Fusi nuklir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Baris 1:
[[Berkas:D-t-fusion.png|225px|ka|jmpl|Reaksi fusi [[deuterium]]-[[tritium]] (D-T) dipertimbangkan sebagai proses yang paling menjanjikan dalam memproduksi [[tenaga fusi]].]]
Dalam [[fisika nuklir]], '''fusi nuklir''' ('''reaksi termonuklir''') adalah sebuah [[Reaksi nuklir|reaksi]] dimanadi mana dua [[inti atom]] bergabung membentuk satu atau lebih inti atom yang lebih besar dan partikel subatom (neutron atau proton). Perbedaan dalam massa antara reaktan dan produk dimanifestasikan sebagai pelepasan energi dalam jumlah besar. Perbedaan dalam massa ini muncul akibat perbedaan dalam [[energi ikatan]] inti atom antara sebelum dan setelah reaksi. Fusi nuklir adalah proses yang memberikan daya bagi [[bintang]] untuk bersinar.
 
Proses fusi yang menghasilkan nukleus lebih ringan dari [[besi-56]] atau [[nikel-62]] secara umum tidak akan melepaskan sejumlah energi bersih. Elemen-elemen ini memiliki massa per nukleon terendah dan [[energi ikatan]] per [[nukleon]] tertinggi. Fusi elemen-elemen ringan akan melepas energi (eksotermis), sedangkan fusi yang menghasilkan inti lebih berat dari elemen ini, akan menghasilkan energi yang ditahan oleh nukleon yang dihasilkan ([[reaksi endotermis]]). Kebalikannya ini benar untuk proses yang berkebalikan, [[fisi nuklir]]. Hal ini berarti untuk elemen ringan, seperti hidrogen dan [[Fusi helium|helium]] secara umum lebih mudah fusi; sedangkan untuk elemen yang lebih berat, seperti [[Uranium-235|uranium]] dan [[Plutonium-239|plutonium]], lebih mudah fisi.