Carlo I dari Napoli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Baris 47:
Dengan kecewa Carlo kembali ke Provence, yang kembali bergolak. Mediasi Raja Louis menyebabkan suatu penyelesaian dengan Beatrice dari Savoia, yang mengembalikan Forcalquier dan melepaskan tuntutannya untuk pembayaran tunai dan uang pensiun. Marseille berusaha untuk melibatkan [[Pisa]] dan [[Alfonso X dari Kastilia]] di dalam pertengkaran, tetapi mereka terbukti tidak dapat diandalkan sebagai sekutu, dan sebuah kudeta oleh pendukung Carlo mengakibatkan penyerahan kekuasaan politik kota. Carlo menghabiskan beberapa tahun berikutnya diam-diam dengan meningkatkan kekuasaannya di perbatasan Provence. Pemberontakan yang terakhir terjadi pada tahun 1262, ketika absen di Prancis; Boniface dari Castellane memberontak lagi, juga Marseille dan Hugues dari Baux. Namun Barral dari Baux sekarang setia kepada Carlo, dan Carlo dengan cepat kembali untuk menghancurkan para pemberontakan. Mediasi [[Chaime I dari Aragon]] mengantar penyelesaian; sementara itu Marseille dipaksa untuk membongkar benteng dan menyerahkan senjata, jika tidak akan dijatuhkan hukuman.{{sfn|Runciman|1958|p=74–76}} Anehnya kelonggaran ini berjalan dengan baik; akhirnya, rakyat Provençal terbukti sebagai pednukung setia Carlo dengan memberikan uang dan pasukan untuk penaklukkan selanjutnya. Banyak dari mereka yang diberikan jabatan tinggi di dalam wilayah-wilayahnya yang baru.
 
Dengan perampasan takhta Sisilia dari [[Konradin]] oleh [[Manfredi dari Sisilia]] pada tahun 1258, hubungan di antara kepausan dan [[Wangsa Hohenstaufen]] berganti lagi. Konradin dengan aman diasingkan di pegunungan [[Alpen]], kepausan sekarang menghadapi pemimpin militer yang cakap di Italia. Dengan demikian, ketika negosiasi rusak dengan Manfredi pada tahun 1262, [[Paus Urbanus IV]] sekali lagi menghalangi Hohenstaufen dari kerajaan, dan menawarkan mahkota kepada Carlo sekali lagi. Perampasan takhta Manfredi dari Konradin dinyatakan dari keberatan Louis; kali ini ia dibujuk untuk menerima tawaran itu, dan Carlo meratifikasi perjanjian dengan Paus pada bulan Juli 1263. Kondisi-kondisinya sangat menguntungkan paus; kerajaan tidak boleh bersatu kembali dengan kekaisaran, dan raja tidak pernah memegang jabatan Imperial atau kantor kepausan, atau ikut campur dengan hal-hal gerejawi di kerajaan. Namun demikian, Carlo menerima dengan penuh semangat. Untuk uang, ia memanggil bantuan dari bankir Sienese [[Orlando Bonsignori]]. Sepupu Carlo, [[Enrique dari Kastilia]], meminjamkannya empat puluh ribu ons emas untuk membiayai perang melawan Raja Manfredi. Pinjaman ini tidak pernah dilunasi. Enrique dari Kastilia marah atas kelalaian Carlo dan berganti pihak kepada Konradin dan berperang dengan sejumlah ksatria Spanyol melawan Carlo di [[Tagliacozzo]]. Enrique yang kalah dipenajra oleh Carlo selama 22 tahun di [[Canosa di Puglia]] dan [[Castel del Monte, Puglia|Castel del Monte]], dimanadi mana ia menulis novel ksatrianya yang terkenal, [[Amadis de Gaula]].<ref>[http://periodika.digitale-sammlungen.de/zblg/seite/zblg25-0692 Peter Herde ''Die Schlacht bei Taggliacozzo'']</ref>
 
== Penaklukkan Sisilia ==
Baris 67:
Setelah mensahkan perjanjian, Carlo dapat bermain dengan waktu. Karena pasukan Manfredi maju ke negara-Negara Gereja, Carlo menegosiasikan perjanjian di baris yang lebih menguntungkan. Karena petunjuk-petunjuk menuju ke pendeta untuk menyerahkan kontribusi untuk perang, Urbanus IV meninggal pada bulan Oktober 1264 di [[Perugia]], dan Manfredi yang melarikan diri. Hal ini meningkatkan kemungkinan pembalikan kebijakan kepausan. Untuk menekankan tekadnya, Carlo menegaskan kebijakan ringan sebelumnya dan memerintahkan eksekusi beberapa pemberontak Provençal yang ditawannya selama setahun. Untungnya bagi Carlo, [[Paus Klemens IV]] yang baru adalah mantan penasehat saudaranya Alphonse dan mendukung sekali aksesi Carlo. Carlo memasuki Roma pada tanggal 23 Mei 1265 dan diumumkan sebagai Raja Sisilia.
 
Carlo menjadi populer di Roma, dimanadi mana ia dipilih sebagai [[Komune Roma|Senator]] tunggal, dan diplomasinya telah dirusak oleh pendukung Manfredi di Italia utara. Sementara kampanye-kampanye Carlo tertunda karena kekurangan dana, Manfredi, anehnya bermalas-malasan dengan berburu di [[Puglia]], sementara dukungannya di Italia utara berkurang. Carlo mampu membawa tentara utamanya melalui Alpen, ia dan Beatrice dimahkotai pada tanggal 6 Januari 1266. Ketika pasukan Carlo memulai suatu kampanye yang besar, Manfredi tiba-tiba lesu dan bergerak menemuinya. Khawatir akan penundaan lebih lanjut dapat membahayakan kesetiaan para pendukungnya, ia menyerang pasukan Carlo, yang kemudian menyebar dari persimpangan bukit-bukit menuju [[Benevento]], pada tnaggal 26 Februari 1266. di dalam [[Petempuran Benevento]] yang menyusul, pasukan Manfredi dikalahkan dan ia tewas terbunuh. Setelah kematiannya, perlawanan di seluruh kerajaan runtuh, dan Carlo menjadi penguasa Sisilia.
 
Sementara administrasi Carlo di dalam kerajaannya yang baru umumnya adil, jujur, dan juga ketat. Seperti di Provence, ia bersikeras memaksimalkan pendapatan dan hak istimewa yang diperolehnya dari bawahan-bawahan barunya. Ia sangat tidak puas namun untuk sementara Carlo hanya dapat memfokuskan diri pada perluasan kekuasaannya di Italia utara (yang mengkhawatirkan Paus, yang cemas akan seorang raja yang kuat di seluruh Italia layaknya seorang kaisar). Namun Paus bersedia untuk memungkinkan hal tersebut, pada bulan September 1267 [[Konradin]] berbaris ke selatan untuk menuntut hak-haknya atas Hohenstaufen, dan salah satu pengikutnya menghasut pemberontakan di [[Sisilia]]. Ia memasuki Roma pada tanggal 24 Juli 1268, dimanadi mana kedatangannya disambut meriah. Pada [[Perang Tagliacozzo]], tanggal 23 Agustus 1268, tampaknya ia akan menang, tetapi serangan mendadak Carlo mengacaukan pasukan Konradin dan ia terpaksa melarikan diri ke Roma. Diberitahu tidak aman lagi, ia berusaha melarikan diri ke [[Genova]], tetapi tertangkap dan ditawan di dalam [[Castel dell'Ovo]] di [[Napoli]]. Di dalam uji coba yang secara saksama dikelola oleh Carlo, Konradin dituduh berkhianat dan dihukum penggal pada tanggal 29 Oktober 1268 pada usia 16 tahun. Pada akhir tahun 1270, Carlo merebut [[Lucera]]<ref>During the siege of Lucera, [[Peter of Maricourt]] (Petrus Peregrinus), who was serving in Charles' army, wrote his famous work on [[magnetism]], ''Epistola de magnete''.</ref> dan memadamkan suatu pemberontakan di Sisilia, ia mengeksekusi banyak tawanan. Dengan seluruh kerajaan yang gentar akan kepemimpinannya yang ketat dan adil ia siap untuk mempertimbangkan penaklukkan yang lebih besar.
 
== Ambisi di [[Kekaisaran Romawi Timur]] ==
Baris 86:
 
== Perpecahan Persatuan ==
Sementara itu, di Konstantinopel, Persatuan gereja-gereja terbukti sulit diatur, dan Kaisar Mikhael memiliki kesulitan besar memaksakannya kepada rakyatnya. Namun demikian, ia membujuk Innosensius V kesungguhannya di dalam mengerjakan hal tersebut, dan Carlo sekali lagi dilarang untuk menyerang Konstantinopel. Mengetahui hal ini, Mikhael mulai kampanye di Albania pada akhir tahun 1274, dimanadi mana ia menangkap [[Berat, Albania]] dan [[Butrint]]. Ia juga menikmati beberapa keberhasilan di dalam kampanye di [[Euboia]] dan [[Peloponnesos]].
 
Urusan-urusan itu berlangsung selama beberapa tahun, sampai aksesi [[Paus Martinus IV]] pada tanggal 23 Maret 1281. Paus Martinus adalah orang Prancis, dan tidak memiliki wewenang dari beberapa prekursor baru-baru ini. Ia membawa kekuatan penus kepausan ke garis belakang rencana-rencana Carlo. Perserikatan yang telah terbukti tidak mungkin dipaksakan pada Konstantinopel dibubarkan, dan Carlo diberikan otoritas untuk memulihkan Kekaisaran Romawi Timur.
 
Ia memulai kampanyenya di Albania, dimanadi mana jenderalnya [[Hugues dari Sully]] dengan 8,000 tentara (termasuk 2,000 kavaleri ) merebut Butrint dari [[Kedespotan Epirus]] pada tahun 1280 dan [[Pengepungan Berat (1280–1281)|mengepung Berat]]. Sebuah pasukan Romawi Timur bantuan di bawah [[Mikhael Palaiologos Tarchaneiotes]] tiba pada bulan Maret 1281: Hugues dari Sully beserta pasukannya disergap dan ditangkap. Romawi Timur menguasai wilayah dalam Albania. Carlo juga tidak begitu sukses di Peloponnesos, dimanadi mana ia telah menjadi (oleh [[Traktat Viterbo]]) Pangeran Achaea setelah kematian Guillaume II Villehardouin pada tahun 1278. Baillinya [[Galeran dari Ivry]] dikalahkan di [[Escorta]] di dalam salah satu upayanya untuk melibatkan Romawi Timur, dan dipanggil kembali pada tahun 1280 dan digantikan oleh [[Philippe dari Lagonesse]]. Meskipun demikian, Carlo meluncurkan Perang Salibnya (400 kapal yang membawa 27,000 ksatria) melawan Konstantinopel di musim semi tahun 1282.
 
== Vespiri siciliani ==
Mikhael tidak hanya bekerja pada bagian depan militer saja. Banyak pejabat Ghibellin melarikan diri dari Kerajaan Sisilia ke istana [[Pero III dari Aragon]], yang menikahi [[Custanza dari Sisilia|Custanza]], putri dan ahli waris Manfredi. bekas kanselir Manfredi, [[Giovanni da Procida]], telah mengatur hubungan di antara Mikhael, Pero dan pengungsi di istananya, dan konspirator-konspirator di pulau Sisilia itu sendiri. Pero mulai merakit armada di [[Barcelona]], dan berpura-pura untuk Perang Salib ke Tunis. Bahkan rencana utama Goivanni adalah untuk menempatkan Pero di atas takhta Sisilia, warisan Hohenstaufennya. Hasilnya adalah pemberontakan yang dikenal sebagai [[Vespiri siciliani]], yang dimulai di Palermo pada tanggal 29 Maret 1282 dan dengan cepat tumbuh menjadi pembantaian umum bangsa Prancis di Sisilia. Beberapa pejabat penting yang berperilaku baik diampuni, dan kota [[Messina]] yang masih dipegang untuk Carlo. Namun karena kesalahan diplomatik dari vikaris Carlo, [[Herbert dari Orléans]], Messina juga ikut memberontak pada tanggal 28 April 1282. Herbert mundur ke kastil [[Mategriffon]], tetapi terpaksa meninggalkan armada tentara salib yang dibakar.
 
Kabar tersebut mengejutkan Pero dari Aragon, yang berharap untuk ikut campur hanya setelah Carlo pergi ke Konstantinopel. Namun para konspirator, yang dibantu oleh Kaisar Mikhael (yang ingin melihat Carlo gagal di dalam ekspedisinya), mulanya telah mengatur pemberontakan. Pero tidak segera melibatkan diri; ia berlayar dengan armada ke Tunis, dimanadi mana ia menemukan bahwa orang-orang yang akan dikonversi atas nama Perang Salib telah ditangkap atau dieksekusi. Sementara ia menanti saatnya, bangsa Sisilia mengajukan kasasi ke Paus Martinus untuk mengambil Komune kota mereka di bawah perlindungannya. Namun Martinus terlalu komitmen pada Carlo dan berpihak pada Prancis, ia sebaliknya mengucilkan para pemberontak, Kaisar Mikhael dan Ghibellin di Italia utara. Carlo mengumpulkan pasukannya di [[Calabria]], dan mendarat di dekat Messina, dan mulai melakukan pengepungan. Beberapa upaya untuk menyerang kota tidak berhasil. Ditolak oleh Paus, bangsa Sisilia sekarang mengajukan banding ke Raja Pero dan Ratu Custanza; ia menerimanya dna mendarat di [[Trapani]] pada tanggal 30 Agustus 1282. Ia diumumkan raja di [[Palermo]] pada tanggal 4 September, tetapi karena keuskupan agung Palermo lowong, ia tidak dapat segera dimahkotai. Di dalam menghadapi pendaratan bangsa Aragon, Carlo terpaksa mundur ke selat Messina ke Calabria pada bulan September, tetapi bangsa Aragon bergerak cukup cepat untuk menghancurkan sebagian pasukan dan bawaannya. Dengan demikian wangsa [[Wangsa Kapetia Anjou|Angevin]] selamanya diusir dari Sisilia.
 
== Perang dengan Aragon ==