Ksitigarbha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Di Jepang: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
LaninBot (bicara | kontrib)
k orangtua → orang tua
Baris 39:
Di Jepang, Ksitigarbha, dikenal dengan nama ''Jizō'', atau ''Ojizō-sama''. Ia juga dihormati sebagai salah satu dari seluruh dewa dewi orang Jepang. Patungnya terletak di daerah yang mudah terlihat, terutama di pinggir jalan dan di kuburan. Menurut adat istiadat, ia terlihat sebagai wali anak-anak, terutama anak-anak yang meninggal mendahului orangtuanya. Sejak tahun 1980, ia dipuja sebagai pelindung jiwa ''mizuko'', jiwa yang mati sewaktu dilahirkan, [[keguguran]] atau [[aborsi]] [[janin]], dalam ritual [[mizuko kuyo|mizuko kuyō]] (水子供養). Dalam dongeng masyarakat Jepang, dikatakan bahwa jiwa para anak-anak yang meninggal mendahului orangtuanya tidak dapat menyeberangi [[Sungai Sanzu]] mistis seorang diri [[kehidupan berikutnya]] karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengumpulkan perbuatan baik yang cukup banyak dan karena mereka telah membuat orangtuanya menderita. Dipercaya bahwa ''Jizō'' menyelamatkan jiwa-jiwa mereka dari menjadi batu abadi di tepi sungai sebagai [[penebusan dosa]], dengan menyembunyikan mereka dari para [[roh jahat]] dalam jubahnya, dan membiarkan mereka mendengar mantra-mantra.
Kadang kala, patung ''Jizō'' diletakkan oleh masyarakat disertai oleh bebatuan dan kerikil-kerikil kecil, dengan harapan agar dapat mempersingkat waktu penderitaan anak-anak di dunia bawah (tindakan tersebut berasal dari tradisi membangun [[stupa]] sebagai tindakan membuat kebajikan). Kadang-kadang, patung tersebut terlihat memakai pakaian anak-anak atau ''oto'', atau dengan mainan, yang diletakkan disana sebagai tanda kedukaan para orangtuaorang tua agar membantu anak mereka yang telah meninggal dan berharap agar ''Jizō'' secara khusus melindungi mereka. Kadangkala, persembahan diberikan oleh para orangtuaorang tua sebagai tanda terimakasih kepada ''Jizō'' karena menyelamatkan anak mereka dari penyakit serius. Wajah ''Jizō'' umumnya dibuat lebih seperti muka bayi agar menyerupai anak-anak yang ia lindungi.
 
Karena ia terlihat seperti penyelamat jiwa yang menderita di dunia bawah, biasanya patungnya terletak di kuburan. Ia juga dipercaya sebagai dewa pelindung wisatawan, dan di Jepang, patung ''Jizō'' diletakan di pinggir jalan sehingga mudah terlihat. Para petugas pemadam kebakaran juga dipercaya berada di bawah lindungan ''Jizō''.