Freemasonry: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Baris 95:
{{Main|Yurisdiksi Mason Reguler}}
 
''Regularitas'' adalah mekanisme konstitusional dimanadi mana Loji Besar atau Orient Besar saling memberikan pengakuan bersama satu sama lain. Pengakuan ini memungkinkan hubungan formal pada tingkat Loji Besar, dan memberi kesempatan kepada para anggota Freemasonry untuk menghadiri rapat Loji di yurisdiksi lain yang telah diakui. Sebaliknya, regularitas melarang hubungan dengan Loji yang bukan Loji ''reguler.'' Sebuah Loji Besar Mason biasanya memiliki daftar berisi yurisdiksi dan Loji lain yang telah mereka akui dan dengan demikian mereka anggap sebagai Loji reguler.<ref>{{Cite book
|title = Handbook for Candidate's Coaches
|first = Donald G.
Baris 134:
Para Freemason berkumpul sebagai ''sebagai'' Loji, bukan ''di dalam''' Loji, kata "Loji" lebih bermakna orang-orang yang berkumpul, bukan tempat berkumpul. Akan tetapi, dalam penggunaan sehari-hari, premis Mason sering disebut "Loji". Bangunan Mason kadangkala disebut "Kuil" ("[[Filsafat]] dan [[Art]])"). Di banyak negara, digunakan istilah ''Pusat'' atau ''Gedung Mason'' dan bukannya ''Kuil''. Ini untuk menghindari prasangka dan kecurigaan. Beberapa Loji berbeda, selain juga kelompok Mason dan non-Mason lainnya, sering menggunakan premis yang sama pada waktu yang berbeda.
 
Menurut tradisi Mason, mason batu Eropa Abad Pertengahan sering berkumpul, makan bersama, dan tinggal selepas jam kerja di sebuah Loji di sisi selatan sebuah situs bangunan, dimanadi mana matahari menghangatkan batunya pada siang hari. Bagian ''Lembaga Pesta'' sosial (atau ''Lembaga Sosial'')<ref>{{cite web
| last = Bourne
| first = W.J.
Baris 174:
 
== Prinsip ==
Pada dasarnya Freemasonry lebih mengedepankan masalah-masalah kemanusiaan atau [[humanisme sekuler]]. Dalam kelompok persaudaraan tersebut, manusia akan dilihat sebagai mahluk individu dan pemikirannya menjadi titik sentral pandangan. Pekerjaan dan spirit kerja dalam Freemasonry ditujukan pada menemukan bagaimana harapan-harapan utama manusia dalam menempuh kehidupan ini. Dalam upaya kebersatuan anggota sebagai ikatan persaudaraan, adalah dengan cara melihat segi positif pemikiran setiap individu, dan meninggalkan segi negatifnya. Berkumpul dalam Loji adalah merupakan tradisi sejak awal dimanadi mana para anggota akan saling bertukar pikiran, dan yang lebih penting adalah tetap membina ikatan persaudaraan atau ''brotherhood''. Masing-masing anggota harus mampu ''bekerja'' untuk diri sendiri agar menjadi manusia yang lebih baik, berguna, berdasarkan ikatan persaudaraan, serta membangun kebebasan berpikir dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Secara ideal dapat dikatakan bahwa: ''membangun sebuah kuil kemanusiaan''.<ref name="refsatu"/>
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het oudste gebouw van de Vrijmetselarij in Weltevreden Batavia. TMnr 60005555.jpg|jmpl|300px|Loji Freemasonry tertua di [[Weltevreden]] (kini kecamatan [[Gambir, Jakarta Pusat]]) di sekitar tahun 1885]]
Baris 181:
Freemasonry pada dasarnya menghormati semua agama dan kepercayaan yang dianut oleh anggotanya. Freemasonry sebagai organisasi persaudaraan tidak terlibat pada suatu agama dan kepercayaan yang dianut para anggotanya. Dengan demikian setiap anggota juga perlu menghormati kebebasan setiap individu dalam menentukan pilihan agama dan kepercayaannya masing-masing. Sekalipun demikian Freemasonry memercayai bahwa [[Tuhan]] adalah kreator dari alam raya. Secara prinsip Freemasonry mempunyai tiga pilar [[filosofi]] yang harus selalu dipegang yaitu: [[rasionalitas]], ketuhanan, dan [[etika]].<ref name="refduabelas"/>
 
Pada dasarnya Freemasonry mengajarkan sebuah [[filosofi]] baru dalam kehidupan ini. Filosofi baru tersebut yaitu [[sekularisme]] yang artinya memisahkan berbagai sektor kehidupan dengan agama yaitu pada sektor-sektor pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, dan ilmiah. Dalam hal ini agama menjadi kebutuhan individu, dan mengurangi fungsi agama dalam kehidupan sosial. Dengan demikian sekularisasi dalam Freemasonry adalah sebuah proses dimanadi mana semua yang mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai, norma, dan ide-ide, landasannya adalah empirik, rasional, dan pragmatik. Filosofi baru inilah yang kemudian dalam perjalanan kehidupan Freemasonry telah menarik begitu banyak pertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada.<ref name="refenambelas">Heydanus, R (2006): Verschuivingen in het maçonnieke landschap 1950 -2005, dalam Vrijmetselarij vandaag en morgen, Stichting de Vrijmetselaar</ref>
 
Sekalipun Freemasonry tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan, ataupun perkembangan politik suatu negara, tetapi dalam praktiknya nilai-nilai yang diajarkan oleh Freemasonry telah memberikan sumbangan yang besar dalam setiap individu Freemasonry dalam membangun masyarakat yang diidamkan yaitu bebas dari [[tirani]] dan dogma.<ref name="refduabelas"/>
Baris 193:
== Kerahasiaan ==
Freemasonry adalah organisasi yang tertutup dan memegang rahasia apa yang tengah dibicarakan di dalamnya. Berbagai upacara ritual yang dilaksanakan hanya boleh dilihat oleh
anggota komunitas Freemason. Perilaku atau peraturan seperti ini sudah berlangsung beratusan tahun. Awalnya adalah demi perlindungan para anggota Freemasonry itu sendiri dari tekanan pihak yang bertentangan dengan prinsip berkebebasan berpikir dan anti dogma di tiga ratus tahun lalu di Inggris, dimanadi mana agama [[Katolik]] masih kuat memegang kendali hukum. Namun dengan tidak terbukanya kelompok Freemasonry ini telah membawa pergunjingan di luar yang dilakukan oleh berbagai kelompok yang berseberangan prinsip.<ref name="refsatu"/><ref name="refdua"/> Karena begitu banyak pergunjingan dan spekulasi, baik dari kelompok agama maupun politik garis keras yang semakin banyak muncul di media massa, maka akhir-akhir ini Freemasonry mulai membuka diri, kecuali berbagai ritual yang dilaksanakan di dalam kelompok. Keterbukaan ini dilakukan guna membantah berbagai pergunjingan dan spekulasi tersebut .<ref name="refsatu"/><ref name="refdua"/>
 
== Anggota ==
Baris 220:
* Freemasonry menghancurkan gereja. Pada kenyataannya, Freemasonry membantah bahwa tidak pernah ada deklarasi bahwa Freemasonry mempunyai tujuan untuk menghancurkan gereja.<ref name="refsembilan"/>
* Freemasonry mempunyai buku suci yaitu Moral dan Dogma buatan Albert Pike (seorang Master Freemasonry Amerika yang sangat terkenal) yang menyebutkan bahwa [[Lucifer]] adalah Tuhan Freemasonry. Pada kenyataanya, di dalam buku tersebut tidak pernah disebutkan bahwa Lucifer adalah Tuhan dari Freemason. Prasangka ini sendiri muncul akibat kesalah pengutipan oleh Leo Taxil.<ref name="refsembilan"/>
* Freemasonry adalah sekte [[Gerakan Zaman Baru]]. Gerakan Zaman Baru adalah gerakan spiritual yang mempercayai bahwa Tuhan berada di dalam diri setiap manusia. Karena pada dasarnya kelompok Freemasonry bukanlah organisasi penganut agama Kristen, sekalipun tidak pernah menyatakan bahwa organisasi ini menentang gereja, tetapi diartikan oleh anti Freemasonry bahwa organisasi ini merupakan organisasi gereja dunia dimanadi mana anggotanya bersatu dengan Kristus.<ref name="refsembilan"/>
 
=== Harun Yahya ===