50%, hutan Negara sebesar 2,87 Km2 atau 6,01% dan bagian terkecil untuk lahan Kolam/empang sebesar 0,03 Km2 atau hanya 0,05% dari luas total Kecamatan Kaliwungu. Dalam kurun 5 tahun ini lahan sawah dan tambak setiap tahunnya mengalami penurunan luasnya ,hal ini dikarenakan alih fungsi Menjadi lahan untuk perumahan dan apalagi akan dipersiapkan lahan untuk persiapan Kawasan industri yang terletak di dua desa yaitu Mororejo dan Wonorejo yang merupakan desa yang mempunyai lahan tambak terluas .
 
Secara umum wilayah Kecamatan Kaliwungu merupakan dataran rendah (landai) dengan ketinggian berkisar antara 1- 5 meter di atas permukaan air laut dan bagian selatan lebih tinggi berkisar antara 6 – 50 meter di atas permukaan air laut, Daerah yang lebih tinggi ini berupa bukit yang terletak di desa Sumberejo, Nolokerto, Kutoharjo sedangkan 6 desa lainnya yaitu desa Kumpulrejo, Karangtengah, Sarirejo, Krajankulon, Mororejo dan desa Wonorejo merupakan daerah dataran rendah.
Baris 33:
 
=== Pemerintahan desa ===
Pemerintahan Desa yang dipinpin Kepala Desa akan berjalan dengan baik apabila aparat desa saling bekerja sama dengan Kepala Desa dalam bekerja dan di dukung oleh Masyarakat Desa di dalam menjalankan roda Pemerintahan Desa sesuai aturan-aturan yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Pusat dengan kerjasama yang baik , baik Kepala Desa dengan aparat di bawahnya maupun dengan Masyarakat desa itu sendiri
 
Perkembangan zaman dewasa ini semakin hari semakin maju disegala sektor dan bidang oleh karenanya pelayanan publik juga diharapkan semakin baik di kecamatan maupun di desa, untuk mencapai hal itu sarana dan prasarana juga dibenahi termasuk Sumber Daya Manusia. Perangkat Desa selaku pelayan masyarakat di tingkat desa juga dituntut untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik sesuai Jabatan masing-masing dengan cepat dan tepat.Sesuai tuntutan dan Perkembangan masayarakat itu sendiri. Banyaknya Perangkat Desa di masing-masing desa tidak sama tergantung besar kecilnya desa itu sendiri ada desa yang besar dengan jumlah perangkat yang banyak dan juga ada desa yang kecil dengan jumlah perangkat relative sedikit
Baris 57:
 
=== Penduduk ===
Jumlah Penduduk menurut registrasi penduduk pada keadaan tahun 2015 di Kecamatan Kaliwungu 58,192 jiwa yang terdiri dari laki laki 29,279 (50,31%) jiwa perempuan 28,913(49,69%) jiwa, Jumlah penduduk terbesar ada di desa Kutoharjo sebesar 11.678 jiwa atau 20,07% dari total penduduk Kecamatan Kaliwungu yang terdiri dari laki-laki sebesar 5.893 jiwa perempuan 5.785 jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di desa Kumpulrejo dengan jumlah penduduk 2.641 jiwa (4,54%) yang terdiri daril aki-laki 1.320 jiwa dan perempuan 1.321 jiwa Untuk jumlah penduduk Warga Negara Asing yang ada di kecamatan Kaliwungu sebesar 29 Jiwa yang menyebar di desa Kutoharjo 2 jiwa, di desa Nolokerto 10 jiwa , di desa Mororejo 10 jiwa warga Negara asing ini bekerja di beberapa Perusahaan yang ada di Kecamatan Kaliwungu seperti PT KLI dan PT Abadi Jaya Manunggal, sementara desa lainya tidak ada warga Negara asing yang tinggal di desa tersebut.
 
Dari jumlah penduduk sebanyak 58.192 jiwa tercatat sebanyak 17.254 rumah tangga dan rata-rata jumlah anggotanya 3 artinya jumlah penduduk di wilayah tersebut dibagi jumlah rumah tangga atau dalam 1 rumah tangga rata-rata ada 3 anggota. rumah tangga, yang terbanyak ada di desa Kutoharjo sebanyak 3.196 rumah tangga dan jumlah penduduk 11.678 jiwa dengan rata-rata 4 anggota dalam 1 rumah tangga, Tertinggi urutan kedua desa Krajankulon dengan jumlah penduduk 9.655 jiwa dan jumlah rumah tangga 3.142 dan rata-rata dalam 1 rumah tangga ada 3 anggota, sedangkan jumlah rumah tangga yang terendah di desa Kumpulrejo dengan jumlah penduduk 2.641 jiwa dan jumlah rumah tangga 726, dan rata-rata jumlah anggota 3 orang dalam satu rumah tangga<ref name=":0" />.
Baris 86:
Secara umum sektor pertanian masih mendominasi sebagai sumber pendapatan bangsa Indonesia terutama yang hidup di daerah Pedesaan, hasil produksi pertanian pada tahun 2015 dengan Luas kecamatan Kaliwungu sebesar 4.773,09 Ha, 16,91% berupa lahan sawah dan 29,42% berupa lahan tambak atau lahan sawah sebesar 807,25 ha dan tambak sebesar 1404,18 Ha, sedangkan untuk Tegalan 167,00 Ha atau sebesar 3,50% dan juga ada kolam /empang walau luasnya sangan kecil yaitu hanya 0,05% atau 2,57 Ha.
 
Untuk Tanah yang digunakan Perumahan 15,95% atau seluas 761,36 Ha dan sisanya lain-lain yang digunakan untuk Jalan, Kuburan Lapangan dan Pabrik seluas 1.343,98 Ha atau 28,16%. Luas lahan Sawah tahun 2013 806,25 Ha bergeser menjadi 807,25, Ha pada tahun 2014 dan pada tahun 2015, masih tetap. Pergeseran ini terjadi pada jenis lahan sawah setengah tehnis maupun tanah tadah hujan, Pergeseran ini terjadi karena alih fungsi yang tadinya lahan sawah dapat ditanami ,sekarang sudah tidak dapat diusahakan untuk pertanian karena pengairan sudah tidak berfungsi dan lahan tsb sudah terkena rob maupun sudah diurug untuk Persiapan Kawasan Industri seluas kurang lebih 174,50 Ha.
 
Sedangkan lahan tanah kering yang diusahakan untuk pertanian yaitu tanah tegalan sebesar 167,00 Ha tanah hutan Negara sebesar 286.75 Ha Tambak sebesar 1406,75 Ha dan yang bukan tanah pertanian atau tanah yang tidak diusahakan untuk pertanian yaitu tanah bangunan dan pekarangan sebesar 762,36 Ha serta lainlain ( Jalan.Kuburan Sungai dsb) sebesar 1 343.98 Ha. Dari lahan tersebut dihasilkan Produksi padi 8.635,19 Ton pertahun terdiri dari Padi Sawah 6.756,01 Ton dan Padi Ladang 79,18 Ton dengan luas panen 1.027,00 Ha untuk jagung 246,48 ton pertahun dengan luas panen 37,00 ha, Kacang tanah hanya 19,20 Ton dengan luas panen 9,00 Ha sedangkan Ubi kayu mencapai 128,35 Ton pertahun dengan Luas panen 5,00 Ha. Dan jika kita bandingkan dengan tahun 2014 produksi padi semakin menurun hal ini karena lahan/luas panen kurun waktu 3 tahun ini juga turun. Untuk komoditas jagung, dan Kacang tanah tahun 2015 produksinya lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 karena luas panen untuk tahun 2014 lebih kecil dibandingkan tahun 2015<ref name=":0" />.
Baris 101:
== Budaya ==
=== Kuliner ===
Selain sebagai Kota Relegi, di Kaliwungu juga terdapat berbagai macam kuliner yang bisa dijumpai di sepanjang komplek Alun-alun Kaliwungu yang terletak di depan Masid Besar Al-Muttaqin Kaliwungu. Tidak hanya menyediakan warung tenda yang buka dari sore sampai malam hari tetapi juga terdapat beberapa warung yang buka sampai jam 4 (empat) pagi. Namun masih banyak makanan khas Kaliwungu yang bisa dinikmati antara lain : ''sumpil'' (terbuat dari beras dibungkus daun bambu), bandeng tanpa duri, bandeng presto, udang vaname, gimbal udang, jenang tape, ''momoh'' (daging sapi yang diolah), dan kerupuk tayamum (digoreng dengan pasir) yang merupakan produk makanan ringan terbanyak.
 
=== Syawalan ===