Bima (Mahabharata): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 38:
 
== Peristiwa di Waranawata ==
Ketika Bima beserta ibu dan saudara-saudaranya berlibur di [[Waranawata]], ia dan [[Yudistira]] sadar bahwa rumah penginapan yang disediakan untuk mereka, telah dirancang untuk membunuh mereka serta ibu mereka. Pesuruh [[Duryodana]], yaitu Purocana telah membangun rumah tersebut sedemikian rupa dengan bahan seperti lilin sehingga cepat terbakar. Bima hendak segera pergi, namuntetapi atas saran Yudistira mereka tinggal di sana selama beberapa bulan.
 
Pada suatu malam, Dewi [[Kunti]] mengadakan pesta dan seorang wanita yang dekat dengan Purocana turut hadir di pesta itu bersama dengan kelima orang puteranya. Ketika Purocana beserta wanita dan kelima anaknya tersebut tertidur lelap karena makanan yang disuguhkan oleh Kunti, Bima segera menyuruh agar ibu dan saudara-saudaranya melarikan diri dengan melewati terowongan yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian, Bima mulai membakar rumah lilin yang ditinggalkan mereka. Oleh karena ibu dan saudara-saudaranya merasa mengantuk dan lelah, Bima membawa mereka sekaligus dengan kekuatannya yang dahsyat. Kunti digendong di punggungnya, [[Nakula]] dan [[Sadewa]] berada di pahanya, sedangkan [[Yudistira]] dan [[Arjuna]] berada di lengannya.<ref>{{cite web|url=http://www.sacred-texts.com/hin/m02/m02029.htm|title=Mahabharata Text}}</ref>
Baris 50:
== Pembunuh Raksasa Baka ==
[[Berkas:Bhima fighting with Bakasura.jpg|ka|jmpl|280px|Bima bertarung dengan raksasa Baka.]]
Setelah melewati Hidimbawana, para Pandawa beserta ibunya tiba disebuah kota yang bernama [[Ekacakra]]. Di sana mereka menumpang di rumah keluarga [[brahmana]]. Pada suatu hari ketika Bima dan ibunya sedang sendiri, sementara keempat Pandawa lainnya pergi mengemis, brahmana pemilik rumah memberitahu mereka bahwa seorang raksasa yang bernama [[Bakasura]] meneror kota Ekacakra. Atas permohonan penduduk desa, raksasa tersebut berhenti mengganggu kota, namuntetapi sebaliknya seluruh penduduk kota diharuskan untuk mempersembahkan makanan yang enak serta seorang manusia setiap minggunya. Kini, keluarga brahmana yang menyediakan tempat tinggal bagi mereka yang mendapat giliran untuk mempersembahkan salah seorang keluarganya. Merasa berhutang budi dengan kebaikan hati keluarga brahmana tersebut, Kunti berkata bahwa ia akan menyerahkan Bima yang nantinya akan membunuh raksasa Baka. Mulanya [[Yudistira]] sangsi, namuntetapi akhirnya ia setuju.
 
Pada hari yang telah ditentukan, Bima membawa segerobak makanan ke gua [[Bakasura]]. Di sana ia menghabiskan makanan yang seharusnya dipersembahkan kepada sang raksasa. Bakasura merasa terhina atas kelakuan Bima. Ia marah dan menyerang Bima. Setelah pertarungan berlangsung lama, Bima meremukkan tubuh Bakasura. Lalu ia menyeret tubuh Bakasura sampai di pintu gerbang Ekacakra. Atas usaha Bima, kota Ekacakra menjadi tenang kembali. Ia dan keluarganya tinggal di sana selama beberapa lama, sampai akhirnya [[Pandawa]] memutuskan untuk pergi ke [[Kampilya]], ibu kota [[Kerajaan Panchala]], karena mendengar cerita mengenai [[Dropadi]] dari seorang [[brahmana]]. Bima juga mempunyai anak dari Dropadi bernama [[Sutasoma]], sedangkan anak dari pernikahannya dengan Putri [[Balandhara]] dari [[Kerajaan Kashi]] adalah [[Sarwaga]]. Semua anak Bima gugur dalam [[Perang di Kurukshetra]].
 
== Bima dalam Bharatayuddha ==
Dalam [[perang di Kurukshetra]], Bima berperan sebagai komandan tentara Pandawa. Ia berperang dengan menggunakan senjata [[gada]]. Pada hari terakhir [[Bharatayuddha]], Bima berkelahi melawan [[Duryodana]] dengan menggunakan senjata gada. Pertarungan berlangsung dengan sengit dan lama, sampai akhirnya [[Kresna]] mengingatkan Bima bahwa ia telah bersumpah akan mematahkan paha Duryodana. Seketika Bima mengayunkan gadanya ke arah paha Duryodana. Setelah pahanya diremukkan, Duryodana jatuh ke tanah, dan beberapa lama kemudian ia mati. Baladewa marah hingga ingin membunuh Bima, namuntetapi ditenangkan Kresna karena Bima hanya ingin menjalankan sumpahnya.
 
== Bima dalam pewayangan Jawa ==