Suku Dayak Lawangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Baris 125:
Setelah mendapat seorang perempuan maka LEWIN TANA membawanya pulang ke dalam rumah. Lalu nama LEWIN TANA berubah nama menjadi SEMPIRANG LA'ANG.Kemudian seorang perempuan yang dibawanya tadi diambil menjadi isteri. Setelah beberapa lama mereka berkumpul dalam satu rumah. Hamil lah perempuan itu.
 
Karena dilihatnya perempuan itu telah hamil maka oleh SEMPIRANG LA'ANG dilarang pergi kemanake mana-mana atau pergi turun ke tanah, perempuan tadi atau isterinya itu diberi nama APE BUNGEN TANA. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, berangkatlah SEMPIRANG LA'ANG mencari nafkah ke TANA OLUNG OLAU tetapi larangan-larang yang diucapkan oleh SEMPIRANG LA'ANG tidak diingat atau diindahkan oleh APE BUNGEN TANA.
 
Semenjak ditinggal olehnya, isterinya turun ke tanah dan melahirkan di bawah tangga dan ternyata suaminya melihat apa yang telah terjadi itu, mencari APE BUNGEN TANA kemanake mana-mana hanya setumpuk tanah dibawah tangga.
 
Meneliti kejadian ini maka SEMPIRANG LA'ANG meminta petunjuk dari Maha Kuasa Allah Ta' Alla
Baris 317:
sekarang tinggal nama AYUS dan INTONG yang berangkat meninggalkan kampung KAYUN TANGI mudik mensiwah ine menuju ke daerah LENDOK OLENG LUTUNG yaitu yang dikatakan PASAR ARBA BENUA LAWAS dan juga yang dikatakan KAYUN TANGI yaitu BANJARMASIN. Setelah Ayus dan Intong sampai di Lendok Oleng Lutung. Mereka berdua banyak melakukan pembangunan atau bermufakat untuk mengadakan tempat ibadah untuk tempat beramal. Dikarenakan pembangunan tempat ibadah mengalami sedikit keterlambatan maka masyarakat setempat terpaksa pergi beribadah ke tempat lain. Kalau tidak disebabkan hal itu pilihan masyarakat ke Pasar Arba Benua Lawas saja.
 
Lama kelamaan masyarakat tersebut mengatur amal dan ibadahnya di Lendok Oleng Lutung. Lalu berkatalah si Intong kepada saudaranya si Ayus, kata si Intong "Saya mau mengikuti adik kita si Tia Pelule karena menurut berita dia sudah memeluk Islam, saya mau menemui dia dan saya mau pergi haji ke Mekah Medinah menuruti si Tia Pelule". Setelah si Intong berangkat ke Mekah Medinah maka selamatlah dia di dalam perjalanan dan masyarakat tersebut mengikuti jejaknya untuk pergi haji. Setelah pulang dari Mekah Medinah, sampailah dia di daerah Kayun Ganji. Pada waktu perjalanan si Intong ke Kayun Ganji, kapal yang ditumpanginya terbalik diisap oleh pohon Kayun Ganji hanya satu orang yang selamat dan hidup yaitu si Intong. Sadar bahwa hanya dia yang selamat, segeralah dia naik keatas pohon Kayun Ganji. Sesampainya diatas pohon dilihatnya ada seekor burung, yang bernama MANUK BALANG BULAU atau Burung Garuda. Lalu pikir si Intong lebih baik saya berpegang di taji Manuk Balang Bulau ini, biarlah kemanake mana saja ini nanti sampainya dibawa terbang oelh burung itu. Tidak lama kemudian Manuk Balang Bulau ini terbang. Sekian lamanya burung garuda ini terbang turunlah di daerah PADANG MELUKA. Si Manuk Balang Bulau tadi turun disitu dan memangsa seekor lembu lalu dengan sigap si Intong turun dari taji burung garuda ini ke daratan. Berjalanlah dia menyusuri Padang Meluka .Karena si Intong belum tahu arah tujuannya sehingga di dalam perjalanan dia menemukan sungai, sungai itu airnya yang sebelah agak keruh dan yang sebelah lagi agak jernih.
 
"Oh si Intong selalu berkata di dalam hatinya, apakah ini yang diceritakan oleh orang-orang tua dahulu yang dimaksud dengan sungai SEREMALIK?". Menurut cerita bila air sungai ini disentuh dengan jari maka jarinya dapat berubah menjadi batu. Dicobalah oleh si Intong menyentuh air sungai itu dengan jarinya pada bagian air yang keruh maka langsung jari si Intong membeku menjadi batu.