Penyakit Parkinson: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 38:
Penyakit Parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara perlahan.
 
Dari inspeksi dapat ditemukan adanya kelainan gaya berjalan (lambat dan kasar). Biasanya penderita mengeluh tangnnya bergetar saat beristirahat, namuntetapi tidak saat melakukan aktivitas. Pada beberapa penderita ditemukan ujung jari tangan yang keras dan menekuk ke dalam secara tidak normal (yang dapat dihilangkan dengan pemberian obat antiparkinson umum)
 
Pada banyak penderita, pada mulanya Parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat, tremor akan berkurang jika tangan digerakkan secara sengaja dan menghilang selama tidur.
Baris 65:
Obat poten (pilihan utama) untuk parkinson sampai sekarang ini adalah [[levodopa]], walaupun penggunaannya sudah mulai dikurangi disebabkan oleh banyaknya efek samping yang ditemukan.
 
Obat-obat pilihan yang tersedia tidak dapat menyembuhkan penyakit parkinson, namuntetapi dapat mengurangi gejala ataumemperpanjang waktu bagi penderita untuk bebas dari gejala.
 
Menyusul ditemukannya [[kinom]] pada manusia, [[kinase]] protein telah menjadi prioritas terpenting kedua pada ll
 
upaya penyembuhan, oleh karena dapat dimodulasi oleh molekul ligan kecil. Peran kinase pada lintasan molekular neuron terus dipelajari, namuntetapi beberapa lintasan utama telah ditemukan. Sebuah protein kinase, [[Kasein kinase|CK1]] dan CK2, ditemukan memiliki peran yang selama ini belum diketahui, pada patologi molekular dari beberapa kelainan neurogeneratif, seperti [[Alzheimer]], penyakit Parkinson dan [[sklerosis lateral amiotrofik]]. Pencarian senyawa organik penghambt yang spesifik bekerja pada kedua enzim ini, sekarang telah menjadi tantangan dalam perawatan penyakit tersebut di atas.<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20577972
| title = Protein kinases CK1 and CK2 as new targets for neurodegenerative diseases