Ban Ki-moon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Baris 32:
 
== Biografi ==
Ban lahir di [[Kabupaten Eumseong|Eumseong]] di sebuah desa kecil di [[Chungcheong Utara]] pada tahun 1944 di akhir masa [[Penjajahan Jepang di Korea]]. Ia dan keluarganya pindah ke kota kecil dekat [[Chungju]] dimanadi mana ia dibesarkan di sana.<ref name="NYT 12-22"/> Selama masa kecilnya, ayah Ban memiliki bisnis pergudangan, namun gudang tersebut bangkrut dan keluarganya mengalami kesulitan ekonomi. Ketika Ban berumur 6 tahun, keluarganya pindah ke daerah pegunungan selama [[Perang Korea]].<ref name=Times12-09/> Setelah perang usai, keluarganya kembali lagi ke [[Chungju]].
 
Di sekolah menengah atas (SMA Chungju), Ban menjadi bintang kelas, terutama dalam pelajaran [[Bahasa Inggris]]. Pada tahun 1952, ia terpilih mewakili kelasnya untuk mengirimkan sebuah pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB [[Dag Hammarskjöld]], tetapi tidak pernah diketahui apakah pesan tersebut terkirim atau tidak. Pada tahun 1962, Ban memenangkan sebuah lomba menulis esai yang disponsori oleh [[Palang Merah]] dengan hadiah perjalanan ke [[Amerika Serikat]]. Di sana ia tinggal di [[San Fransisco]] bersama dengan keluarga tamu selama beberapa bulan.<ref name=FT10-10>{{Cite news|title = Relentless pursuit brings a challenge close to home; Profile Ban Ki-moon|work = [[Financial Times]]|author = Anna Fifield|date = 2006-10-10}}</ref> Sebagai bagian dari hadiah perjalanan tersebut, Ban bertemu dengan Presiden AS [[John F. Kennedy]]. Ketika seorang jurnalis yang berada di lokasi pertemuan tersebut mewawancarai Ban tentang apa yang ia ingin lakukan ketika menjadi dewasa, ia menjawab:"Saya ingin menjadi seorang diplomat."<ref name=LAT10-09/>
Baris 39:
 
== Keluarga ==
Ban Ki-moon bertemu dengan Yoo Soon-taek pada tahun 1962 ketika mereka menjadi siswa sekolah menengah atas. Ban berumur 18 tahun, dan Yoo Soon-taek adalah wakil ketua organisasi kesiswaan sekolah menengah. Ban Ki- moon menikah dengan Yoo Soon-taek pada tahun 1971. Mereka memiliki tiga anak: dua perempuan dan satu laki-laki.<ref>{{cite web|url=http://www.mofat.go.kr/me/me_a001/me_b002/me_c007/me01_02_sub01.jsp|title=Biography of the Minister of Foreign Affairs and Trade|publisher=''[[Korea Selatan|Republik Korea]]'' - Kementrian Hal Ihwal dan Perdagangan Luar Negeri|diakses=2006-09-29}}</ref> Anak perempuan tertuanya, Seon-yong (lahir 1972) bekerja untuk [[Yayasan Korea]] di [[Seoul]]. Anak laki - lakinya, Woo-hyun (lahir 1974) meraih gelar MBA dari [[Sekolah Manajemen Anderson UCLA]] di [[Universitas California]], [[Los Angeles]] dan bekerja untuk sebuah firma investasi di New York. Anak perempuan yang paling kecil, Hyun-hee (lahir 1976), adalah pengawas lapangan untuk [[UNICEF]] di [[Nairobi]], [[Kenya]]. Setelah pemilihannya sebagai Sekretaris Jenderal, Ban menjadi ikon di kota tempat ia tinggal dimanadi mana keluarga besarnya tinggal. Sekitar 50.000 orang berkumpul di sebuah lapangan bola di [[Chungju]] untuk merayakan hasil pemilihan tersebut. Beberapa bulan setelah pemilihannya, ribuan praktisi [[feng shui]] mengunjungi desanya untuk mencari tahu bagaimana desa tersebut dapat menghasilkan orang penting semacam Ban.<ref name="NYT 12-22">{{Cite news|title = On His Ancestors' Wings, a Korean Soars to the U.N.|url=http://www.nytimes.com/2006/12/22/world/asia/22ban.html?ex=1324443600&en=78d0549ab6ed28c9&ei=5088&partner=rssnyt&emc=rss|work = [[The New York Times]]|date = 2006-12-22|author = Martin Fackler}}</ref> Ban sendiri bukanlah anggota dari gereja manapun atau kelompok religi dan ia menolak untuk menjelaskan secara rinci tentang kepercayaannya: "Sekarang, sebagai Sekretaris Jenderal, bukanlah waktu yang tepat untuk membahas tentang kepercayaan saya berkaitan dengan agama atau Allah apapun. Jadi mungkin kita akan membahas hal mengenai masalah pribadi di lain kesempatan." Ibu Ban sendiri dikabarkan beragama [[Buddha]].<ref name="NYT 12-22"/>
 
=== Kepribadian ===
Baris 48:
Setelah lulus dari universitas, Ban meraih angka tertinggi dalam tes pelayanan luar negeri Korea. Ia bergabung dengan [[Menteri Luar Negeri dan Perdagangan (Korea Selatan)|Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Korea Selatan]] pada Mei 1970 dan kariernya terus menanjak selama masa [[Konstitusi Yusin]].<ref name=FT10-10/>
 
Penempatannya yang pertama di luar negeri adalah di [[New Delhi]], [[India]] dimanadi mana Ban bekerja sebagai wakil konsul dan menarik perhatian banyak atasannya di kementerian luar negeri dengan kompetensinya, Ban dikabarkan lebih memilih untuk menerima sebuah penempatan di India dibandingkan dengan Amerika Serikat, karena di India ia dapat berhemat dan mengirimkan lebih banyak uang untuk keluarganya. kemudian menempati pos di Divisi Perserikatan Bangsa-bangsa di markas besar Kementrian Luar Negeri. Pada tahun 1974, Ban menerima pengirimannya pertamanya ke PBB, sebagai Sekretaris Pertama pada Misi Pengamat Tetap Republik Korea (Korea Selatan menjadi anggota penuh PBB pada 17 September 1991).<ref name=NYT10-03>{{Cite news|title = Council Backs South Korean for U.N. Secretary General|work = [[The New York Times]]|author = [[Warren Hoge]]|date = 2006-10-03}}</ref> Setelah pembunuhan [[Park Chung-hee]] pada tahun 1979, Ban mengambil alih pos Direktur pada Divisi PBB.
 
Pada tahun 1980, Ban menjadi direktur untuk Biro Traktat dan Organisasi Internasional PBB yang bermarkas di [[Seoul]].<ref name=KH/> Ia pernah ditempatkan dua kali di Kedutaan Besar Korea di Washington D.C.. Di antara kedua penempatannya ini, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal untuk Urusan Amerika pada [[1990]]-[[1992]]. Ia kemudian dipromosikan menjadi Wakil Menteri untuk Perencanaan Kebijakan dan Organisasi Internasional pada 1995. Kemudian ia diangkat menjadi Penasihat Keamanan Nasional untuk Presiden pada [[1996]],<ref name=KH/> dan menjabat sebagai Wakil Menteri pada [[2000]]. Penempatannya yang paling terakhir adalah sebagai Penasihat Kebijakan Luar Negeri untuk Presiden [[Roh Moo-hyun]].<ref name=KH/>
Baris 136:
 
=== Timur Tengah ===
Pada Kamis, 22 Maret 2007, ketika Ban melakukan kunjungan di Timur Tengah, sebuah bom mortar meledak sekitar 80 meter dari tempat dimanadi mana Sekretaris-Jenderal berdiri, mengganggu kegiatan jumpa pers yang diadakan di [[zona hijau]] [[Baghdad]]. Kejadian ini mengejutkan Ban dan yang lainnya. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.<ref>[http://news.xinhuanet.com/english/2007-03/23/content_5884102.htm Rocket blast shakes UN chief in Baghdad] Xinhua - 2007-03-23</ref> PBB telah membatasi aktivitasnya di Irak setelah perwakilannya di Baghdad diledakkan pada Agustus 2003, mengakibatkan 22 orang meninggal dunia. Namun, Ban tetap mengharapkan agar dapat menemukan solusi terbaik untuk PBB untuk "berbuat lebih bagi perkembangan kehidupan politik dan sosial di Irak."<ref name=NYT03-24>{{Cite news|title = U.N. Chief Isn't Discouraged by His Close Call in Iraq|author = Warren Hoge|date = 2007-03-24|work = [[The New York Times]]}}</ref>
 
Dalam kunjungannya di Timur Tengah, Ban mengunjungi [[Mesir]], [[Israel]], [[Tepi barat]], [[Yordania]], [[Lebanon]] dan [[Arab Saudi]]. Ban juga menghadiri konferensi dengan para pemimpin [[Liga Arab]] dan bertemu dengan [[Umar Hasan Ahmad al-Bashir|Omar Hassan al-Bashir]], presiden Sudan yang menolak pasukan keamanan PBB di Darfur. Saat Ban bertemu dengan [[Mahmoud Abbas]], presiden Palestina, ia menolak untuk bertemu dengan [[Ismail Haniya]] yang berasal dari [[Hamas]].<ref name=NYT04-03>{{Cite news|title = On Mideast Trip, U.N. Chief Sought to Expand New Role|date = 2007-04-03|author = Warren Hoge|work = The New York Times}}</ref>